Awalnya saya mengira Stasiun
Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU) itu sama saja satu sama lain. Ternyata, ada
tiga jenis SPBU secara kepemilikan. Itu
sebabnya voucher bahan bakar dari PT Pertamina nggak bisa dipakai sembarangan.
Bermula ketika saya mendapatkan
voucher dari PT Pertamina hasil lomba nulis di Kompasiana. Hadiah hiburan yang
menyenangkan. Nah, 5 voucher bernilai masing-masing Rp50.000 tentu saja ingin saya
manfaatkan segera. Saya pun ke SPBU di dekat rumah.
“Maaf, Pak, vouchernya nggak bisa
dipakai di sini,” kata operator SPBU ketika saya menyodorkan voucher itu.
Duh, bagaimana ini? Apakah
vouchernya kadaluarsa? Saya pun penasaran, lalu segera browsing mencari jawaban
soal penggunaan voucher itu. Tak berapa lama saya menemukan penjelasan tentang
voucher yang hanya bisa dipakai di SPBU Pertamina COCO. Apa ini?
SPBU COCO (Company Operation Company Owner), merupakan SPBU yang dimiliki dan
dikelola oleh PT Pertamina. Dalam hal ini yang mengelola adalah PT. Petamina
Retail sebagai anak perusahaannya.
Selain SPBU COCO, ada juga SPBU DODO
(Dealer Operation Dealer Owner), merupakan
SPBU murni milik swasta atau perorangan. Jadi segala hal mengenai manajemen
perusahaan di kelola oleh perorangan atau badan usaha.
Yang terakhir adalah SPBU CODO (Company Operation Dealer Owner), merupakan
SPBU milik swasta atau perorangan yang bekerjasama dengan PT Petamina Retail.
Lalu, bagaimana mengenali SPBU
COCO? Nah, ternyata gampang sekali. Kalau di Bandung, tinggal lihat angka depan
nomor SPBU-nya, yakni yang angka 31. Kalau 34 berarti swasta. Kuncinya di digit
kedua. Setelah saya lacak, ternyata di dekat rumah dan kantor saya ada dua SPBU
COCO. Satu di Jl Soekarno Hatta (Gede Bage) dan satu lagi di Ujungberung.
Setelah itu saya pun menuju ke
SPBU COCO di Gade Bage dan mengisi bensin dengan voucher dari lomba di
Kompasiana. Kali pertama saya mengisi, operator SPBU sempat bimbang menerima
voucher. Dia pun bertanya kepada supervisor dan baru tahu bahwa voucher yang
saya berikan itu berfungsi sebagai alat bayar. Dua hari kemudian saya mengisi
lagi, dan operator (beda orang) SPBU langsung menerima voucher yang saya
sodorkan.
Lantaran saya ingin menulis tentang
SPBU COCO, saya pun parkir sebentar untuk mengambil foto di area SPBU tersebut.
Tak lama petugas satpam datang menghampiri saya dan bertanya,” Maaf, bapak dari
mana?”
“Saya blogger, mau nulis tentang
Pertamina,” jawab saya.
Satpam itu hanya mengangguk dan
meninggalkan saya. Entah dia mengerti blogger itu apa, atau hanya sekadar
menjalankan formalitas kerja. Lepas dari
sana, saya makin tahu SPBU COCO itu umumnya lebih lengkap karena ada
supermarket Bright, bengkel, dan satpam yang kepo.
0 komentar:
Post a Comment