Monday, March 28, 2016

Yuk, Intip Aktivitas Empat Sipir Ganteng Indonesia



Sosok sipir lembaga pemasyarakatan di kebanyakan film identik dengan wajah sangar dan kasar. Tapi tidak demikian halnya dengan kenyataan. Sipir-sipir banyak juga yang memiliki wajah ganteng. Mereka bahkan bisa membuat hati wanita klepek-klepek dalam pandangan pertama.

Di Indonesia, beberapa sipir ganteng memiliki banyak penggemar khusus di media sosial. Yuk, kita intip siapa saja mereka dan apa kegiatan mereka.


Edward Roberto





Penampilan pria ini lebih mirip bintang drama Korea Selatan ketimbang sipir lapas. Saat disampaikan tentang itu, Edward Roberto yang bertugas di lapas kelas IIB Sungailiat, Bangka, ini hanya tersenyum. Edward kemudian bercerita telah menjadi sipir Desember 2010.

"Awalnya saya nggak ngerti apa-apa tentang sipir. Waktu itu saya kuliah jurusn teknik pertambangan. Tapi karena nggak mau menyusahkan orangtua saya ikut tes menjadi sipir. Ternyata saya diterima, lalu mundur dari bangku kuliah. Selang beberapa tahun, saya kuliah lagi mengambil jurusan hukum pidana, sesuai dengan pekerjaan saya," kata pria 23 tahun ini.

Pekerjaannya menjadi sipir membuat Edward sekarang lebih luwes dalam bergaul. "Sebelumnya saya cenderung antisosial. Apalagi di sini saya ditugaskan benar-benar membina narapidana agar punya keterampilan lebih untuk bekal ke depan," jelas pemilik akun instagram @edwardrobertoharianja ini.

Sisi positif lainnya yan bisa dipetik adalah Edward mampu membaca gerak-gerik orang yang mau bertindak kriminal. "Dari bahasa tubuh maupun omongan bisa diketahui. Selain itu, saya jadi mengerti alasan tindak kejahatan itu terjadi," tandasnya.


Restu Al Halim





Profesinya menjadi sipir nyaris sama dengan Edward. "Saya iseng-iseng saja mengikuti test. Tidak tahunya diterima," ujar Restu Al Halim yang berparas tampan ini.

Pria berusia 23 tahun ini menjadi sipir di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Muara Enim, Sumatera Selatan sejak 1 April 2014. "Selama jadi sipir banyak sekali hal yang semula saya tidak tahu jadi tahu.  Bahkan kata-kata yang dulu dianggap tabu, jadi terbiasa di telinga. Jadi sipir itu enak sekali. Saya bisa mengenal banyak karakter manusia. Saya juga bisa kenal pelaku kriminal mulai dari kelas kakap sampai kelas teri," tutur Restu.

Rineldo Ferry Aditama






Rineldo Ferry Aditama mendaftar menjadi PNS di Kemenkum dan HAM Knwil Jawa Timur di Surabaya dengan niat kerja kantoran. Tapi begitu diterima, dia langsung diorientasikan berhadapan langsung dengan napi di Lapas kelas 1 Madiun. Dari sanalah Ferry menyadari tugas utama di kantor barunya.

"Sempat deg-degan juga awalnya karena belum pernah masuk lapas. Tapi sekarang sudah biasa," lanjut pria berusia 26 tahun ini. Pengalamannya sebagai sipir lapas sangat bermacam. Pernah pula Ferry harus menenangkan penghuni lapas yang hendak bunuh diri karena stres.


Harry Indrawan


Harry Indrawan bekerja menjadi sipir sejak tahun 2014. Tidak tanggung-tanggung, Harry ditempatkan di lapas narkotika Karang Inten, Kalimantan Selatan. Bagi masyarakat awam, lapas narkotika sering dianggap mengerikan. "Ternyata setelah saya berada di sini, warga binaannya sangat ramat, sopan dan tertib," tutur pria berusia 21 tahun ini.

Harry mengaku tetap waspada di dalam pekerjaannya meskipun warga binaan terlihat tenang. "Kami tetap diminta tetap fokus, tetap waspada dan tetap pintar dengan situasi lapas," jelasnya.

Sunday, March 27, 2016

Nysa Devgan Ikuti Jejak Sang Ibu, Kajol



Nysa Devgan merupakan  putri pasangan bintang Bollywood Kajol dan Ajay Devgan. Gadis manis ini  lahir pada 20 April 2003. Ajay memberinya nama  Nysa yang berarti Dewi kemurnian. Nysa banyak sekali kesamaan dengan sang Ibu, salah satunya adalah suka membaca buku. Tak heran jika dia memakain kacama sejak masih kecil.

Kajol mengaku sebagi ibu yang sangat ketat dalam mendidik kedisiplinan Nysa. Kajol mengatakan, "Saya sangat ketat dengan anak-anak saya. Dan saya juga menjelaskan kepada Nysa,  saya harus lebih keras kepadanya. Saya harus mengajarkan hal-hal tertentu karena jika saya tidak mengajarkan, akan ada orang lain  yang akan mengajarkan hal yang tidak-tidak  kepadanyaa.. Saya harus memberitahu hal-hal yang salah di dunia ini. Seya selalu menanamkan  nilai-nilai kebaikan kepadanya."



Ajay  merupakan ayah yang penuh kasih.  Ajay senantiasa mengajarkan Nysa  berpikir dari setiap sisi dari sebuah situasi. Ajay jarang sekali menegur kesalahan Nysa di hadapan orang lain, seperti halnya Kajol.

Nysa saat ini mulai  seibuk mengerjakan sebuah film pendek, yang merupakan bagian dari tugas sekolahnya. Dia cukup bersemangat tentang hal itu karena ia akan bekerja dengan teman-teman dekat. Seperti semua orang tua bangga, Ajay dan Kajol juga sangat senang begitu mengetahui Nysa punya ketertarikan ke dunia film.

"Kami tidak pernah memaksa dia menjadi orang film. Kami ingin semua datang dari dirinya sendiri," ucap Kajol.

Penyanyi Reza Harlevi Ciptakan Lagu Tentang Haters



Memasuki blantika musik Indonesia, tak hanya cukup dengan modal suara bagus. Kesiapan mental juga penting. Terutama menghadapi aneka bentuk bullying dari haters. Itulah yang dirasakan pemilik mini album 'Ambibius', Reza Harlevi.

Revi, begitu panggilan pria ini, beberapa kali mendapat bullying secara nonverbal di media sosial. "Awalnya, aku nggak tahu punya haters yang entah datang dari mana. Pada saat awal, aku sempat down. Tapi lama-lama aku menganggapnya sebagai risiko pekerjaan, Ya, paling banyak memang di media sosial sih.  Sekarang, aku nggak pernah tanggapi karena cuma itulah satu-satunya cara menghadapi para haters," ucap pelantung single 'Terpesona' ini.

Cowok kelahiran Jakarta 31 Oktober 1992 ini malah menganggap haters sebagai penggemarnya dalam bentuk lain. "Haters itu bilangnya aja nggak suka. Tapi mereka masih mau stalking abis-abisan di internet. Mau mengomentari segala hal yang aku lakukan. Jadi sebenarnya dia malah lebih dari fans. Jadi ya, terima kasih buat mereka karena sudah kasih komentar," ujar Revi yang sudah menekuni dunia tarik suara sejak usia enam tahun.




Ketimbang mengurus haters, Revi lebih berkonsetrasi mengurus mini album keduanya bertajuk 'Secrets' yang tengah digodoknya. Spesial tetntang mini album keduanya ini, Revi memberi bocoran tema lagu-lagunya. "Pastinya sih lagunya lebih menyentuh. Ada juga tentang motivasi. Hampir semua pengalaman pribadi aku. Bahkan aku bikin lagu juga buat haters aku," tawa penyanyi yang mengaku juga senang berakting dan pernah mencicipi dunia FTV ini.






Tuesday, March 22, 2016

Mirip Al Ghazali, Foto PNS Ganteng Ini Sering Dibajak



Jangan kaget jika datang ke kantor Kelurahan Melayu di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melihat sosok seorang berseragam pegawai negeri sipil (PNS) sedang diajak selfie warga . Pasalnya, pria berpangkat Penata Muda TK.1 (III/b) itu punya paras tampan. Bahkan ada yang menyebutnya mirip bintang muda Al Ghazali.

"Orang-orang saja yang menilai saya mirip Al Ghazali. Mungkin karena angle pengambilan fotonya saja jadi dibilang mirip," tutur Reddy Wahyu Nugraha, warga Kota Muarateweh, Kalimantan Tengah ini.

Reddy mengaku hal tersebut memang gara-gara fotonya menyebar luas di media sosial. "Akibatnya kalau masyarakat ketemu, ada yang suka mengajak selfie. bahkan teman-teman sendiri juga begitu," kata cowok yang mengaku tak sebarapa ngefans dengan Al Ghazali.

Mantan vokalis Band Khatulistiwa ini mengaku tak begitu tahu foto-fotonya menyebar luas di media sosial hingga terkenal di kalangan pengguna media sosial. "Saya sendiri nggak tahu bagaimana bisa sampai sejauh itu," kata penggemar motor klasik ini.

Beberapa fotonya bahkan ada yang dibajak dan dipakai penipuan oleh akun palsu. "Saya tidak suka dengan adanya pembajakan foto. Tapi pencegahannya susah. Pernah saya ditelepon, katanya mau nagih uang. Saya jelaskan dengan perlahan hingga jelas bahwa dirinya ditipu. Rata-rata yang tertipu tidak pernah bertemu saya sama sekali," imbuh penyuka kuliner tahu gejrot dan soto ayam ini.



Reddy yang kerap mengantungi gelar juara bersama timnya di kejuaraan bola basket ini juga mengaku tidak ingin memanfaatkan popularitasnya untuk menekuni dunia entertainmen. "Saya terlahir sebagai abdi negara. Sama sekali tidak tertarik dengan dunia entertainment," kata penyuka film-film Hollywood ini.

Rasa cintanya dengan pilihan karirnya sebagai PNS, bisa terlihat saat diminta menceritakan pengalaman pertamanya bekerja. "Pengalaman menjadi PNS itu menarik sekali. Selain jadi tahu cara menyampiakan pelayanan terbaik kepada masyarakat, juga berusaha mengupayakan inovasi dengan anggaran seadanya  demi yang terbaik untuk masyarakat," katanya.

Tentang anggapan buruk PNS, Reddy berusaha menampiknya. "Saya sebagai lulusan IPDN punya bekal lebih dalam urusan kedisiplinan serta sopan santun dalam pelaksanaan kerja. Tidak semua kinerja PNS itu buruk," tandas pria yang akan menikahi gadis pujaan hatinya di tahun ini. Wah, siap-siap saja penggemarnya patah hati.

Sunday, March 20, 2016

Mencicipi Lezatnya Nasi Pecel Gumilang di Jogja




Pagi itu saya menapaki Jalan Laksda Adisucipto KM6,5, Yogyakarta,  dengan perut lapar belum sarapan. Tujuan saya Eastparc Hotel sudah di depan mata. Tapi sebuah kedai pecel dengan sejumlah motor dan mobil yang parkir di depannya membuat arah langkah saya berubah.

Saya menghampiri kedai Pecel Pincuk Gumilang itu, dan ternyata di dalamnya lumayan ramai. Mungkin sekitar 12 orang sedang asyik makan di kedai yang tak seberapa luas. Seorang ibu duduk di jongko melayani sejumlah pembeli, baik yang dibawa pulang maupun makan di tempat.

Saya harus bersabar menunggu sekitar sepuluh menit karena rata-rata yang membeli untuk dibawa pulang minimal memesan tiga bungkus. Bayangkan jika satu pesanan menghabiskan waktu 1,5 menit saja.

Waktu sepuluh menit saya pakai untuk melihat pesanan sejumlah pembeli. Akhirnya saya tahu lauk untuk teman pecalnya. Ketika saya iliran ditanya, saya pesan nasi pecal ditambah telur dadar dan empal.

Ibu yang melayani dengan cekatan memenuhi pesanan saya. Manakan disajikan di atas tatakan anyaman bambu dan beralas daun pisang. Suka sekali dengan penyajian yang tradisional ini. Begitu terhidang, saya langsung menyantapnya.

Saya merasa bagian yang terenak dari nasi pecel ini adalah bumbu pecelnya.  Selain itu empal dan peyeknya juga melengkapi kelezatan kuliner ini. Pembeli juga bisa memilih minuman di sini, tapi saya pilih teh manis dingin saja.

Pak Wawan, 49 tahun, pemilik kedai ini mengaku sudah membuka usahanya hampir enam tahun. Setiap hari dia membuka kedainya mulai pukul enam pagi hingga duabelas siang. “Rata-rata pembeli di sini sudah umur duapuluhlima tahun ke atas. Jarang anak muda mampir.  Kecuali yang mengantar atau diajak orangtuanya,” kata Pak wawan.

Dalam sehari Pak Wawan mampu menjual hingga 200-250 porsi dengan harga perporsi tergantung pesanan. Porsi saya yang lebih dari komplet termasuk es teh manis dihargai Rp20.000. Silakan hitung omsetnya setiap hari.

Jika melihat Pak Wawan selalu menyapa ramah pelanggan yang turun dari mobil, motor maupun jalan kaki, tampak rata-rata sudah dikenalnya. “Kebanyakan yang datang ke sini memang pelanggan sejak bertahun-tahun,” jelasnya.

Pak Wawan mengungkapkan rahasia kelezatan nasi pecelnya. “Rahasianya, bumbunya kami buat sendiri. Bumbunya memang ala Blitar, tapi sudah disesuaikan dengan lidah orang Jogja. Sebab kalau bumbu asli Blitar itu pedas sekali, dan orang Jogja kurang suka,” tandasnya.

Tuesday, March 15, 2016

Siswa SMA Ini Temukan Bahan Bakar dari Limbah




Semangat Haidir Tamimi patut ditiru. Beberapa kali kalah dalam lomba penelitian ilmiah, dia tak lantas menyerah.  Terakhir, dia menyabet juara lomba peneiltian tingkat nasional berkat limbah kayu gelam.

“Sempat hampir putus asa juga karena kalah. Sampai kemudian ada selembar surat undangan ikut lompa peneltitian lagi. Mulanya saya bingung karena nggak bisa sembarangan kalau ikut lomba penelitianimiah,” kata siswa kelas XII SMAN 3 Palembang, Sumatera Selatan ini.

Sembari memikirkan tema penelitian, Haidir memerhatikan pembangunan mushola di sekolahnya. “Saya lihat banyak kayu gelam yang berserakan tak terpakai. Saya  piker, kenapa ini tidak dimanfaatkan? Paling tidak jangan sampai mengotori lingkungan,” tutur pria kelahiran Palembang, 1 Mei 1998 ini.

“Saya hubungkan dengan tema lomba penilitian  tentang inovasi bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan. Saya langsung teringat pernah ikut forum penelitian dan salah satu narasumbernya membuat briket dari sampah daun daun. Penelitian itu  berhasil mendapat penghargaan dari Jepang.Saya kembali berpikir, kenapa limbah kayu gelam ini tidak digunakan,” tutur remaja yang pernah menjadi juara pertama menulis syair tingkat nasional Akademi  Remaja Kreatif Indonesia 2015.




Haidir lantas berkonsultasi engan pembimbingnya di  ekskul penelitian. “ saya juga mencari literatur tentang briket dan cara membuatnya.  Ternyata membuatnya susah  karena harus mengulang berkali kali. Sudah beberapa kali gagal, dan alhamdulillah akhirnya berhasil,” ungkapnya sambil tersenyum senang.

Pihak Sekolah  kemudian  mendukung penuh penelitian Haidir   untuk diajukan ke  lomba tingkat nasional di Pekanbaru, Riau. “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa  mendapat juara pertama. Oh iya, lomba diwajibkan untuk membuat  tim.  Jadi aku satu tim sama adik kelas,” tambah Haidir.

Hasil penelitian Haidir  membuktikan bahwa briket kayu gelam bisa menjadi salah satu solusi energi bahan bakar yang dapat diperbarukan. Sungguh keren.


Haidir membagi tips agar bisa banyak prestasi seperti dirinya. “Banyak-banyak  cari info lomba. Ikuti semua.  Jangan minder walaupun pertama kali ikut lomba tersebut.  Terus banyak berdoa dan minta restu sama orangtua,” paparnya.

Monday, March 14, 2016

Omset Bisnis Online Briptu Arlyta, Diatas Gajinya Sebagai Polwan




Menjadi polwan sudah menjadi profesi impian  Arlyta Wulandary  Dimu sejak kecil. Justru tak disangka-sangka setelah menjadi polwan pada September 2011,  wanita berpangkat briptu ini menemukan profesi lain yang tak kalah menariknya, yakni berbisnis melalui internet.

"Saya memulainya ketika masih berpangkat bripda. Saat itu saya membaca peluang  perlengkapan Polri dan TNI akan terus dibutukan orang selama Polri dan TNI tetap berdiri. Setidaknya sampai limapuh tahun ke depan," ungkap anggota Buser di Reskrim Polres Kupang Kota, Polda Nusa Tenggara Tmur ini.

Briptu Arlyta tak begitu banyak membutuhkan modal di awal. "Cukup membuka nomor rekening baru dan memiliki ponsel sebagai modal awal," sambungnya. Barang-barang dagangannya sendiri bisa dilihat di akun instagramnya @arlytadimu. Isinya, mulai adri sepatu dinas, sepatu lapanga, pakaian, tas, dan aneka kebutuhan untuk anggota Polri dan TNI. Terkadang produk di luar seragam Polri dan TNI pun dijualnya.

Arlyta mengaku mendahulukan kecepatan dalam pelayanan. "Karena itu yang jadi kepuasaan utama konsumen. Selain itu saya juga harus bersikap santun kepada pelanggan," lanjut wanita yang ingin menruskan bisnisnya ke dunia fashion ini.

Arlyta mengaku pernah mengalami hal tidak menyenangkan dalam berbisnis. "Namanya juga melalui online, jadi faktor kekuatan sinyal jadi penentu utama. Kalau sinyal sedang gangguan, benar-benar tidak menguntngkan buat saya. Pernah juga ponsel saya hilang. Padahal di sana ada data pelangan," ungkap Arlyta.

Sudah memiliki pelanggan ke seluruh Indonesia, Arlyta mengaku mengerjakan bisnisnya di luar jam kerja sebagai polisi. "Malam saya mengumpulkan data dan barang. Paginya saya kirim sebelum dinas. Kadang malamnya juga kalau sempat langsung saya kirimkan," jelas Briptu Arlyta.

Meskipun demikian Arlyta mengaku omset bisnis onlinenya belum mencapai target yang diharapkan. "Walaupun demikian, puji Tuhan penghasilan saya dari bisnis online ini sudah lebih besar dari gaji," tutupnya.

Monday, March 7, 2016

Pria Romantis Ini Melamar Saat Gerhana Matahari




Para astrologer menyatakan hal tabu segala bentuk aktivitas terkait asmara di kala gerhana matahari tiba. Mereka menyarankan tidak melakukan pernikahan, pertunangan, termasuk lamaran di hari datangnya gerhana. Tapi tidak berlaku bagi pria bernama Blair Bowman.

Pria berusia 24 tahun itu melakukan lamaran kepada gadisnya Zoe Coutts, 22 tahun, saat terjadi gerhana matahari total (GMT) di Skotlandia, 20 maret 2015 lalu. Berita lamaran ini menyebar ke seluruh dunia. Bahkan akhirnya menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama saat GMT.

Blair melakukan lamarannya bukan tanpa rencana. Sejak bulan Januari, begitu dia mengetahui akan ada peristiwa besar di Skotlandia, dia langsung mempersiapkan segalanya.

"Saya menyadari, inilah saat yang tepat. Saya semula cemas ketika melihat langit berawan. tapi untunglah beberapa saat menjelang gerhana, langit cerah. Saat saya melamarnya, kulihat dia sangat terkejut," ujar Blair seperti diikutip Daily Records.

Pasangan ini sudah saling mengenal selama 11 tahun pada sebuah acara temu keluarga. Cinta bersemi saat keduanya sama-sama melanjutkan kuliah di Aberdeen, Indiana, AS.

Zoe yang kuliah di jurusan literatur Inggris memaparkan kejadiannya dengan jelas. "Saat itu dia memberitahu saya akan membuat eksperimen melihat gerhana melalui lubang kertas. Dia meminta saya melihat dai lubang kertas itu. Lalu, dia mengangkat kertas bertuliskan 'will you marry me'. saya langsung melompat kaget dan mengiyakan," papar Zoe.

Nah, bagaimana dengan GMT di Indonesia 2016 ini? Akankah ada yang berani melamar pasangannya, atau bahkan mengajak tunangan langsung? Atau malah ada yang melangsungkan pesta pernikahannya?

Inilah Alasan Pengendara Motor Harus Memakai Sarung Tangan



Pelaksanaan Operasi Simpatik Lodaya 2016 di beberapa tempat disertai pemberian sarung tangan kepada para pengendara motor. Tak sedikit yang merasa bingung, alasan polisi memberikan sarung tangan, bukan helm.

Di Indonesia, kesadaran pengendara motor memakai sarung tangan memang relatif rendah. Semestinya bersamaan dengan kampanye penggunaan helm, juga disarankan penggunaan sarung tangan kepada pengendara motor.

Keamanan

Saat kita terjatuh dari apapun, cenderung memakai telapak tangan ketika menahan tubuh. Begitu pula saat naik motor. Kita tidak pernah tahu material macam apa tempat tangan bertumpu saat jatuh. Bisa saja rumput, kerikil tajam, dan lainnya. Oleh karena itu perlu sekali melapisi telapak tangan dengan sarung tengan yang bisa mengurangi rasa sakit saat terjatuh.


Memberi Kehangatan

Saat naik motor terutama di musim hujan dan angin kencang, tanpa sadar telapak tangan akan terasa kaku dan membeku. Apalagi jika melaju di daerah pegunungan nan dingin. Satu-satunya cara tentu saja memakai sarung tangan. Sama halnya dengan melindungi tubuh dengan jaket. Telapak tangan juga memerlukan kehangatan.

Tidak hanya kehangatan, sarung tangan juga bisa menahan dari binatang yang tiba-tiba menyengat, ataupun serpihan kerikil yang terlempar ke tangan. Sarung tangan bisa mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Pada cuaca terik, sarung tangan juga melindungi kulit dari sengatan matahari.

Membantu Cengkraman

Pernah merasa licin ketika memegang stan saat hujan? Atau mngkin lantaran tangan yang sering berkeringat.Beberapa jenis sarung tangan motor dilengkapi dengan karet sehingga lebih mudah mencengkram setang di cuaca yang panas, basah, atau lembab. Jika sarung tangan semakin baik, maka kontrol sepeda motor pun akan lebih baik.


Mengurangi Lecet

Mengendarai motor, terutama jarak jauh kerap menimbulkan lecet. Akibatnya berpengaruh kepada daya cengkeram kepada stang. Berhati-hatilah karena itu beresiko, terutama jika sering memainkan gas. Apalagi jika pengendara motor peduli dengan kesehatan telapak tangannya.


Keren

Memakain sarung tangan juga bisa membuat pemakaianya, baik pria maupun wanita, tampak keren. Apalagi sekarang model sarung tangan sangat beragam. tidak hanya emmerhatikan kekuatannya, tapi juga model dan warna. Silakan pilih sendiri yang bisa menunjang penampilan.


Oh iya, biasakan mencuci telapak tangan dan keringkan sebelum memakai sarung tangan. Setelahnya juga jangan lupa cuci tangan. Dan lebih pentng lagi adalah bersihkan bagian dalam sarung tangan secara berkala.








Sunday, March 6, 2016

Menikmati Bebek Goreng Cawang di Heather Resto Jakarta


Kerenyahan Bebek Goreng Cawang ini bikin nafsu makan meningkat.

Kuliner Indonesia yang terus disukai hingga saat ini salah satunya bebek goreng. Bagi pecintanya, daging bebek dianggap lebih lezat dibandingkan daging ayam. Tak heran jika olahan daging bebek terus diburu dari kelas kaki lima sampai resto hotel.

Beruntung saya bisa menikmati bebek goreng di Heather Resto yang berada di dalam Best Western The Hive Hotel, Jakarta. Karena terletak di area Cawang, Jakarta Timur, maka santapan teman nasi ini diberi nama Bebek Goreng cawang.

Saya memilih Bebek Goreng Cawang karena merupakan signature dish di Heather Resto. Makanya, ketika pelayan resto meletakkan menu ini di atas meja, saya langsung membelah bebek yang digoreng garing itu. Dan ... bagian luarnya terasa renyah, dalamnya empuk dan gurih. 

Saya kemudian mencoba mencampurnya dengan sambal hijau di sisi piring. Hmm, lebih terasa kelezatannya. Walaupun untuk ukuran lidah saya kurang pedas. Tapi saya yakin ini masalah selera tingkat kepedasan saya yang tinggi. Buat tamu lain di resto ini mungkin sudah cukup. 

Bagi yang suka dibakar, kuliner bebek bisa saja diorder menjadi bebek bekar. Tapi saya cenderung hidangan bebek digoreng karena sejarahnya saya pertama kali makan bebek di Bali adalah digoreng. Tingkat keempukan daging biasanya lebih pas untuk saya.

Pastinya, aroma anyir yang biasanya ada di dalam bebek, sama sekali tak terasa karena sudah diolah pihak resto dengan baik. Dengan kenikmatannya, harga Rp68.000 sangat pas, apalagi dengan venue yang menarik di lantai lima hotel bintang empat ini.

Selain bebek goreng, saya pun mencicipi sop buntut ala Heather Resto. Ada tiga pilihan olahan buntutnya, yakni digoreng, dibakar dan dikuah. Ide yang bagus untuk mencicipi sop buntut bakar di sini. Selain rasanya lebih nendang saat dicampur dengan sopnya, juga pas disajikan dengan sambal  matah yang tingkat kepedasannya cocok dengan lidah saya.


Sambal mantah menambah kenikmatan buntut bakar ini.



Bagi penggemar 'perbuntutan' diuntungkan sekali bisa datang ke tempat makan ini. Pihak hotel menggelar harga promo untuk empat jenis buntut, mulai dari buntut goreng rica-rica, buntut goreng cabe ijo, buntut goreng sambal matah, dan buntut goreng saos mentega.

Masih banyak lagi pilihan kuliner Indonesia di Heather Resto. Tentunya kuliner dari belahan dunia lain pun tersedia. Tapi kali ini saya sedang ingin icip-icip Indonesia punya selera.


Cokelat Lava yang Bikin Nagih


Beres makan tanpa mencicipi dessert apa kata dunia? Okay, tanpa basa-basi saya memilih cokelat lava yang memang jadi favorit saya dalam urusan cuci mulut. Di Heather Resto, kue cokelat hangat ini dinamai Chocolate Liquid Center lengkap dengan satu skup es krim vanila segar.

Sayangnya karena saya terlalu lama mengatur untuk memotretnya, cairan cokelat di dalamnya sudah mengeras. Padahal saya paling suka ketika merasakan lelehan cokelat yang hangat di lidah. Okelah, abaikan hal itu. Rasanya tetap okay kok. Apalagi dipadukan dengan es krim vanilanya. Sluuurp. seperti biasa dengan cepat saya menghabiskan kuliner seharga Rp36.000,- itu.



Saya pun mencicipi dessert lain, yakni Apple Pie ala Mode. Sebenarnya saya kurang begitu suka dengan apple pie karena cenderung terlalu manis. Tapi kali ini saya harus bilang, apple pie ternyata juga enak, mungkin karena dimakan bersamaan dengan es krim vanilla. Hehehehe. Pastinya, pie seharga Rp36.000,- bakal jadi pilihan saya jika ke sini lagi.





Untuk teman minum, saya memilih Mocktail of The Day dari Heather resto, yakni agnifico Lychee. Namanya terdengar keren. tapi sebenarnya ini adalah jenis mojito yang diberi buah lychee. Buat saya mojito saja sudah membuat tenggorokan saya segar, apalagi ditambah buah luchee yang manis. Klop.

Seperti telah saya singgung, saya merasakan semua hidangan karena venue restoran yang nyaman. Bersebelahan dengan kolam renang BWP The Hive Hotel. Jadi selain menikmati di dalam, bisa juga menyantap menu resto di sisi kolam renang sambil melihat kecipak-kecipuk orang berenang dan pemdangan sekitar Cawang.





Foto-foto:Benny Rhamdani


Thursday, March 3, 2016

Ziggy, Penulis Muda Ini Paparkan Proses Kreatif Menulis 21 Bukunya



Namanya memang sulit diingat dan disebutkan: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, tapi kisah dalam novel-novel karyanya sulit dihapus dari hati pembacanya. Meskipun baru berusia 22 tahun, sudah dua puluh satu karya Ziggy yang diterbitkan dan disambut hangat oleh pembaca berbagai usia. Kepenulisan Ziggy merambah berbagai genre, mulai dari fantasi, horor, romance, bahkan drama keluarga. Pada tahun 2014, naskah novelnya Di Tanah Lada memenangkan juara dua  Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta yang bergengsi. Berikut wawancara bersama Ziggy mengenai kegiatan membaca dan menulisnya.



Ziggy, kamu pernah sharing buku-buku yang kamu baca waktu kecil dan jadi favorit sampai sekarang. Misalnya Harry Potter dan Little Women. Tapi ada nggak sih buku yang kamu nggak suka dan pengen diubah endingnya?

Hmmm, mungkin Saga of Darren Shan ya. Sebetulnya bukan endingnya jelek, tapi eksekusinya kurang bagus sampai terasa antiklimaks, padahal idenya sendiri menarik ;v;

Aku belum baca Saga of Darren Shan, emang endingnya kayak gimana sih?


Agak lupa sih, tapi kalau gak salah, endingnya, Darren, si tokoh utamanya, mati, tapi jiwanya diselamatkan seseorang yang namanya Mr. Tiny, dan Darren hidup lagi di masa lalu sebagai pengikutnya Mr. Tiny, dan kemudian mengikuti dan membantu petualangan si Darren di masa lalunya itu.

Sebetulnya keren kok, tapi sepertinya pengarangnya emang kurang jago buat bagian dramatis ;v; Kalau lagi action2 sih, seru banget



Kamu sendiri lebih suka menceritakan hal yang dramatis atau action?

Hem saya suka action, tapi sepertinya belum bisa membuatnya dengan baik.

Bukannya tinggal banyakin adegan baku hantam dan lompat dari gedung tinggi saja ya?

 Iya sih, tapi kan harus membantu yang baca ikutan merasa deg-degan.

Jadi kamu nggak langsung deg-degan kalau tokoh favoritmu dalam buku tiba-tiba lompat dari gedung tinggi?

Hem enggak juga.  Habis kalau cuma dibilang 'lalu dia lompat lalu mati' kan gak kerasa OH MY GOD DIA LOMPAT TERUS MATI. Karena di buku gak ada alat bantu visual, gak seperti film atau komik, jadi narasinya yang harus membangun suasana, kan?

Nah, kalau kamu punya kekuatan menghidupkan tokoh dalam buku, siapa yang bakalan kamu hidupkan lagi?

Hmmm pertanyaannya susah. Mungkin Count Olaf di A Series of Unfortunate Events. Bagian kematiannya itu sangat  sesuatu. Meskipun dia reseh.

Buku terbaru Ziggy, Airmata Bulan.



Ziggy kok mau menghidupkan karakter yang jahat sih? Apakah karena kamu mau memberikan mereka kesempatan kedua?

 Iyaaa, dia salah satu villain terbaik yang pernah ada. Jahatnya jahat banget sampai bikin ngakak.

Kenapa ya?Habis buku-buku kan biasanya diceritakan dari perspektif 'si baik'. Ada banyak cerita dari 'si jahat' yang gak kita tahu, padahal pasti ada sesuatu yang membuat dia sampai jadi sejahat itu. Sepertinya lebih menarik mengetahui apa yang akan terjadi kalau mereka berhasil mendapatkan keinginan mereka.

Bagaimana kalau Voldemort yang hidup di akhir serial Harry Potter? Apakah dia bakalan ada di stasiun mengantar anak-anaknya yang akan bersekolah di Hogwarts? Atau anak Voldemorts bakalan pergi sekolah dengan jet pribadi.

Voldemort kawin sama siapa? Bellatrix kan sudah mati.

Menurutmu ada hubungan nggak sih kisah di dalam buku dengan kisah di dunia nyata? Di buku, kebanyakan tokoh baik yang bertahan hidup? Namun bagaimana dengan Bellatrix-Bellatrix di dunia 'nyata'?

Hem di dunia nyata sih agak lebih rumit, soalnya kita gak diberitahu dengan jelas yang mana yang baik dan yang jahat, kan? Yang baik cuma baik kalau pihak yang baik yang menang. Kalau Voldemort yang menang dan menceritakan kisahnya, pasti geng Harry Potter yang kedengaran jahat. Toh mereka pun sama-sama melukai dan saling bunuh.

Apa sebaiknya kita selalu punya tujuan spesifik dari kegiatan membaca kita? Misalnya kita membaca untuk mendapatkan kesenangan, atau untuk tahu bagaimana cara mengoperasikan Adobe Photoshop?

Hmm, gak perlu ada tujuan spesifik juga. Tapi menurut saya sih, sebelum baca sesuatu yang bisa memberikan perspektif, penting untuk mempunyai perspektif sendiri. Soalnya, kalau membaca dan menerima 'kebenaran' yang ada di dalam buku mentah-mentah, gak ada artinya. Seperti kata pepatah Cina: membaca tanpa berpikir is a labor lost. Buku (ada) untuk membantu kita berpikir, bukan mengikuti pikiran orang :>


Sebelum menulis, kamu nyiapin bekal apa?

Nah, kalau menulis sih I say kita berusaha mempengaruhi orang. Jadi sebelum menulis, biasanya saya menyiapkan moral value apa yang mau saya sampaikan.

Oke-oke, jadi dari mana seorang penulis bisa tahu bahwa ceritanya memang perlu dituliskan? Karena persepsi pembaca tentang moral value, kan, nggak selalu sama.

Yes, true. Tapi berarti sebuah cerita ditulis karena penulis mau pembaca memahami moral value-nya kan? Tapi saya rasa gak semua orang menulis untuk menyampaikan moral value. Kadang-kadang, orang menulis untuk curhat saja. Either way, saya rasa alasan orang menulis, atau at least saya, selalu egois; karena bottom line, saya menulis untuk memberi alasan menjustifikasi perbuatan saya sendiri.

Beberapa kali membaca di Tumblr-mu ada banyak pertanyaan dari pembaca bukumu. "Kak Ziggy, gimana caranya bisa nulis sekeren itu?" Kupikir jawabannya sederhana, "Banyak membaca dan berpikir." Nggak ada rahasia lain, kan?

Enggak, hehe. Saya juga banyak nonton tapi sepertinya itu bukan rahasia.

Waktu pertama menulis, tulisanmu juga nggak serta-merta jadi seperti tulisan yang sekarang, kan? Apakah ada proses belajarnya?

 Hmmm, saya sih gak pernah belajar menulis. Kalau dalam hal penulisan, saya cuma memperhatikan masukan dari para editor. Tapi selain itu, yang berkembang cuma bahan bacaan saya. Kalau tulisan saya sepertinya membaik, itu karena saya membaca bahan yang lebih baik, atau karena bisa menarik pelajaran dari bahan bacaan saya dengan lebih baik.



Tuesday, March 1, 2016

Mencicipi Nasi Kuning Warung Mobil di Makassar




Nasi kuning sangat populer di Bandung sebagai menu sarapan. Ternyata, saya juga menemukan menu satu ini juga di luar Jawa. Di kota Jayapura misalnya, saya temukan beberapa kedai nasi kuning yang bahkan buka hingga malam hari. Demikian halnya saat saya berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Saat  melewati Jalan Perintis Kemerdekaan di pagi hari, saya melihat sejumlah kedai mobil di kanan kiri jalan. Setelah saya amati, menunya kebanyakan sama yakni nasi kuning. Akhirnya, saya memilih mendatangai salah satu kedai mobil di dekat halte Markas Polda Sulsel lantaran penasaran mencicipinya.

Saya langsung memesan menu nasi kuning komplet andalan kedai mobil bernama Nasi Kuning Jelita. Tapi penjualnya nggak jelita, soalnya bapak-bapak. Pernyaan kedua, apakah saya mau membungkus atau makan di tempat. Saya lihat ada empat kursi plastik dekat mobil. Cukup nyaman. Jadi saya pilih makan di tempat.






Takjub juga melihat sajian nasi kuning komplet. Selain nasi kuning, acar dan sayur labu, juga diberi lauk tiga jenis protein, yakni telur, daging ayam, dan gepuk. Walaupun porsii potongan dagingnya kecil, tetap saja bikin saya melotot. Ditambah lagi taburan abon sapi. Dijamin timbangan badan saya bakal naik.

Saya kemudian berusaha mencicipi sambal dan nasinya. Lumayanlah, walaupun menurut saya masih lebih kaya rasa nasi kuning di Bandung. Lalu, saya mencoba mencampurnya dengan sayur labu. Nah, ini baru lebih nikmat. Begitu pula ketika disantap dengan protein yang ada di piring. Nasi kuningnya jadi seperti nasi biasa sih karena rasanya kalah dengan lauk-pauknya.

Saat saya menghabiskan nasi kuning itu, dan harus membayar cukup takjub juga karena harganya cukup murah hanya Rp20.000. Saya hitung-hitung lagi, berapa keuntungannya ya? Yang jelas, nasi kuning ini lumayan untuk mengganjal perut, apalagi kalau sedang lapar-laparnya.







Empat Alasan Memilih Tinggal di Hotel Aryaduta Makassar




Memilih hotel yang representatif terkadang memerlukan waktu untuk membanding-bandingkan. Tidak hanya faktor harga yang jadi pertimbangan, tapi juga kemudahan mencapai lokasi, kenyamanan, hingga daya akses ke berbagai tempat, termasuk lokasi wisata.

Saat saya ke Makassar, Sulawesi Selatan, pilihan saya menginap jatuh kepada Hotel Aryaduta di Jalan Somba. Ada empat alasan saya memilih hotel tersebut.

Jaringan Hotel Premium




Aryaduta Hotel merupakan jaringan hotel premium dan terdepan di Indonesia sejak tahun 1974. Dengan pengalaman tersebut saya percaya diri memilih hotel ini. Apalagi saya merasa puas ketika menginap di Aryduta Jakarta. Umumnya jaringan hotel memiliki standar sama dalam kenyamanan, fasilitas dan pelayanan. Meski tentu saja ada sedikit perbedaan karena di Jakarta bintang lima, sedangkan di Makassar bintang empat.


Strategis



Lokasi hotel terbilang strategis dengan akses yang sangat mudah dicapai dari manapun. Saat mendarat di Bandara Hassanudin menuju ke hotel ditempuh kurang dari 30 menit karena adanya jalan tol.  Agenda saya sendiri di Makassar adalah mengglar konser bersama The Panas dalam di Celebes Convention Centre (CCC) yang jaraknya hanya lima menit dari hotel. Jadi benar-benar strategis.

Terasa strategis juga dalam urusan wisata kuliner, lantaran semua jenis kedai dan resto yang menyajikan makanan khas setempat hanya beradius beberapa puluh dan ratus meter saja dari hotel. Saya yang kerap merasa kelaparan di tengah malam tidak perlu pusing mencari tempat makan.

Belum lagi akses ke Pantai Losari yang sedang neghits itu. Cukup berjalan kaki ke luar hotel sudah mencapai tujuan. Jika hendak ke Benteng For Rotterdam pun cuman naik angkot atau becak.

Fasilitas



Seperti disinggung di atas, fasilitas di hotel ini lengkap bagi pengunjung yang ingin merasakan kenyamanan. Tak jauh dari lobi hotel terdapat kolam renang yang menghadap langsung ke pantai. Jadi walaupun berenang di kolam air tawar, bisa merasakan sensasi angin laut Makssar.

Interior di kamar pun menurut saya cukup lengkap dengan fasilitas wifi yang kencang (penting buat saya). Sayangnya kamar yang menghadap ke pantai saat saya datang sedang penuh. Padahal saya berharap juga bisa bangun tidur langsung menyapa pantai. Untungnya di lorong dekat lift tersdia jendela untuk melihat ke pantai. Jadi saya tetap melihat antai dari ketinggian.

Restoran dan bar pun menurut saya cukup nyaman untuk disinggahi dan menciicpi makanannya. Saya sempat ngopi di Le Bar Atilier, sambil menikmati sofanya, dan ngobrol bareng crew band. Kopinya mantap karena tersedia berbagai pilihan.


Kearifan Lokal


Menurut saya, amat penting sebuah hotel di daerah menyajikan kearifan lokal agar pengunjung menemukan sesuatu yang berbeda saat bertandang ke daerah yang berbeda. Kearifan lokal bisa di arstitektur, ornamen, makanan, dan lainnya. Di hotel ini kearifan lokal ditampilkan di lobi hotel. Terdapat panggung mini diisi tiga seniman lokal memainkan jenis musik daerah. Salah satu alat musik yang menarik saya lihat adalah Talindo atau Popondi, terbuat dari kayu, tempurung kelapa, dan senar. 
 Empat