Monday, November 24, 2014

Belajar Jadi Fashion Blogger

Fashion Blogger belakangan mulai menjadi target banyak orang. Mulai amatiran maupun profesional. Kebanyakan yang menggeluti dunia ini kaum hawa. Nah, bagi yang ingin belajar jadi fashion blogger, ini ada tips yang saya sarikan dari berbagai referensi. Cowok juga boleh kok.


1. Biasakan membuat pesiapan fashion ketika akan berpakaian. Letakkan pakaian yang akan digunakan di atas sebuah bidang datar. Bisa berwarna polos maupun bertekstur seperti kayu. Atur rapi dan penuh. Sebaiknya pisahkan antara pakaian yang dikenakan dan make-up.

Usahakan barang-barang itu penuh dan dieltakkan dalam keadaan rapi. Jangan terihat kusut atau acak-acakkan (foto yang saya buat ini jangan ditiru ya. Maklum cowok, suka acak-acakan). Lalu, fotolah dari atas.

Jika tidak punya pencahayaan yang baik, gunakan penerangan alami, yakni matahari.



2. Buatlah foto saat bergaya sendiri. Buatlah foto semenarik mungkin. (Jangan meniru contoh foto saya yang masih amatiran ini)




3. Selain foto sendiri, tunjukkan saat kamu memakai pakaian tersebut dalam kegiatan sehari-hari, atau bersama teman, keluarga, dan lainnya.



4. Selain foto, tulisakan pula alasan memilih pakaian tersebut. Sebutkan jenis bahan, merknya, atau di mana membelinya. JIka merasa keberatan menyebut merk, tak masalah kok.


5. Jangan lupa untuk belajar dari fashion blogger yang sudah terkenal. Sering-seringlah bergaya dan menyebarkan postingan blogmu.


Silakan mencoba.




Thursday, November 20, 2014

Lima Kegiatan Esktrim Menggunakan Toyota Rush

Kegiatan ekstrim apa yang akan kamu lakukan dengan menggunakan mobil Toyota Rush?

Tema lomba nulis blog kali ini ada-ada aja. Bagaimana kalau tidak suka yang ekstrim-ekstrim seperti saya. Okelah, tapi kalau hanya sebatas berimajinasi, saya punya satu ide yang mudah-mudahan ekstrim.

Sebelumnya, saya mau pamer dulu foto saya bareng mobil Toyota New Rush. Maaf kalau ekspresinya datar. ^_^


Me and New Rush



Tadinya saya kepengen banget berimajinasi terjun payung. Tapi kayaknya nggak bisa dilakukan bareng Toyota Rush. Kepengen diving juga nggak bisa dilakukan dengan kendaraan roda empat. Jadinya saya harus pilih yang benar-benar dilakukan di darat. Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya menemukan lima kegiatan ekstrim yang bisa saya lakukan menggunakan Toyota Rush.


Keliling Perbatasan Darat Wilayah NKRI 

Lantaran saya sukanya traveling, maka saya ingin sekali berkunjung ke perbatasan darat wilayah NKRI. Di mana ekstrimnya? 

Pertama, sudah pasti jalannya nggak akan semulus jalan tol. Dan saya harus bisa menempuhnya dengan Toyota Rush yang bandel itu bukan. Dan saya ingin juga merasakan melintasi perbatasan dengan Toyota Rush. Sepertinya keren. Apalagi kalao bisa foto selfie bareng para penjaga perbatasan.

Kedua, daerah perbatasan kan juga trawan tuh sama konflik dan alam liar. Jadi pastinya itu sudah termasuk hal ekstrim. Apalagi kalau cuaca sudah tidak bersahabat.

Oh iya, saat berangkat saya akan mengisi bagasi luas Toyota Rush dengan buku sebanyak mungkin. Saya akan memberikan buku-buku cerita dan pengetahuan itu untuk anak-anak di perbatasan. Sebab menurut teman-teman yang pernah berkunjung ke sana, sangat sulit menemukan buku bacaan dan pengetahun di kawasan perbatasan. Sedih, kan? Sementara teman-teman saya menumpuknya di rak buku.

Selfie di Puncak 7 Gunung Berapi 

Waktu jadi mahasiswa dulu saya suka sekali naik gunung. Umumnya gunung berapi yang masih aktif seperti gunung Slamet di jawa tengah. Sayang dulu belum jamannya selfie. Jadi semua foto ya rame-rame atau foto narsis yang nggak banget. 

Nah, saat ini saya ingin sekali dengan menggunakan Toyota Rush keliling ke tujuh gunung berapi di Pulau Jawa. Lalu saya akan naik ke puncaknya dan selfie di sana. tapi bukan selfie asal-asalan. Saya ignin selfie pakai baju daerah. Soalnya saya pakai baju daerah (adat) ya pas penganten 11 tahun silam. Menurut saya sih hiking pakai baju penganen daerah itu sesuatu yang ekstrim. Tapi unik.



Mandi di 7 Air Terjun Angker

Masih ingat kan kalau dulu ada orang mau bikin apa-apa ada tirakatnya mandi di tujuh sumur. Nah, bagaimana kalau bersama Toyota Rush berkeliling mencari air terjun yang paling angker di Indonesia. lalu, saya akan mandi atau berenang sekali di sana. Ekstrim kan? Apalagi kalau dilakukan malam hari. Nggak semua orang berani deh.


Jelajah Ilmu Kanuragan

Salah satu aktivitas ekstrim asli Indonesia adalah belajar dan praktik ilmu kanuragan. Saya ingin sekali menjelajah daerah-daerah yang emmiliki kekhasan ilmu kanuragan dengan Toyota Rush. Ke Banten misalnya, belajar debus biar bisa punya ilmu kebal tahan bacoka. Atau ke Ujungberung, Bandung, belajar ilmu gulat Benjang. Juga sampai ke Ponotrogo, belajar jadi kuda lumping biar bisa makan beling. Yang bilang ini nggak ekstrim, pasti belum pernah tahu.


Menyusuri Jalan Kereta di Pulau Jawa

Ini dia hal yang paling ingin saya lakukan. Bagaimana caranya saya bisa menggunakan mobil tapi menyusuri jalur kereta api di Pulau jawa. Soalnya saya kadang penasaran, mengapa jalan mobil dan kereta sering kali tidak bersisian? Saya juga ingin tahu ada apa aja sih di sekitar jalan kereta saat melintasi lawasan yang tidak terlihat manusianya. Dan saya kepenegn sekali mencoba melintasi jembatan-jembatan rel kereta yang kadang curam itu. Pastinya adrenalin terpacu dong.


Sudah ekstrim belum?

Wednesday, November 19, 2014

Lima Hotel Terbaik untuk Para 'Kutu Buku'

Mencari hotel yang ada fasilitas kolam renang? Mudah. Yang ada fasilitas gym? Juga mudah. Bagaimana dengan fasilitas perpustakaan? Mungkin agak susah di Indonesia. Tapi di beberapa negara ternyata ada hotel yang bisa membuat para 'kutu buku' betah.

The Library Hotel, Koh Samui, Thailand




Dikenal banyak orang sebagai hotel dengan kolam renang merah, Library adalah sebuah hotel yang dirancang secara konseptual  di Chaweng Beach, Koh Samui. Ketika Anda melangkah ke hotel, Anda akan mendapatkan  pensil sebagai gantungan kunci.Fasilitas dalam-kamar yang ditawarkan, dari komputer iMac dengan Wi-Fi gratis, sebuah TV plasma dan lampu di atas tempat tidur  yang dapat berubah warna. 

Ada sebuah bangunan bersantai disebut The Library, di mana Anda dapat meminjam buku dan DVD. 

Casa Colonial, Oaxa, Mexico






 Hotel ini memiliki perpustakaan yang bisa dinikmati tamunya untuk membaca buku. Bahkan para penulis bisa menjadikan perpustakaannya untuk launching buku. Jadinya, hotel ini menjadi tempat favorit bagi pembaca buku maupun penulis. Tak jarang pula beberapa komunitas menggelar acara workshop menulis di hotel ini. Mau ikut workshop menulisnya? Silakan ke Mexico ya.


The Library Hotel, New York City, AS


Kita  tidak bisa menulishotel-hotel  dengan perpustakaan besar tanpa menyebut The Library Hotel di New York City. Di sini, setiap kamar didasarkan pada kategori yang berbeda dari Sistem Desimal Dewey, sehingga kita mungkin menemukan diri di Bahasa, Logika, atau Romance. Ruang sarapan dilapisi dengan buku juga, sehingga sangat sempurna untuk solo traveler. Tapi berhati-hatilah. Karena sering kali tamu hotel lupa waktu membaca buku di ruang Pengetahuan Umum, sampai lupa mereka telah menyewa kamar hotel untuk tidur.



The Gladstone, North Wales, Inggris


Banyak orang yang mengira salah masuk hotel karena bentuknya benar-benar seperti perpustakaan ataupun toko buku tua. Tapi hotel ini adalah yang paling direkomendasikan untuk para pembaca menjadi tempat paling menyenagkan membaca, dan untuk penulis menjadi tempat paling menyenangkan menuliskan ide-idenya. Pembaca dan penulis akan merasa berat hati jika harus meninggalkan hotel satu ini.



Il Salviatino, Florence, Italia




Jika Anda seorang pencinta buku dan belum melihat pemandangan utama di Florence, jangan sampai tidak tinggal di Il Salviatino Hotel? Kemungkinan Anda  tidak pernah ingin meninggalkan perpustakaan indah hotel ini.  Dan luar biasanya, hotel ini sangat ramah untuk anak-anak? Bahkan mereka menyediakan perlengkapan organik untuk bayi yang menginap.

Di 5 Hotel Inilah 5 Pesohor Ditemukan Tewas

Saya pernah diundang ke sebuah acara dan harus menginap di salah satu hotel di Jakarta Timur. Iseng saya browsing tentang hotel itu. Hasilnya mengejutkan, ternyata hotel yang akan saya tempati itu pernah menjadi lokasi tewasnya penyanyi Alda Risma . Walapun saya tak percaya hal-hal takhayul, jadinya berimbas ke pikiran lain tentang keamanan lingkungan hotel tersebut. Apalagi kasus bunuh diri Alda, konon dikaitkan pula dengan narkoba.

Nah, berikut ini adalah 5 hotel yang sempat menjadi perhatian dunia karena kasus kematian orang terkenal.  Apakah setelah itu hotelnya dijauhi pelanggan atau malah dicari para penggemarnya, entahlah.


Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Miami, FL


Anne Nicole Smith berusia 39 tahun ketika ditemukan tewas di hotel ini pada 8 Februari 2007. Foto model dan artis bernama asli Vicky Lynn Marshall ini mengalami flu luar biasa selama seminggu lebih dan menolak ke medis, tapi mengonsumsi obat-obatan. Tim medis menemukan berbagai obat-obatan di dalam tubuhnya, termasuk jenis obat terlarang yang menyebabkan kematian Marilyn Monroe.

Swissotel Nai Lert Park Hotel, Bangkok, Thailand



Aktor David Caradine ditemukan seorang pelayan hotel dalam keadaan tewas di kamarn hotelya pada tahun 2009. Pemeran Bill dalam film Kill Bill ini ditemukan dalam keadaan tanpa busana dan tergantung di kamar mandi, posisi tangan dan alat vital yang terikat. Namun keterangan tersebut dibantah manajemennya, yang mengatakan aktor seri teve Kungfu itu tewas di dalam lemari dengan kondisi leher dijerat tali.


The Landmark Hotel, Los Angeles, CA



Penyanyi rock Janis Joplin ditemukan tewas di Hotel Landmark (kemudian ganti nama Highland Gardens) karena heroin. Padahal dia baru saja merampungkan album terakhirnya.  Sebelum tewas, Janis terlihat membeli rokok, kemudian kembali ke kamarnya. Menurut dokter, Janis mengonsumsi heroin tujuh kali lipat dari yang biasa digunakannya. Usianya saat meninggal pada bulan Oktober 1970 adalah 27 tahun.



Ritz-Carlton Hotel, Sydney, Australia




Vokalis band INXS Micahel Hutchence berusia 37 tahun ketika ditemukan tewas di hotel ini pada tahun 1997. Dia ditemukan menggantung dalam keadaan tanpa busana dengan minuman alkohol di sekitarnya. ak ada catatan apapun yang ditinggalkan bahwa dia beramksud bunuh diri. Paginya dia malah sempat sarapan dengan mantan kekasihnya. Banyak yang menolak argumen bunuh diri dengan mengatakan, penyanyi tersebut biasa melakukan gantung diri untuk terapi. Hotel ini kemudian berganti nama menjadi Stamford Plaza Hotel.


The Chateau Marmont, West Hollywood, CA




Aktor kemodi John Belushi ditemukan overdosis di kamar hotelnya pada tanggal 5 Maret 1982. Usianya baru 33 tahun saat itu. Sebelumnya, John sempat begadang dan mabuk-mabukan bersama sahabatnya Robert De Niro dan Robbin Williams (yang belum lama ini juga bunuh diri). Dia menyuntikkan heroin sebelum tidur, dan tak pernah bangun lagi, bahkan ketika pelatih fisik mememukannya.

Hôtel d'Alsace, Paris 




Penulis berdarah Irlandia Orcar Wilde ditemukan tewas di hotel ini pada bulan November 1900 setelah sakit berkepanjangan. Padahal Oscar Wilde baru saja merayakan pembebasannya dari penjara dan bermaksud menulis lagi di hotel tersebut. 

Tuesday, November 18, 2014

Menginap Semalam di Zoom Hotel Surabaya

Zoom Hotel Tampak Depan


Bulan puasa lalu saya punya hajat dari kantor membuat acara di sebuah mall di Surabaya, Jawa Timur. Setelah browsing di internet dan membanding-bandingkan beberapa pilihan, saya memutuskan untuk meninap di Zoom Hotel. Kabarnya, wifi di hotel itu nggak mengecewakan. Saya sebagai blogger, sangat perlu wifi. Apalagi ada beberapa tulisan yang harus saya kirimkan. 

Begitu sampai di Surabaya saya langsung menghentikan taxi menuju Zoom Hotel di Jalan Jemursari. Mulanya si supir taxi bingung karena kurang familiar. Tapi karena ada alamatnya, ya gampang saja sih menemukannya. Dan, supir taxi itu sepertinya betul. Zoom Hotel bisa terbilang baru, karena saya merasakannya begitu masuk ke dalam hotel. Interiornya masih seperti baru ditata. Sangat modern dan minimalis.


Lobi hotel


Saya datang namun belum waktu check in. Tapi front officer mempersilakan saya menitipkan koper, Sementara saya bisa mengisi waktu keliling Surabaya. Tadinya saya ingin dispensasi masuk lebih awal. Eh ternyata tipe kamar yang saya inginkan full, jadi saya harus menunggu tamu itu keluar.

Oke akhirnya saya titip koper dan pergi ke mal yang nanti akan dijadikan lokasi acara. Setelah dari mal saya kembali ke hotel. Sebenarnya waktu check in belum masuk. Tapi front officer ngasih kabar gembira, saya boleh masuk satu jam lebih awal karena tamunya sudah  out.


Saya buru-buru check in. Selain dapat reciepe, kunci, saya juga dapat dua gift popmie dua cup (akhirnya saya serahkan ke tukang becak karena diet mie instan). Kalo mau lihat kamarnya kayak gini nih. Yang ini super single bed.

Kamar yang saya tempati. Simple dan tampak luas.


Yang seru pas malamnya (atau dini hari) saya nyaris kesiangan bangun sahur (waktu itu lagi puasa), untunglah masih ada waktu. Saya juga lupa nanyain ada fasilitas dibangunin sahur atau nggak. Pernah saya nginap di satu hotel, mereka menawarkan calling shaur lewat telepon.

Saya pun makan dengan sisa yang ada di resto karena sepertinya semua sudah beres sahur. Kalo menurut saya sih, pilihannya memang terlalu minimalis. Tapi namanya sahur pastinya nggak seselera makan siang :)

Jangan cemas kalo yang nggak suka makan di restoran hotel ini, karena di depan ada Pizza Hut dan beberapa tempat makanan lainnya. Cuman harus nyeberang.

Bathroom masih bersih dan kinclong



Oh iya, saya sudah periksa wifinya. Memang top banget akses internetnya. Cuman XL saya agak susah sinyalnya. 

Saya suka menginap di sini. Apalagi semua tampak masih baru. Kamar mandinya kinclong banget. Belum terlihat lumut sedikit pun. Tau sendiri, kan. kalau hotel udah lamaan dikit. Itu di kamar mandi suka ada lumutnya. Bahkan di hotel berbintang banyak sekalipun. Oh iya, ada jendela yang bisa dibuka tirainya di kamar mandi. Biar ngerasain sensasi apa gitu ya ...


Pemandangan dari jendela kamar hotel.

Karena ini pertama kali menginap di hotel di Surabaya, maka saya belum bisa membandingkan dengan  hotel lainnya di Surabaya. Semoga ada hotel-hotel lain yang saya bisa inapi. 

Kalau mau  menginap di Zoom Hotel silakan cari websitenya di google. Hahahaha, websitenya lucu banget. Sumpah, keren! Itu juga yang bikin saya memilih menginap di hotel ini.



foto-foto: Benny Rhamdani

Latief Inn, Hotel Strategis di Bandung





Saya tahu letak hotel ini sejak dibangun karena setiap kali menjemput anak saya di SDN Merdeka selalu lewat Jalan Natuna di depannya..  Latief Inn demikian kerap saya baca di depan hotel itu. Saya berusaha mengingatnya lantaran beberapa kali saya diminta merekomendasi hotel oleh teman-teman di Jakarta.

Belum lama ini saya bersama beberapa blogger Bandung diundang icip-icip hidangan di cafe yang ada di pojok Latief Inn. Kami kemudian ditawari untuk menginap, eh ... melihat-lihat jeroan Latief Inn. Oke. Siapa takut?

Ternyata isi hotelnya memang tidak seperti hotel-hotel lainnya yang biasa saya inapi. Latief Inn terasa  hommie banget. Jadi bukan buat orang yang ingin menginap di hotel lalu bisa menikmati fasilitas hotel seperty nge-gym, ke pool, spa,  berendam di bathtub dan lain-lainnya. Mungkin kalau saya akan menginap di sini sekadar untuk menyimpan bagasi dan tidur. Sama seperti beberapa hotel yang saya masuki di sekitarnya, terasa minimalis.

Tapi umumnya tamu hotel di Bandung memang demikian. Datang ke ibukota Jawa Barat ini, istirahat sejenak, simpan koper di kamar hotel, lalu keliling Bandung untuk wisata kuliner atau belanja sampai larut malam. Kembali ke kamar hotel langsung deh tidur nyenyak. Begitu pula tamu-tamu yang ikut seminar ataupun konferensi. 

Keunggulan Latief Inn ini lokasi yang strategis karena  dekat denga beberapa titik-titik pusat keramaian. Mau olahraga, hanya satu kilometer menuju GOR Siliwangi atau lapangan Saparua. Mau kuliner, berserakan di segala penjuru dalam radius kurang dari satu kilometer. Mau pusat oleh-oleh penganan lokal hanya satu kilometer ke Pasar Kosambi. Mau ke mal  BIP juga dekat, ke Braga dan landmark untuk lihat pameran buku juga dekat, ke balai kota juga dekat. Pokoknya strategis banget. Asal tahu jalan saja sebab banyak jalan satu arah di sekitar Jalan Natuna.

Satu-satunya yang agak sedikit masalah buat saya adalah lokasinya tak jauh dari rel kereta api dan pintu lintasan kereta api. Sebab saya bisa-bisa terbangun jika saat tidur terdengar bunyi kereta api dari dekat. Tapi mungkin buat banyak orang itu tidak masalah. 

Jadi Latief Inn akan saya  rekomendasikan untuk teman-teman yang akan menginap di Bandung karena lokasinya yang strategis. Dan tentunya bukan untuk berleha-leha di hotel.

Untuk informasi silakan kunjungi langsung websitenya ya. :)

Friday, November 14, 2014

Menunggu Gebrakan Pariwisata di Madura


Gerbang menuju Jembatan Suramadu


Bulan Ramadan tahun ini saya harus dinas ke Surabaya, Jawa Timur. Karena ada satu hari luang, saya putuskan untuk melancong ke Madura. Setelah tanya sana-sini, dengan waktu sesingkat itu kebanyakan menyarankan saya untuk keliling Bangkalan di Madura.

Beruntunglah seorang anggota Forum Lingkar Pena, Noevil mau menemani saya, sekaligus memberi boncengan. Hmm, bagaimana rasanya ya menyeberangi Jembatan Suramadu pakai motor?

Sekitar pukul sembilan pagi kami sudah membelah kota Surabaya menuju ke arah Suramadu. Saya pun mulai memainkan kamera video untuk merekam jejak saat melintasi Jembatan Suramadu pertama kali. Biar bagaimana pun ini momen bersejarah saya melintasi jembatan terpanjang di Indonesia, yakni 5.438 meter.

Rasanya luar biasa dapat melintas jembatan yang mengeluaran biaya 4.5 triliun rupiah ini. Walaupun cuaca agak mendung dan angin bertiup kencang. Coba lihat di video  ini.




Sambil merekam sekitar jembatan, saya bertanya-tanya, kejutan apakah yang akan saya hadapi begitu sampai seberang? Saya berharap ada sesuatu yang berbeda dengan pemandangan kota Surabaya yang saya lewati tadi.

Ternyata, saya benar-benar terkejut. Begitu mendarat di Bangkalan saya menemukan area yang memang jauh dari kota Surabaya. Tapi juga jauh dari bayangan saya.


Ini gerbang Madura selepas Suramadu. Di luar perkiraan saya.
Lahan-lahan kosong ini bisa dioptimalkan untuk menunjang pariwisata.

Penataan kios-kios semi permanen sebaiknya diperhatikan.



Mendarat di Bangkalan membuat saya seperti masuk ke area tak berpenghuni. Belum ada fasilitas yang memadai sebagai sebuah kawasan yang diharapkan berkembang setelah diresmikannya Suramadu lima tahun lalu.

Baliho yang berdiri di sisi jalan maupun melintang adalah promosi perumahan. Tak ada informasi destinasi wisata di Madura. Selain itu, saya merasakan kurangnya penghijauan di sisi jalan. Apakah karena saya berkunjung di musim kemarau? Tapi kalau melihat jumlah batang pohon yang berdiri pun memang kurang meneduhi.

Noevil kemudian mengajak saya memasuki keramaian Bangkalan. Ada rumah makan terkenal yang terpaksa saya lewati begitu saja karena bulan puasa. Toko-toko batik pun belum buka karena menghadapi waktu shalat Jumat.

Suasana relijius ini cepat saya tangkap, apalagi ketika melihat warga pria Bangkalan mayoritas bersarung, walaupun sedang berkendaraan. Juga di beberapa sudut saya melihat baliho iklan sarung yang mendominasi.


Di kota Bangkalan, kami mendinginkan mesin motor sejenak di halaman masjid Agung Bangkalan.

Masjid-masjid Indah

 Hal paling saya suka dan membuat saya berdecak kagum saat keliling Bangkalan adalah melihat banyaknya masjid di pinggir jalan dengan artsitektur menarik. Saya jadi ingat perjalanan ke Lombok yang memang dipenuhi masjid-masjid indah dengan kubah warna-warni.

 Masjid yang pertama saya singgahi adalah Masjid Agung Bangkalan yang memiliki kaitan erat dengan sejarah awal perpindahan pusat pemerintahan kerajaan di Madura sekitar 1774. Dari mana saya tahu? Dari Internet setelah berkunjung ke sana. Bagusnya memang info sejarah masjid bisa dilihat di salah satu sudut.

Saya suka sekali dengan interior masjidnya yang dipenuhi ukiran kayu. Lihat yuk  lewat rekaman video amatiran saya ini.





Setelah dari Masjid Agung saya juga terkesan dengan Masjid Pesarean Syaichona Moh. Kholil Martajesah. Saat saya berkunjung kaget juga ketika melihat jumlah orang yang sedang itikaf di sana. Rupanya masjid ini menjadi destinasi wisata ziarah dari berbagai pelosok Nusantara. Tapi saya tidak mendapatkan infonya di papan petunjuk jalan selama di perjalanan. Padahal masjid ini sangat potensial mendongkrak wisata Madura.


Masjid Pesarean Syaichona Moh. Kholil Martajesah


Selfie dulu di depan Masjid Pesarean Syaichona Moh. Kholil Martajesah
Penampakan dalam Masjid Pesarean Syaichona Moh. Kholil Martajesah


Banyak masjid cantik di Madura. Kagum.





Di luar masjid-masjid itu, saya juga menyempatkan mampir ke Mercusuar ZM Williem III yang penuh corat-coret (baca tulisan saya: Mercusuar Galau di Bangkalan Madura) dan Bukit Geger yang mempunyai daya tarik istimewa (baca tulisan saya: Rahasia Kejantanan Pria Madura di Bukit Geger).

Terus terang, saya kurang puas keliling Madura. Saya ingin sekali ke Sumenep, yang menurut cerita banyak teman blogger memiliki pantai yang sangat indah dan potensial mengalahkan Bali. Saya juga ingin melihat sudut-sudut Madura lainnya. Tapi kereta Mutiara Selatan sudah menunggu saya untuk kembali ke Bandung sorenya.

Semoga, saya bisa mendapat kesempatan berkunjung lagi ke Madura. Mungkin harus sepekan di sana agar dapat mengeksplorasi banyak hal, lalu menuliskannya di blog dan media cetak seperti biasanya. Ada yang mau jadi sponsor?


Catatan Untuk Pengembangan Wisata Suramadu

 Mercusuar ZM Williem III yang menawan di
Bangkalan, Madura.



Entah mengapa, saya optimis sekali dengan kunjungan singkat ini dengan pariwisata Madura, suatu saat pasti akan menggebrak. Potensi budaya juga keunikan alamnya membuat Madura sangat eksotik bagi banyak penggemar wisata. Apalagi dengan adanya Jembatan Suramadu yang hingga kini rekornya belum terpecahkan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk percepatan pengembangan wisata kawasan Suramadu adalah:

1. Membangun informasi yang terintegrasi antara Surabaya dan Madura. Surabaya sebagai ibukota provinsi harus mengoptimalkan informasi wisata Madura dari segala titik penjuru kedatangan tamu, seperti di bandara, stasiun kereta, pelabuhan, hingga terminal bus. Bahkan di titik-titik keramaian seperti mall dan tujuan wisata di Surabaya, dipromosikan juga destinasi wisata Madura, termasuk keindahan Jembatan Suramadu.

2. Membangun infrastruktur yang menunjang pariwisata di sekitar kaki Jembatan Suramadu. Semisal membuat dermaga dan alun-alun di sekitar kedua pangkal Jembatan Suramadu. Dibuat taman seperti halnya yang sedang digalakkan di kota Surabaya, juga spot-spot menarik untuk berfoto dengan latar Jembatan Suramadu. Saya tahu dari website Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) sudah membuat program tersebut, semoga terjadi percepatan.

3. Menggalang komunitas-komunitas di kawasan Jembatan Suramadu untuk mengelar agenda seni budaya maupun olahraga, serta menjaga keasrian lingkungan di kawasan Jembatan Suramadu. Komunitas-komunitas ini harus didukung juga oleh pemerintah dan swasta. Cara ini sangat populer dilakukan oleh pemerintah kota Bandung saat ini.

4. Menyediakan beberapa fasilitas wisata yang unik, seperti bis tingkat wisata dari Surabaya ke Madura dan sebaliknya. Bisa juga perahu-perahu wisata milik pemerintah untuk melihat Jembatan Suramadu dari Selat Madura. Hal kecil lainnya, adalah menyediakan locker untuk menyimpan bagasi di stasiun kereta dan terminal bus untuk para traveler yang singgah di Surabaya dan ingin melakukan perjalanan singkat sehari melintasi Jembatan Suramadu.

5. Kepada masyarakat nasional maupun internasional, dilakukan promosi yang terpadu wisata Surabaya dan Madura. Baik promosi yang berbudget tinggi maupun rendah, seperti memanfaatkan media jejaring sosial.

Dengan fokus kepada pengembangan wisata, diharapkan bisa mendongkrak taraf ekonomi masyarakat di Suramadu, bahkan memberi konstribusi besar kepada pendapatan daerah setempat.

Semoga, suatu hari nanti ketika melintasi Jembatan Suramadu, saya bisa menemukan banyak perubahan yang mengejutkan.

^_^

Foto-foto: Benny Rhamdani

Thursday, November 13, 2014

Tips Membuat Blog Review Buku


Tidak semua pembaca buku adalah penulis buku. Tapi umumnya, mereka suka sekali mengulas buku yang selesai dibacanya. Sebagian ada yang menuliskannya dan mengirim ke media cetak untuk kolom resensi buku. Sebagian lagi lebih memilih menulis di blog pribadinya.

Blog-blog para reviewer buku ini banyak disukai dan dikunjungi sesama pecinta buku. Apalagi jika ulasannya obyektif tanpa beban apapun, Banyak orang memerlukan rekomendasi atau ulasan buku yang akan dibelinya agar tak menyesal. 

Di Indonesia masih jarang blogger yang memisahkan blog untuk review buku dengan personal blognya. Sebagian besar masih dicampur-campur dengan konten lainnya. Sementara di Amerika dan Eropa, saya sering menemukan blogger yang memang mengkhususkan diri menulis ulasan buku. Bahkan mereka mulai jadi seleb blog, lalu diundang secara terhormat di acara-acara perbukuan.

Bagi yang berminat mengkhususkan diri  menjadi blogger pengulas buku, ini ada beberapa tips yang saya rangkum dari beberapa referensi.

Pilihlah Nama Blog sebisa mungkin nyerempet aktivitas literasi, seperti buku, baca, dan lain-lain. Boleh juga dalam bahasa Inggris jika konten yang ditulis dicampur-campur dengan ulasan bahasa Inggris. Contohnya wondrousread.com, iwanttoreadthat.com, dan lain-lain.


Pilih Platform yang akrab dan terbiasa digunakan. Boleh blogspot atau wordpress. Sebagai alternatif boleh juga mencoba Typepad.com.

Pilih Tampilan Blog tapi jangan lekas puas. Coba beberapa alternatif desain untuk blog. Sesuaikan pula dengan rencana postingan nantinya. Kalau suka mengulas buku-buku horor mungkin bisa yang agak gelap. Warna dasar putih akan membuat blog terlihat lapang. Contohnya ini: thebookette.co.uk




Mulai Ngeblog dengan mengisi halaman-halaman yang harus diisi dari awal seperti 'About'. Jelaskan misi dan keinginan kita untuk membuat blog ulasan buku. Pilih fitur-fitur penting yang akan ditampilkan di blog.

Posting Blog segera. Mulai dengan mencari tulisan lama. Tak ada salah dengan pos ulang tulisan lama. Setidaknya saat dirilis kepada pblik, sudah ada 4-5 postingan.

Banner Relasi misalnya penerbit atau perpustakaan bisa kita pasang di sidebar jika itu menguntngkan. Semisal mempermudah mendapat buku yang akan kita ulas tanpa tuntutan promosi.

Sebarkan Blog baru yang dibuat melalui jejaring sosial. Ikutlah komunitas blogger peresensi buku atau penulis buku. Jangan lupa rajin mengunjungi blog orang lain.

Keunikan blog  harus diciptakan. Jangan sama dengan blog lainnya, terutama urusan konten.

Bersenang-senanglah dengan blog review buku yang telah dibuat. Jika kemudian bisa menciptakan materi atau apapun, itu adalah buah kerja keras. Jangan ditampik.



Wednesday, November 12, 2014

Inilah 5 Penulis Muda Genre Horor Indonesia


Siapa bilang anak muda Indonesia nggak kreatif?  Lima anak muda ini memilih berkarya di jalur penulisan novel. Jeli melihat persaingan ketat di dunia penulisan, mereka nggak tanggung-tanggung memilih jalur horor. Dan buku mereka best sellers! Bikin sirik nggak sih?

Biar makin sirik, kenalkan lima penulis tersebut. 

Sucia Ramadhani




Mojang Bogor berusia 17 tahun ini menulis sejak SMP dan kini sudah jadi mahasiswi  Sastra Indonesia, Universitas Indonesia 2014.

“Saya menulis novel horor  karena suka dengar cerita horor dari teman-teman. Jadi terinspirasi buat nulis horror,” kata penulis novel Ghost Dormitory 1 dan 2 yang sudah masuk cetakan ke 14.

Sebelumnya, Sucia pernah menulis genre fantasi  umum , persahabatan dan petualangan. Gara-gara menulis fiksi horror dia kini meraup royalty yang realtif besar. “Bahkan dikenal banyak orang gara-gara nulis Ghost Dormitory.  Sampai dijadikan jadi ulasan mahasiswa semester  lima,” sambung penulis yang menggunakan royaltinya untuk kuliah dan keperluan emmbeli buku kesukaannya.

Apa asyiknya jadi penulis genre horror? “Bisa berimajinasi lebih jauh, mengkreasikan cerita horror orang lain dengan imajinasi sendiri,” tandasnya.

Akbar Suganda



Cowok ganteng  berusia 17 tahun ini masih berstatus  siswa SMA 1 Batusangkar kelas XII IPA. Dia belum pernah menulis selain genre horror. “Karena horor itu menyenangkan,” kata Ganda yang menulis buku laris Haunted School 1 dan 2 serta Annabelle.

Hal yang membuat Ganda betah menekuni genre horror karena,”  Saya  suka yang horor-horor jadi idenya lebih mudah mengalir, dan biar orang-orang yang tidurnya telat jadi ketakutan hahaha.” Pastinya, dia bisa menabung untuk biaya kulianya kelak dengan menjadi penulis genre horor.


Alief Wheza Harsojo



Penulis berpostur jangkung ini baru berumur 16 tahun dan masih tercatat sebagai  siswa kelas  di Sekolah Indonesia Singapura di Siglap, Singapura. Miantanya menekuni fiksi horor karena satu hal.

“Aku melihat lebih banyak pembaca yang minat di genre horror ketimbang genre-genre yang lain,” ucap cowok yang sering bolak-balik ke Jakarta untuk kegiatan promosi dan gathering dengan penggemarnya.

Sebenarnya Wheza sendiri lebih suka menekuni genre fantasi. Namun penulis Halte Aggker ini mengaku sebenarnya lebih menyukai genre fantasi. “Tantangannya ada ketika aku yang awalnya menulis di genre Fantasi mencoba berbelok ke dunia horror. Ini menyenangkan! Dari horor siapa tahu bisa mengangkat novel fantasiku,” kata penulis Legend Hell Sword ini.

Setelah menekuni dunia penulisan horor, Wheza merasa ada pengaruh dengan kehidupannya di luar sekolah,t erutama di pertemanan. “Aku jadi punya banyak teman, dan masing-masing teman itu punya kepribadian unik, dan kebiasaan yang berbeda-beda. Jadi bisa lebih mengenal dunia luar,” uncap cowok yang mengaku menyimpan royalti yang diterimanya, dan untuk saat ini tidak dipikirkan dulu untuk apa. “Aku hanya ingin menulis buku yang suatu saat nanti akan disukai oleh banyak orang.”

Ditta Hakha



Penulis muda berusia 17 tahun ini masih berstatus siswi  SMAN 1 Bojonegoro, Jawa timur . Alasan Ditta menulis cerita horor karena TREND. “genre horror sekarang lagi trend dan disukai pembaca. Selain itu, ada sensasi sendiri waktu nulis horror. Yang paling penting, harus bisa mengontrol rasa takut diri sendiri,” jelas penulis novel Wooley Dooley ini.

Dari cuman mencicipi, ternyata Dita yang semula menulis tema persahabatan mulai merasakan asyiknya menulis genre horor. “ Aku bisa mengekesplore seluruh imajinasi. Dan yang paling asik, aku bisa menciptakan "makhluk" sendiri,” kata  penulis yang menabung seluruh uang royalti yang diterimanya.

Billy Briliant


Cowok yang aktif dengan banyak kegiatan ini  baru berusia 17 tahun dan tecatat sebagai siswa SMA Negeri 1 Purwokerto, Jawa Tengah,  Kelas 2 IPA. Billy yang semula menulis genre pershabatan dan fantasi kini mulai menekuni fiksi horor.

“Aku suka banget nulis horor. Suka bermain dengan kata2 yang dapat menggetarkan hati,” jelas penulis Deadly Claws ini.

Karena kegiatan menulis ini, Billy beberapa kali memenangkan  lomba di luar menulis berskala nasional. Kadang Billy berpromosi juga bukunya di ajang-ajang pemilihan duta siswa ataupun delegasi konfrensi untuk anak SMA.


“Jadi penulis horor itu, walaupun suka takut sendiri, tapi iamjinasinya bisa mengalir terus,” kata cowok yang menggunakan uang royaltinya untuk menabung dan membeli barang yang disukainya.

Tuesday, November 11, 2014

GRATIS: Workshop Penulisan Buku Cerita Anak untuk Pembaca Pemula

 




Room to Read, sebuah organisasi nirlaba internasional yang berfokus pada literasi, dan ProVisi Education, sebuah perusahaan konsultan pendidikan Indonesia, bekerja sama dengan DAR! Mizan dan mitra lainnya dalam sebuah proyek untuk mengembangkan, menerbitkan dan mendistribusikan buku-buku anak ke berbagai sekolah di berbagai daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bagian penting dalam proyek ini yaitu bekerja sama dengan para penulis lokal untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mengembangkan buku cerita bagi para pembaca pemula. Proyek ini bertujuan untuk membantu meningkatkan jumlah buku yang tersedia untuk anak-anak yang berada pada tahap awal membaca, terutama di berbagai daerah pedesaan di Indonesia.

Sebuah langkah kunci dalam proyek yang penting ini adalah bekerja sama dengan para penulis lokal dalam sebuah workshop "Penulisan Buku Cerita untuk Pembaca Pemula" yang akan diselenggarakan pada 27-30 Januari 2015 di Jawa Barat (tentative). Workshop ini bertujuan untuk mendukung para penulis dalam mengembangkan seni keterampilan menulis buku cerita anak-anak.

Para penulis yang terlibat dalam workshop mempunyai kesempatan untuk membuat draft paling tidak sebanyak dua naskah. Dalam proses pengembangan buku cerita, penulis akan:
·     Memperlajari cara untuk mengembangkan ide cerita yang kreatif dan karakter-karakter yang kuat untuk anak-anak;
·         Menyusun berbagai cerita untuk para pembaca pemula;
·         Memperoleh masukan mengenai naskah mereka dari editor yang profesional dan dari sesama penulis;

Penulis yang naskahnya lolos seleksi akan mendapatkan kesempatan untuk menerbitkan naskah mereka.




Petunjuk Aplikasi

Sebagai penulis yang sedang membuat kemajuan dan kesuksesan yang baik di Indonesia, DAR! Mizan bermaksud untuk mengajak Anda sekalian untuk berpartisipasi dalam workshop ini.

  • Untuk mendaftar, silakan mengisi dan menandatangani formulir aplikasi yang bisa dicopy di bawah ini.
  • Kirimkan aplikasi beserta contoh tulisan yang berisi 200 kata mengenai cerita anak-anak.
  • Aplikasi yang sudah lengkap mohon dikirim ke Benny Rhamdani di benny.rhamdani@mizan.com sebelum 29 November 2014. dengan sujbect e-mail:  Workshop Penulis. 
  • Semua contoh tulisan harus diserahkan bersamaan dengan aplikasi tersebut.

PENTING: Aplikasi yang diajukan setelah tanggal 29 November 2014 tidak akan diterima

TENTANG ROOM TO READ

Room to Read adalah organisasi global yang bertujuan untuk mentransformasikan kehidupan jutaan anak di Asia dan Afrika dengan berfokus pada literasi dan kesetaraan jender dalam pendidikan. Didirikan dengan suatu kepercayaan bahwa Perubahan Dunia dimulai dari anak-anak yang terdidik, Room to Read bekerja dengan berkolaborasi dengan komunitas lokal, organisasi mitra, dan pemerintah, untuk mengembangkan keterampilan literasi dan mengembangkan kebiasaan membaca bagi anak-anak tingkat sekolah dasar. Sejak tahun 2000, Room to Read telah menyentuh hidup lebih dari sembilan juta anak dan menyasar untuk mencapai 10 juta anak pada tahun 2015. Untuk keterangan lebih lanjut silakan kunjungi www.roomtoread.org

TENTANG PROVISI EDUCATION

ProVisi Education adalah lembaga konsultan pendidikan dan partner implementasi program CSR. Didirikan pada tahun 2002, ProVisi Education telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan bekerja bersama siswa, guru, sekolah, dan masyarakat. Sejak saat itu, ProVisi Education telah bermitra dan berkolaborasi dengan berbagai individu, dan organisasi, termasuk berbagai organisasi nirlaba dan sektor swasta di 27 propinsi di Indonesia. Untuk keterangan lebih lanjut silakan kunjungi www.provisieducation.com



BATAS -------------------------------------------------------------------------------------------------------


 

Penulisan Buku Cerita untuk Pembaca Pemula
Workshop Penulis
27-30 Januari 2015
Jawa Barat (tentative), Indonesia

Formulir Pendaftaran Peserta Workshop


Nama ____________________________ Tanggal lahir:  _____________ Jenis Kelamin: L / P  
No. Telepon: ________________________ Email: __________________________________
Alamat: ____________________________________________________________________


Pekerjaan: _______________________________ Jabatan: ___________________________
Perusahaan: ________________________________________________________________
Alamat Perusahaan: __________________________________________________________
___________________________________________________________________________

Pendidikan:

a)      Sekolah Menengah Pertama:

b)      Sekolah Menengah Atas:

c)      Perguruan Tinggi/Jurusan:


Pengalaman dan/atau Pelatihan dalam Penerbitan Buku:
(misal, pengalaman menulis dan/atau menghadiri workshop sebelumnya yang berkaitan dengan Penerbitan Buku






Apa harapan yang ingin Anda capai dari workshop ini?









Apa yang akan Anda sumbangsihkan untuk workshop ini?







Contoh Tulisan
Semua pelamar workshop diminta untuk menyerahkan contoh tulisan cerita untuk anak-anak bersama dengan aplikasi formulir yang telah dilengkapi. Contoh tulisan tidak boleh lebih dari 200 kata.
Kesepakatan dalam Berpartisipasi  
Jika terpilih untuk berpartisipasi dalam workshop ini, dengan ini Saya berkomitmen untuk menghadiri setiap sesi dalam workshop secara penuh pada 27-30 Januari 2015. Selanjutnya, jika naskah yang dihasilkan dari workshop saya dipilih untuk diterbitkan, dengan ini Saya berkomitmen untuk mematuhi prosedur dan persyaratan editing dan revisi.


                                                                                    _____________________________
(Tanda Tangan)

Nama  : _____________________
           
Tanggal: _____________________

-------------------------------------------------------------batas

Kerangka waktu pengembangan buku cerita anak

Workshop Penulis
(Naskah-naskah yang berpotensial diidentifikasi)
27-30 Januari 2015
(4 hari)
Mentoring dan finalisasi naskah-naskah
Februari 2015
Memilih naskah-naskah akhir untuk dicetak
Mei 2015
Editing akhir teks dan ilustrasi
Juni 2015
Cetakan percobaan dan persetujuan akhir
Agustus 2015
Pencetakan
September 2015
Pendistribusian buku: Distribusi ke sekolah-sekolah dan lokasi proyek lainnya
Oktober 2015

Catatan: Para penulis yang berpartisipasi diminta untuk menyediakan waktu secara penuh dalam workshop penulis selama empat hari yaitu pada tanggal 27-30 Januari 2015 dan secara aktif terlibat dalam proses mentoring di bulan Februari 2015 untuk memfinalisasi naskah.