Monday, January 23, 2012

[EVENT] Launching Buku yang Berbeda bersama Junior Chef



Bosan dengan acara launching buku yang begitu-begitu saja? Nah, di D-Mall, Sabtu 20 Januari 2012, terjadi sesuatu yang berbeda.

5 Penulis Junior Chef:  Dewi Ichen Cendika, Nelfi Syafrina, Erna Fitrini, Kay Arikunto dan Nacy Duma Sitohang berkolaborasi Dadan Ramadhan (editor DAR! Mizan) seru-seruan mengadakan lomba menghias donat dan kue sus lho. Pesertanya, mulai dari anak-anak, para ibu dan para ayah yang datang. Seru, kan? Apalagi semua kue yang dihias boleh dimakan.

Jadi nggak cuma, ngobrol soal proses kreatif sama para penulis, tapi ada nyanyi-nyanyi bareng segala. Bahkan, para penulis juga tampial ala chef. Lengkap dengan celemek dan topi chef!

So, siapapun yang akan mengadakan launching buku, coba buat acara yang berbeda. Buat yang bisa melibatkan semua yang hadir. Buat keceriaan. Apalagi kalau buku anak-anak ya.

(ben)
foto: olahan Anandeiva Amanda

Thursday, January 19, 2012

[PROFIL] Dadan Ramadhan: Kesal Menghadapi Penulis Mepet Deadline

Dadan Ramadhan menjadi editor khusus produk buku balita dan anak sejak di DAR! Mizan pada  2003. Profesi lainnya; penulis, trainer penulisan, dan juga penceramah. Kak Rama --begitu panggilan akrabnya-- ikut menggodok seri Kecil-Kecil Punya Karya sejak awal terbit. Sekarang kita korek 10 hal yang penting diketahui dari ayah dengan dua putra ini.


Lebih menarik: editor, penulis, trainer penulisan atau penceramah? Alasannya?

Sejujurnya semuanya menarik ya. Karena hingga saat ini, saya enjoy menjalani semuanya. Tetapi, kalau harus memilih, profesi sebagai editor sepertinya menjadi bagian yang dominan dalam kehidupan saya. Kenapa? Ketika proses pengeditan berlangsung sangat banyak ilmu baru yang sering saya temukan. Dan jelas, itu sangat menunjang saat saya menulis, menjadi trainer penulisan, atau ketika cuap-cuap di hadapan jamaah.

Sebagai editor, naskah seperti apa yang diharapkan sampai ke tangan?

Naskah yang tertib. Artinya, kelengkapan naskahnya sudah ada sejak awal. Pengantar naskah, materi naskah, isi buku, sinopsis, bahkan dengan daftar pustaka atau catatan referensi. Persoalan eyd yang masih berantakan, itu tidak terlalu menjadi persoalan *walaupun tetap masalah*. Dengan naskah yang lengkap, saya lebih terbantu dalam proses  penyuntingan hingga seting dan finishing. Tetapi, kalau ada naskah yang editingnya sudah bagus, ya senang juga. Hehehe ... jadi bonus bantuin meringankan kerjaan editor. Hehehe ....

Komentar dong dengan bermunculannya pengekor seri Kecil-Kecil Punya Karya?

Satu sisi ada rasa bangga, karena itu menunjukkan KKPK sukses sebagai pioneer yang diikuti oleh follower yang juga sekaligus sebagai kompetitor. Di sisi yang lain, kadang sedih juga, karena seperti ada "penarikan-perebutan" penulis. Padahal, bisa mengembangkan calon penulis-penulis yang potensinya bagus. Ga main comot penulis jadi geto. Hehehe .... 

Punya cara khusus menghadapi para penulis cilik?

Yup! Pertama, komunikasi yang digunakan jelas komunikasi anak-anak. Berusaha memposisikan sebagai kakak atau bahkan teman sebaya sehingga terbangun "friendly" dengan mereka. Kedua, mesti sabar ya. Mereka bisa tanya-tanya dalam sehari ampe berapa kali. Apalagi kalau lagi WA-an atau onlen di fesbuk ... beuh, pertanyaan seputar naskah kapan terbit, siapa penulis baru, kapan KPCI, dan seabrek pertanyaan lainya bisa bermunculan tanpa henti.

Pengalaman sebagai editor yang tidak akan terlupakan?

Saat mendapatkan award sebagai editor terbaik 2010 dan masuk TV. *Horeee ... akhirnya masuk TV juga. narsis.com*

Sebutkan lima penulis KKPK favorit?

Generasi awal: Izzati, Faiz, Ayunda, Dienda, dan Salma-Qonita. Generasi dua: Alya Nabila, Alya Namira, Shara, Thia, dan Azharine.

Lebih suka berhadapan dengan penulis cilik atau penulis dewasa yang menulis bacaan anak? Alasannya?

Dua-duanya suka. Tetapi berhadapan dengan penulis cilik lebih seru dan heboh. Biar awet anom juga. Hehehe ....

Sudah menulis berapa buku? Sebutkan judulnya?

Seri Cerita Balita: Aku Tidak Jajan Sembarangan, Aku Bisa Bikin Susu Sendiri, Aku Bisa Potong Kuku Sendiri, Aku Mau Potong Rambut, Aku Bisa Shalat Subuh, Aku Bisa Shalat Zuhur, Aku Bisa Shalat Ashar, Aku Bisa Shalat Maghrib, Aku Bisa Shalat Isya, Aku Bisa Tayamum, Aku Tidak Makan Sembarangan, Aku Tidak Tidur Sembarangan, Aku Tidak Memukul Sembarangan, Aku Tidak Nonton Teve Sembarangan (DAR! Mizan 2006-2007), Seri Dongeng Mio: Olahraga, Dong!, Si Jago Tebakan, Salah Lempar (DAR! Mizan, 2006), Cerita Berima: Teman Baru Nunu (DAR! Mizan 2006), How to Love Allah (DAR! Mizan, 2007), La Tahzan for Kids (DAR! Mizan, 2007)


Apa buku terakhir yang dibaca, tapi bukan dari group Mizan?

Aladddin and the Enchanted Lamp, Philip Pullman.

Sebagai editor, hal apa yang membuat kesal?

Pertama, penulis yang telat mengirimkan naskah padahal deadline sudah mepet. Kedua, ketika menemukan hasil editan yang masih keliru. ah, kesalnya. Ketiga, kendala teknis: internet lemot, komputer hang.    

(ben)

[QUIZ] JUNIOR CHEF #1

QUIZ JUNIOR CHEF #1
1. Masuk ke page http://www.facebook.com/pages/Junior-Chef/203929339703108

2. klik 'LIKE'

3. Jawab di postingan: Sebutkan makanan yang kamu suka? Apa alasannya?


Ada hadiah untuk tiga pemenang yang jawabannya bikin para admin paling banyak meneteskan air liur.

Batas jawaban: 23 Januari 2012 pukul 23.59 WIB

Terima kasih,

JUNIOR CHEF

Wednesday, January 18, 2012

[Profil] Esti Budihabsari : Biarkan Naskah yang Bicara


Esti Budihabsari merupakan seorang editor fiksi di Mizan Pustaka. Mbak Esti --begitu sapaannya-- memegang lini novel Qanita dan Mizan Fantasi. Selain editor, ibu dua anak ini juga penerjemah buku papan atas. Berikut, 10 hal yang kita ketahui dari Mbak Esti:




Lebih suka menggarap naskah lokal atau asing?
Alasannya?

Wah, tidak pernah berpikir masalah lokal dan asing. Lebih cenderung memperhatikan ceritanya. Kalau ceritanya asyik, tidak masalah naskah berasal dari mana. Bahkan kalau ga ada bacaan apa pun bisa dibaca, termasuk koran bungkus kacang

Naskah yang sampai sekarang tidak akan terlupakan saat menggarapnya? Mengapa?

Semuanya tidak terlupakan. Karena menggarap naskah itu seru. Bisa memuaskan hobi baca, dibayar lagi. Tapi naskah-naskah yang tak terlupakan adalah naskah yang lupa mencantumkan nama saya dan yang kacau hasilnya, karena editan sang editor justru salah kaprah. Piercing eyes yang artinya tatapan mata yang tajam diedit jadi  mata yang ditindik :p. Dan sebagai editor, saya juga sekali salah cek nama penerjemah sehingga salah, karena waktu itu saya habis cuti melahirkan jadi belum konsen. Dan saya buru-buru menelepon penerjemahnya buat minta maaf.  Saya minta maaf ya Mba Ingrid Nimpoeno :)

Apa momen paling indah sebagai penerjemah dan editor?

Momen paling indah adalah saat saya dinyatakan lulus tes sebagai penerjemah buku di Mizan 2001 lalu

Punya penulis favorit? Alasannya?

Waduh, siapa ya? Cenderung favorit ke cerita sih :) Tapi saya suka Romo Mangun, Umar Kayam, dan Arswendo. Kalau yang luar suka Dickens, Victor Hugo dan Agatha Christie

Siapa editor buku favorit selama ini?

Hihihi maaf, kurang memperhatikan editor. Baru memperhatikan setelah kerja full time di Mizan :p


Pilih: menulis, menerjemahkan, mengedit buku? Alasannya?

Idealnya sih menulis ya. Tapi saya belum bisa panjang menulis. Paling fragmen-fragmen pendek yang tercecer di notes, kompie dan hp. Kalau menerjemahkan asyiknya langsung bisa tenggelam ke cerita. Kalau mengedit memang agak berat karena harus menyelami gaya naskah asli sekaligus gaya si penerjemah, terus memolesnya biar suasana novel muncul dengan baik. Ini nggak menjawab pertanyaan di atas ya? hehehehe


Apa yang harus diperhatikan ketika penulis mengirim naskah ke meja Mbak Esti?

1. Premis dan sinopsis naskah
2. Lebih suka yang hardcopy, soalnya belum punya e-reader
3. Data diri yang lengkap.
4. Tidak usah berusaha bombastis dengan memberikan pengantar yang muluk-muluk. Misal, naskah saya ini memaparkan kegelisahan intelektual seorang anak bangsa yang kemudian muncul dalam usahanya memperbaiki dunianya. Naskah yang mengkritisi dunia pendidikan, politik dan sendi-sendi kehidupan berbangsa ini akan menyadarkan pembaca bla bla bla.... It's a big turn off for me. BIARKAN NASKAHMU YANG BICARA.


Kata terbaru yang ditemukan, baik dalam bahasa Inggris maupun Indonesia?

Setiap hari serasa menemukan kata baru. Asyiknya berkecimpung di dunia buku, selalu menemukan orang-orang yang pandai mengolah kata. Menempatkan kata-kata yang biasa sedemikian rupa sehingga memunculkan nuansa yang baru dan segar. Sehingga lebih memunculkan konteks cerita

Kutipan buku paling disukai?

walaaah.... apa ya :D

Buku: kertas atau digital?

Sama saja, kertas oke, digital oke, asal pakai gadget yang sesuai :D

(ben)

Sunday, January 15, 2012

[Agenda] Launching Seri JUNIOR CHEF

Talk Show & Launching Buku Seri Junior Chef 

Bersama

Dadan Ramadhan (Editor Buku Seri Junior Chef) 
Kay Arikunto (Penulis serial Junior Chef) 
Erna Fitrini (Penulis serial Junior Chef) 
Nelfi Sayffrina (Penulis serial Junior Chef) 
Dewi "Ichen" Cendika (Penulis serial Junior Chef) 
Nancy Duma Sitohang (Penulis serial Junior Chef) 

Sabtu 21 Januari 2012, pkl. 16.00 Wib.


"Saya senang membaca novel anak ini karena memasukkan tema kuliner. Semoga dapat ikut meluaskan wawasan anak-anak." Bondan Winarno--Penulis, wartawan, dan presenter acara kuliner

Monday, January 2, 2012

[Kelas] Resolusi Kelas Ajaib 2012

Tahukah bahwa Kelas Ajaib dimulai dari on-line?


Sekitar lima tahun silam, saya tertarik melakukan training penulisan. Tidak melalui tatap muka, karena menurut saya, training penulisan tidak bisa dilakukan dalam beberapa jam saja. Ini bukan pelatihan bikin sayur lodeh. Harus berhari-hari agar lebih intensif dan berkualitas. Materi pun tidak melulu teori, tapi langsung dipraktikkan. Toh, kalau hanya teori, semua bisa browsing dengan mudah. Karena peserta yang saya sasar tinggal di kota yang berjauhan, maka solusinya adalah memanfaatkan teknologi Internet. Saat itu pula, saya mulai akrab bergaul dengan sejumlah bloggers yang tergabung dalam wadah Blogfam.

Pelatihan pada 2006 itu menetaskan sejumlah penulis buku bacaan anak. Sebut saja Iwok Abqary, Nunik Utami, Dewi Cendika, Erlina Ayu, Ryu Tri,  Beby Haryanti Dewi, Dewi Rieka yang kini sudah malang melintang di dunia penulisan. Pada saat itu, keinginan saya melatih karena saya ingin berbagi ilmu penulisan berdasarkan pengalaman yang saya lewati puluhan tahun. Juga, saya ingin memiliki resource unggul, karena sebagai editor buku anak saya senantiasa memerlukan pasukan elit penulis bacaan anak.

Rasanya menyenangkan sekali ketika peserta pelatihan Kelas Ajaib satu per satu mulai menerbitkan bukunya. Apalagi jika itu adalah buku pertama mereka. Banyak yang berkata seperti melahirkan anak pertama. Saya merasakan pula gegap gembira mereka ketika mulai curhat di blog mereka, lalu woro-woro soal buku baru mereka. Rasa menyenangkan  inilah yang kemudian membuat saya ingin terus membuka pelatihan menulis Kelas Ajaib.

Tatap Muka dan On-line

Melihat kesuksesan alumni Kelas Ajaib, kemudian makin banyak yang meminta saya melatih secara on-line. Saya pun membuka kelas on-line selama beberapa gelombang. Dengan kelas On-line ini, saya cukup berlangganan telkom-speedy. Yang menggembirakan adalah ketika sejumlah ibu anggota FLP Amerika-Canada meminta saya melatih mereka pula. Hanya dalam beberapa bulan mereka akhirnya menetaskan buku untuk anak-anak, bahkan sejumlah peserta kemudian terus aktif menulis buku, seperti Wylvera.

Merasa formula pelatihan menulis yang diberikan secara on-line sudah mantap, saya pun mulai memberikan pelatihan menulis bacaan anak secara tatap muka. Alhamdulillah, peserta terus mengalir. Bahkan beberapa peserta on-line memperdalam ilmu dengan mengikuti kelas tatap muka.

Dengan semakin lekatnya Internet dalam kehidupan, sejak 2011 saya mulai memadukan cara tatap muka dan on-line pada pelatihan menulis Kelas Ajaib. Saya awali pemberian teori dan paktik dasar melalui  kelas tatap muka selama tiga hari, kemudian melanjutkan lebih intensif melalui kelas on-line. Cara ini menurut saya lebih efektif karena saya bisa terus memantau perkembangan para murid Kelas Ajaib, juga membakar semangat mereka.

Resolusi Juara 2012

Pada 2012 saya masih ingin membuka Kelas Ajaib. Saya ingin membantu mewujudkan sejumlah calon penulis yang ingin menerbitkan buku pertama mereka. Semakin banyak, semakin baik. Tentunya tidak hanya terbatas jenis-jenis penulisan tertentu seperti pictorial book dan novel anak. Bisa jadi jenis non-fiksi anak, naskah komik, dan sebagainya selama saya menguasainya.

Tidak sebatas meregenerasi barisan penulis, Kelas Ajaib juga mulai tertantang untuk melahirkan Pasukan Elit Trainer Penulisan. Mereka inilah yang kelak akan bersama-sama berjuang melahirkan generasi penulis baru. Pada 25 Desember 2011, 17 penulis telah mengikuti pelatihan dasar. saat ini, secara intensif sejumlah strategi disusun untuk mewujudkan mimpi saya dan mereka. Jika saya sendiri bisa melahirkan  puluhan penulis baru dalam setahun, dengan 17 trainer penulisan ini tidak mustahil ratusan penulis baru yang berkualitas akan lahir dalam setahun.

Bulan Januari ini, setidaknya enam pelatihan menulis secara on-line gratis akan dilakukan secara serempak. Ini baru langkah awal. Semoga impian kami berjalan lancar jaya. Amin.

^_^

Sunday, January 1, 2012

[Kelas] GRATIS! BELAJAR MENULIS SKENARIO SELAMA 1 Bulan!

GRATIS! BELAJAR MENULIS SKENARIO SELAMA 1 Bulan!

Berita gembira buat kamu yang suka menulis skenario! Rumah Pena dan Kelas Kecil bekerja sama mengadakan Kelas Online Kursus Skenario Gratis!
Selama 1 Bulan!
Peserta terbatas! Hanya 10 orang.
Apakah Anda yang berhak mengikuti kursus skenario gratis ini?
Coba dulu tantangan kami!
Buatlah sebuah sinopsis cerita 1/2 halaman lalu tulis alasan kenapa kamu harus menerima beasiswa kursus menulis skenario?

Kirim jawaban kamu ke email rumah_pena@yahoo.com
Paling lambat tanggal 5 Januari jam 23.59 WIB. 10 Pemenang yang beruntung akan diumumkan tanggal 7 Januari dan langsung dimasukkan dalam GRUP RAHASIA.

Siapa pengajarnya?
Inilah dia...
Achi TM dan Sokat Rachman

Achi TM adalah penulis serial anak-anak dan puluhan FTV. Sokat Rachman, penulis puluhan naskah skenario sitkom seperti Coffe Bean, Cagur Naik Bajaj, Kejar Tayang dan lain-lain.

Tertarik?
Ayo tunggu apalagi! Buat sinopsis mini-nya lalu kirim!