Bisa menjejakkan kaki di Pulau Sumbawa merupakan pengalaman
istimewa dalam hidup saya. Apalagi ketika bisa menemukan surga tersembunyi bernama
Pantai Lawar di Sekongkang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, benar-benar
seperti sebuah mimpi.
Sore itu, saya bersama
teman-teman sesame blogger dan media televisi langsung bersorak girang ketika
akhirnya tiba di Pantai Lawar. Pasalnya, kami takut banget ketinggalan momen
sunset. Untunglah matahari belum benar-benar tergelincir di balik cakrawala. Tak
ada pelancong selain kami, kecuali beberapa penduduk lokal yang sedang menggembalakan
ternaknya.
Jalan kecil menuju Pantai Lawar. |
Hilang sudah penat setelah
bekerja membuat liputan di kawasan pertambangan dan sekitarnya yang menguras
tenaga sejak pagi. Saya langsung melepas sepatu, dan jalan-jalan menapaki pasir
pantai yang basah dan lembut.
Pantai Lawar benar-benar
tersembunyi dalam arti sebenarnya. Untuk mencapat tempat ini harus melewati
jalan tanah berkerikil yang hanya bisa dilalui satu mobil. Dari Jalan Raya
Sekongkong, kami harus belok masuk ke area perkebunan percobaan. Nyaris tak ada
bangunan yang kami jumpai hingga 300 meter ke dalam berjumpa bibir pantai
Sekongkang.
Di sisi pantai, saya melihat
beberapa bangunan setengah jadi. Menurut penduduk setempat, bangunan itu
tadinya untuk semacam hotel. Tapi sepertinya batal diteruskan. Ya, ada
untungnya juga sih, jadinya pantainya tampak bersih tanpa sampah kecuali
ranting kering yang dibawa ombak. Cuman, repotnya adalah kalau haus itu.
Foto bareng dulu ya. |
Sambil meneguk minuman, saya memerhatikan teman lainya. Harris Maulana, blogger beken
yang sering juara ngeblog tampak asyik bereksprimen membuat foto dengan ponsel
androidnya yang canggih. Seleb blogger
lainnya adalah Valencia Silly yang juga asyik foto-fotoan dengan fotografer
Griska. Icha, satu-satunya kru TV berjenis kelamin cewek tak mau ketinggalan
beraksi dengan tongsisnya.
Nikmatnya menapakai pasir Pantai Lawar. |
Tadinya saya pengin banget
berenang, tapi karena waktu makan malam telah tiba, dan di sekitar Pantai Lawar
tak ada restoran, jadinya kami cukup puas hanya foto-fotoan dengan latar
matahari tenggelam.
Untuk teman-teman yang mau ke
Pantai Lawar, bisa dicapai dari Mataram, Lombok, dengan menaiki bus Damri jurusan
Terminal Mandalika – Sekongkang. Perjalanan sekitar 5 jam, termasuk menyebrang
dari Lombok ke Sumbawa Barat. Kalau saya karena memakai fasilitas untuk media, maka
langsung mencarter mobil dari Bandara dilanjut naik boat menuju Batu Hijau, disambung
lagi dengan mobil sewaan.
Meskipun tersembunyi, jangan
kaget jika Pantai lawar tiba-tiba ramai dipenuhi pada bulan Agustus sampai September.
Karena ternyata, banyak wisatawan asing yang sudah tahu keindahan tempat ini.
Mereka datang dengan speedboat dan berselancar di Pantai Lawar.
Suatu saat nanti, ketika saya kembali, semoga keindahan alam pantai Lawar ini tetap terjaga.
Pantai Lawar dari atas. Indah kan? (foto: @Cumilebaycom) |
foto: dokumen pribadi.
0 komentar:
Post a Comment