Penasaran dengan makanan di resto vegetarian di Bandung, akhirnya saya berusaha mencarinya di Internet. Saya pikir hanya ada 1-2 resto, ternyata ada sekitar 10 resto vegetarian di Bandung. Akhirnya saya pilih satu resto vegetarian bernama Moey Snack & Resto.
Letak Moey di Jalan Pajagalan
no.81 memang bukan daerah kuliner yang umum di kota Bandung. Orang Bandung
sendiri belum tentu tahu letak jalan tersebut. Sekadar petunjuk, bila mengambil
Jalan Pasir Koja, setelah perempatan Jalan Astana Anyar, ada belokan ke kiri
menuju Jalan Pajagalan. Posisi resto yang baru berusia dua tahun ini berada di
sebelah kanan jalan setelah belokan.
Saat sampai, eksterior restonya
tampak seperti bekas sebuah toko guci karena
di etalasenya berjajar beberapa guci China. Begitu kami masuk, tampaklah
interior ala rumah makan chinese food.
Tapi karena tertulis ‘halal’ ya kami masuk tanpa ragu.
Kami memilih duduk di kursi sofa
satu-satunya di antara meja-meja kayu seperti di warung bakmie. Pelayan Moey
segera menyodorkan kami menu yang tersedia. Jangan kaget ya, walaupun resto ini
berkategori vegetarian dan vegan, tapi di menunya kita bisa menemukan rendang,
sate, sampai baso. Semua tetap bebeas dari daging. Tentu saja saya tak ingin
berharap tinggi dengan hidangan vegetarian ini.
memilih salad buah, nasi tutug oncom dan rendang. Isteri saya memilih menu standar, yamin baso. Dan anak saya memilih nasi goreng spesial dan sop buah. Jika melihat harga di daftar menu, relatif murah. Hanya sate saja yang agak tinggi, satu tusuk Rp3.500. Mungkin membuatnya lebih rumit dibandingkan lainnya.
Pesanan saya nasi tutug oncom
ditambah kerupuk muncul. Ketika saya buka bungkus daun pisangnya, saya
menemukan dua potong ikan asin di dalamnya. Ikan asin? Tenang itu ikan asin
tiruan. Dan saya aman memakannya karena saya sesungguhnya dilarang makan ikan
asin sejak hipertensi. Rasanya nikmat saat memakannya, apalagi beserta rendang daging imitasi yang tetap lezat.
Bagi yang belum tahu, daging rendang
ala vegetarian ini dibuat dari daging nabati alias daging tiruan. Di toko-yoko
vegetarian biasanya sudah tersedia dalam bentuk siap olah. Begitu pula dengan
ikan asin. Sedangkan pembuatan bakso vegetarian bisa dilihat di sini. Untuk bakso, menurut saya kurang bisa menyamai rasa bakso
asli. Sementara daging rendang tertolong oleh bumbu rendang yang pedas. Yang
saya takjub adalah ikan asinnya yang begitu mirip.
Saya menutup acara makan-makan dengan
menghabiskan salad buah dalam mangkok berukuran sedang. Porsi yang pas untuk
makanan penutup..Sementara isteri saya berusaha
menikmati yamin baso yang dipesannya. Mungkin karena porsinya yang besar. Tapi baso yang
dihidangkan dimakannya walau bukan dari daging asli. Setelah kami merasa cukup
kenyang, kami membayar semua. Jumlahnya masih di bawah rata-rata kami jika
makan di resto ayam goreng.
Nama Moey diberikan pemiliknya
berdasarkan dari kata bahasa Belanda yang artinya enak. Menurut saya sih cocok.
Sesuai namanya, di Moey juga menjual snack rumput laut yang cocok untuk
vegetarian, juga beberapa bahan olahan untuk vegetarian. Penasaran?
(foto2: benny rhamdani)
(foto2: benny rhamdani)
0 komentar:
Post a Comment