Beda antara ‘kata yang hampir tepat’ dengan ‘kata yang tepat’, seperti perbedaan ‘kunang-kunang’ dan ‘halilintar’.
- Mark Twain
- Mark Twain
Agar tulisan cerita anak kita senantiasa membaik, mari kita lakukan hal-hal berikut:
1. Membaca sebanyak mungkin buku cerita anak-anak. Kita bisa belajar dari karya penulis lainnya.
2. Lebih memerhatikan sekeliling kita. Bukankah ide dapat kita temukan di mana saja?
3. Segera catat ide yang ditemukan. Jangan terlalu mengandalkan memori otak kita.
4. Disiplin dengan jadwal menulis.
5. Jadilah pengamat, bukan sebatas melihat. Ide bisa muncul dengan mengamati.
6. Dekat dengan dunia anak. Perhatikan cara mereka bicara, bereaksi pada sesuatu, dan banyak hal lainnya yang tentunya akan berbeda satu sama lainnya. Jangan jadikan dunia anak-anak kita sendiri sebagai referensi (terutama bagi penulis warga senior). Anakmu bukan anakmu - Khalil Gibran.
7. Pengalaman oke-oke saja untuk ditulis menjadi cerita anak, tapi memberi bumbu imjinasi itu juga penting.
8. Selalu merencanakan cerita yang akan ditulis. Pahami strukturnya.
9. Jangan lekas puas. Kembangkan ide dan senang-senanglah dengan bereksplorasi.
10. Draft awal adalah penyemangat kita berkarya.
11. Mengerti tentang alur, penceritaan, tokoh, dan elemen cerita yang kita buat adalah penting.
12. Cobalah berdiskusi dengan teman-teman penulis, editor jika ada sesuatu yang meragukan atau mengganjal.
13. Jangan takut dengan revisi.
14. Menulis cerita anak adalah tentang proses, bukan semata produk.
15. Berbagi akan membuat kita semakin bahagia. Bagikan cerita kita. Terbitkan. JIka tidak berhasil tembus, pasang di blog.
#BeraniNulisBuku
2. Lebih memerhatikan sekeliling kita. Bukankah ide dapat kita temukan di mana saja?
3. Segera catat ide yang ditemukan. Jangan terlalu mengandalkan memori otak kita.
4. Disiplin dengan jadwal menulis.
5. Jadilah pengamat, bukan sebatas melihat. Ide bisa muncul dengan mengamati.
6. Dekat dengan dunia anak. Perhatikan cara mereka bicara, bereaksi pada sesuatu, dan banyak hal lainnya yang tentunya akan berbeda satu sama lainnya. Jangan jadikan dunia anak-anak kita sendiri sebagai referensi (terutama bagi penulis warga senior). Anakmu bukan anakmu - Khalil Gibran.
7. Pengalaman oke-oke saja untuk ditulis menjadi cerita anak, tapi memberi bumbu imjinasi itu juga penting.
8. Selalu merencanakan cerita yang akan ditulis. Pahami strukturnya.
9. Jangan lekas puas. Kembangkan ide dan senang-senanglah dengan bereksplorasi.
10. Draft awal adalah penyemangat kita berkarya.
11. Mengerti tentang alur, penceritaan, tokoh, dan elemen cerita yang kita buat adalah penting.
12. Cobalah berdiskusi dengan teman-teman penulis, editor jika ada sesuatu yang meragukan atau mengganjal.
13. Jangan takut dengan revisi.
14. Menulis cerita anak adalah tentang proses, bukan semata produk.
15. Berbagi akan membuat kita semakin bahagia. Bagikan cerita kita. Terbitkan. JIka tidak berhasil tembus, pasang di blog.
#BeraniNulisBuku
0 komentar:
Post a Comment