Thursday, May 24, 2012

[TIPS] Menulis Perjalanan

Beberapa teman bertanya cara menulis catatan perjalanan karena dua tulisan saya sewaktu jalan-jalan di Italia  dimuat di Majalah Noor dan HU Republika. Ini Sekadar tipsnya:
1
Tentukan audiens. Audiens akan menentukan tulisan yang dihasilkan dan harus ada dalam pikiran selama perjalanan. Apakah  untuk majalah wisata, surat kabar  atau web perjalanan online? Saya sendiri sudah mengajukan semacam 'proposal' kepada majalah Noor dan HU Republika. Majalah biasanya menuntut yang lebih sophisticated, sementara koran mencari trik perjalanan gaya backpacker. Ke mana saja rencana  menerbitkannya,pelajari gaya media tersebut. Beli dan baca tema yang sudah terbit.




2
Bersiaplah. Selalu membawa pena dan notes untuk semua hal penting dan  membantu mengingat peristiwa. Pastikan untuk menyertakan nama jalan, harga tiket museum, informasi  cara bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Data di lapangan yang kita alami jauh lebih valid ketimbang menemukan di Ineternet.

3
Foto. Jangan lupa kamera untuk merekam hal-hal yang dilihat dan tempat-tempat yang dikunjungi. Ini akan membantu mengingat hal yang mungkin lupa.  Tulisan perjalanan ibarat sayur tanpa garam jika tidak disertai foto.

 
4
Referensi Lokasi. Tulisan perjalanan menggabungkan kisah perjalanan pribadi dan pengetahuan tentang tempat yang dikunjungi, sehingga kita harus tahu fakta-fakta penting dan sejarah tempat yang dikunjungi dan memasukkannya dalam artikel. Data-data bisa didapat dari katalog wisata maupun di Internet.

5
Cari hal baru. Inilah tantangan terbesar ketika menulis perjalanan. Terutama jika tempat yang kita kunjungi demikian popular. Jadi penting bahwa tulisan kita memberikan informasi baru tentang tempat yang  dikunjungi. Coba bicara dengan penduduk setempat dan coba  menemukan tempat-tempat rahasia atau tidak jelas yang  relatif tak tersentuh oleh wisatawan dan wartawan. Coba masakan yang tidak biasa, menari tarian lokal dan terlibat dalam hal-hal lainnya.
 
6
Jangan takut untuk menjadi norak, lucu atau jujur ​​dalam tulisan kita.  Setiap orang memiliki selera perjalanan yang berbeda, tetapi ada orang di luar sana yang memiliki selera serupa dengan kita.


 
7
Tuliskan fakta. Draft pertama catatan kita harus memberi rincian dasar dan informasi penting. Jangan khawatir jika draft pertama kering dan sedikit membosankan karena kita akan mengeditnya. Pastikan itu mencakup semua informasi penting tentang lokasi. Pembaca harus bisa mengikuti jejak kita.
 
8
Tulisan harus menggigit. Setelah memberi fakta dan informasi penting, beri cerita agar tulisan kita menjadi lebih hidup. Gunakan metafora dan bahasa deskriptif untuk menghidupkan itu.  Penulis yang baik akan dapat memikat pembaca, tidak peduli seberapa kering objek yang ditulis.

9
Beritahu pembaca hal yang kita suka atau tidak di lokasi dan alasannya.  

10
Mengedit. Jangan biarkan tulisan kita penuh kesalahan tanda baca dan tata bahasa. Juga pastikan untuk memeriksa fakta semua informasi.

Selamat menulis!

5 comments:

  1. Mas Benny. Terima kasih kiat-kiat dari Anda. Boleh dielaborasi lagi kiat nomor 6--terutama tentang 'norak, lucu dan jujur' :D Thanks again.

    ReplyDelete
  2. Iya, terkadang kita jaim dalam tulisan. Hal-hal kocak yang kadang membuat kita terkesan bodoh, malu kita ungkapkan. Padahal, itu bisa saja jadi perhatian buat orang agar tidak mengalami hal serupa. Misalnya, terlambat mengejar kereta, salah naik bus, dan lain-lain. Atau kita nggak bisa mibnum langsung dari air kran.

    ReplyDelete
  3. Nah, itu Mas yang saya maksud. Mohon dimasukkan aja dalam tulisan Mas. setuju sekali bahwa kita memang harus jujur dalam tulisan/reportase. Thx

    ReplyDelete
  4. Mas, saya belum lama kirim naskah ke noura books. Tema perjalanan dlm bentuk fiksi. Waktu mas intip garing gak..?

    ReplyDelete
  5. mas benny, cara membuat semacam 'proposal' gimana tuh? sy punya rencana mo spiritual traveling: ziarah ke makam2 walisongo :)
    trims.
    iqbal dawami

    ReplyDelete