Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dirayakan setiap tanggal 5 Oktober dikarenakan pada tanggal 5 Oktober 1945 pemerintah Republik Indonesia membentuk tentara kebangsaan yang bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Banyak hal menarik untuk ditulis di setiap perayaan Hari TNI ini. Kali ini saya akan mengungkap 7 fakta menarik tentang Panglima TNI pada era reformasi. ANgka 7 diambil karena faktanya baru 7 orang yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI era Reformasi.
Dari Panglima ABRI jadi Panglima TNI
Sejak mundurnya Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia, dimulailah era baru pimpinan ABRI. Sejak dipisahkannya Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dari ABRI per 1 April 1999, istilah Panglima ABRI diganti menjadi Panglima TNI.
7 Nama Panglima TNI berakhiran 'o'
Pada era reformasi telah tujuh orang yang menjabat sebagai Panglima TNI, yakni Widodo Adi Sutjipto, Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso, Agus Suhartono, Moeldoko dan Gatot Nurmantyo (sampai sekarang). Menariknya semua berakhiran huruf 'O'. Jadi kita tunggu saja siapa yang memecahkan rekor ini. Dan dua nama Djoko pernah menjabat jadi Panglima TNI.
Tidak Hanya dari Angkatan Darat
Jika pada era orde baru, Panglima ABRI senantiasa dijabat perwira dari TNI Angkatan Darat, pada era refromasi tidak demikian. Ada tiga orang mantan Panglima TNI yang bukan dari TNI AD, yakni Widodo Adi Sutjipto (TNI AL) , Djoko Suyanto (TNI AU) danAgus Suhartono (TNI AL).
Terlama dan Tercepat
Masa bakti Panglima TNI tercepat adalah Marsekal TNI Djoko Suyanto dari 13 Februari 2006 hingga 28 Desember 2007. Sedangkan terlama adalah Jenderal TNI Endriartono Sutarto dari 7 Juni 2002 hingga 13 Februari 2006. Panglima TNI saat ini Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bertugas sejak 8 Juli 2015.
Perpanjang Pensiun
Tak kalah menarik adalah ketika Jenderal TNI Endriartono Sutarto menjadi Panglima TNI, seharusnya sudah masuk masa pensiun tahun 2002 lalu mendapat perpanjangan dinas mulai 1 Mei 2002 hingga 30 April 2007 berdasarkan surat keputusan nomor 1999/II/2002.
Gabung di Kabinet
Satu-satunya mantan Panglima TNI era reformasi yang kemudian duduk di kursi kabinet adalah Widodo Adi Sutjipto sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, Dan Keamanan, Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009)
Fit and Proper Test Terlama
Tahun 2006 saat pengajuannya sebagai Panglima TNI, selain menjadi kejutan karena merupakan pertama dari Angkatan Udara, sempat tidak diterima oleh Fraksi PDIP. Hal itu disebabkan sebelumnya, Presiden Megawati Soekarnoputri diakhir periode Kepresidenannya mengajukan Jenderal Ryamizard Ryacudu (KSAD), akan tetapi Presiden SBY menarik surat pengajuannya dan mengajukan nama baru yaitu Djoko Suyanto. Tahapan di DPR itu adalah uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI. Saat itu, bukan saja nyali dan ketangguhan Djoko diuji, tapi juga kredibilitas visi dan misinya. Para anggota Komisi I membombardir Djoko dengan berbagai pertanyaan hingga 13 jam. Endriartono Sutarto mengomentari ‘ujian’ yang dijalani Djoko ini sebagai ujian fit and proper test terlama di dunia.
0 komentar:
Post a Comment