Belakangan ini, saya sering
mendengar tentang varian teh putih yang konon sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Semula saya pikir, setelah kehadiran teh hitam dan teh hjau, tak ada varian teh
lainnya berdasarkan warna. Dan ternyata, teh putih ini justru lebih terkenal
karena berasal dari jenis teh yang paling langka sekaligus paling
mahal di dunia, yang awalnya hanya dikonsumsi oleh Kaisar China dan anggota
istana sejak Dinasti Tang (618-907).
Belakangan beredar pula, penghuni
kerajaan Inggris pun mengkonsumsi jenis dari varietas Camellia
Sinensis, yang awalnya ditanam didaerah pegunungan tinggi di provinsi
Fujian (China). Para kaisra hanya mau meminum teh putih kualitas terbaik yang dipetik waktu dua hari hingga dua minggu setiap
tahunnya pada awal musim semi, saat tunas daun teh belum terbuka dan masih
diselimuti bulu-bulu halus berwarna putih.
Proses pembuatan teh putih
dilakukan secara tradisional, hanya pelayuan dan pengeringan segera setelah
proses pemetikan dilakukan. Teh putih dikeringkan secara alami dengan bantuan
angin dan sinar matahari pegunungan, tanpa melalui proses fermentasi maupun penggilingan
sehingga tidak merusak bentuk teh putih yang sebenarnya.
Minimnya pemrosesan menjadikan
teh putih memiliki kandungan antioksidan polifenol dan katekin lebih tinggi
dari teh hijau maupun teh hitam.
Saat ini, penggemar teh putih di
Indonesia tak perlu lagi mengimpor dari China. Pusat Penelitian Teh dan Kina Indonesia
telah memproduksi teh putihyang dikenal
sebagai Gamboeng White tea. Gambung
adalah nama kawasan perkebunan teh di daerah Pairjambu, Kabupaten Bandung, Jawa
Barat.
“Teh putih ini berasal dari pucuk
teh yang disebut peko. White Tea
memiliki rasa lembut, menyegarkan dan beraroma wangi,” ungkap Herry Permana,
Kepala Urusan PHP Pusat penilitian teh dan Kina di Bandung, ketika saya bertemu
beberapa waktu lalu. “Disebut White Tea karena penampakan teh ini keperakan
mengkilat dari bulu-bulu yang menyelimutinya. Bentuknya runcing menyerupai
jarum sehingga kadang dinamai pula Silver Needle White Tea.”
Lebih lanjut Herry mengatakan,
produk nasional ini sudah mendapat penghargaan Innovative Idea Award dari
International Socciety of Antioxidant in Nutrition & Health, Paris. “Secangkir
Gamboeng White Tea memiliki aktivitas antioksidan setara dengan 12 gelas jus
jeruk segar,” ungkapnya.
Pastinya sederet manfaat bisa
diperoleh dari seduhan teh putih ini, mulai dari menurunkan kolesterol,
menurunkan tekanan darah, melindungi jantung, menurunkan kadar gula darah,
menurunkan berat badan, mencegah penuaan dan kerusakan pada kuit, mencegah
terjadinya mutasi sel penyebab kanker, hingga membantu kerja ginjal dan
mencegah terjadinya batu empedu.
0 komentar:
Post a Comment