Suka membaca buku? Sering kecewa atau malah senang dengan buku yang seusai membaca? Itu selangkah lagi menjadi penulis resensi buku. Tau nggak, asyiknya jadi peresensi buku profesiona adalah selain bisa mendapat buku gratis dari penerbit, juga dapat honor dari media cetak yang memuat dan penerbit (lagi). Seru, kan?
Resensi buku merupakan tulisan deskriptif yang berisi analisis kritis serta evaluasi terhadap kualitas dari sebuah buku. Bukan ringkasan sebuah buku seperti yang sering saya baca. Meresensi berarti juga melacak kekuatan dan kelemahan dari materi yang dianalisis .
Sebenarnya, tidak ada formula khusus menulis resensi buku . Sifatnya sangat pribadi dan mencerminkan pendapat peresensi. Bahkan sering kali faktor subyektivitas bermain besar di sana. Ulasan bisa jadi hanya 50-100 kata, bisa juga sampai 1500 kata. Hal itu tergantung pada tujuan peresensi, dan biasanya juga media menuangkan resensi.
Walaupun tidak ada formula khusus, setidaknya ada beberapa hal standar yang bisa dirujuk untuk menulis resensi buku.
1 . Menulis informasi penting tentang buku tersebut : judul, penulis, tanggal hak cipta pertama, jenis buku, materi pelajaran umum, fitur-fitur khusus, harga dan ISBN .
2 . Pahami tujuan penulis menulis buku tersebut. Salah satu cara adalah membaca kata pengantar penulis. Jika tidak ada cobalah menganalisis dengan meminjam sudut pandang penulis buku. Bisa juga dengan membaca daftar isi.
3. Bacalah secara keseluruhan buku tersebut. Jangan lupa untuk memegang pensil, jika sewaktu-waktu kita menemukan hal yang akan kita bahas. Kita bisa menandainya atau langsung menuliskan di ruang kosong halaman tersebut.
4. Cobalah menilai seberapa baik buku itu. Apakah kita akan merekomendasikan kepada yang lain? Kenapa? Carilah juga kelemahan buku tersebut. Dan meresensi novel misalnya, kita bisa meninjau dari sisi intrinsik tulisan.
5 . Usahakan mencari informasi lebih lanjut tentang penulis - reputasi, kualifikasi, pengaruh, biografi, dan lainnya - informasi relevan dengan buku yang terakhir dan itu akan membantu untuk membangun otoritas penulis.
6 . Jika perlu, buat catatan mengenai format buku - tata letak, penjilidan, tipografi, dan sebagainya. Apakah ada diagram atau ilustrasi? Apakah membantu pembaca lebih mudah memahami isi buku?
7 . Periksa hal ini kembali: Apakah indeksnya akurat? Periksa setiap catatan akhir atau catatan kaki. Apakah memberikan informasi tambahan yang penting? Buat catatan dari kekeliruan penting yang dibuat penulis.
8 . Buat ringkasan pendek dilengkapi kesimpulan umum. Jangan ragu membuat perbandingan dengan buku sejnis karya penulis lainnya. Bisa juga membandingkan dengan karya sebelumnya dari penulis tersebut. Apakah lebih baik? Untuk meresensi satu buku, seringkali kita harus membaca buku lainnya.
9. Hal paling mudah belajar dengan cepat menulis resensi buku adalah membaca resensi buku karya perensi lainnya. Saya kerap merujuk kepada sejumlah koran hari Minggu. Carilah yang gaya menulisnya kita sukai. Perhatikan dengan baik pola tulisannya, apakah dari umum ke khusus atau sebaliknya.
10. Jangan puas dengan menulis satu resensi. Jadikan kebiasaan setiap selesai membaca buku menuliskan resensinya. Baik untuk kepentingan memperoleh materi ataupun kepuasan pribadi.
Selamat meresensi buku.
Kalau sempat mampir ke sini:
http://media.kompasiana.com/buku/2013/03/15/-leafie-menikmati-kearifan-seekor-ayam-betina–537274.html
http://media.kompasiana.com/buku/2013/03/15/-leafie-menikmati-kearifan-seekor-ayam-betina–537274.html
0 komentar:
Post a Comment