.
Terus terang saya rada prihatin kalo lihat buku-buku princess dari luar. Terutama busananya. Pakai belahan dada, kadang perut terlihat (Princess Jasmine) ... weleh-weleh ... Belum lagi ceritanya yang kadang kurang tepat untuk anak-anak Muslim.
Nah, dari pada ngedumel terus, mendingan buku dilawan buku lagi kan? Maka saya konsep sebuah seri buku cerita bergambar untuk anak-anak (terutama pembaca pemula), namanya Islamic Princess.
Seri ini:
1. Mengunakan nama-nama berdasarkan Asmaul Husna. Agar anak-anak mudah mengingat asmaul husna. Mereka juga bisa merasa bangga ketika diberi nama ortunya berdasakan asmaul husna. Lebih pede.
2. Bilingual. Anak-anak bisa belajar membaca cerita dalam teks berbahasa Inggris pula. Sangat membantu anak-anak yang lagi belajar Bahasa Inggris. Selain itu, saat ini banyak orangtua muslim yang tinggal di mancanegara memiliki anak berbahasa Inggris, tapi kesulitan mendapat bacaan yang islami.
3. Gambar-gambar yang indah, bisa membuat anak-anak jatuh cinta untuk membaca buku ini. Pada pembaca awal, seringkali gambar yang indah menempati posisi penting sebagai penarik perhatian mereka.
Alhamdulillah sekarang judul seri ini sudah 50 judul dan ditulis oleh banyak penulis. Bahkan, sudah diterjemahkan untuk penjualan di Australia dan Malaysia.
Konsepnya dikasih hak cipta nggak, Bhai?
ReplyDeleteSudah kok.
ReplyDeletesaya juga turut prihatin melihat adanya buku anak seperti princess jilbab ini..
ReplyDeleteanak-anak membutuhkan cerita yang menginspirasi, bukan yang mendoktrinasi keislaman seperti serial princess jilbab,
FYI princess jasmine memakai baju tradisional Timur Tengah, dan jujur saja personalitas dari princess jasmine dapat dijadikan panutan yang baik untuk anak-anak, karena dia memiliki sifat yang pemberani, dan baik hati.
kita tidak boleh menilai sikap dari pakaian, dan karakter jasmine meskipun memakai pakaian yang terbuka , itupun karena disesuaikan dengan pakaian ADAT di negeri Timur Tengah tempat cerita Alladin ini berlangsung.
menjadi muslim bukan berarti mengubah budaya kita menjadi budaya Timur Tengah, apalagi memakai buku anak sebagai propaganda peng-arab-an anak-anak muslim di indonesia, bahkan sebenarnya pemakaian jilbab itu hukumnya tidak wajib, karena yang ditegaskan adalah "menutup aurat". mengenai mengapa di Arab Saudi bagian kepala, mulut, sampai ke lengan dan kaki ditutup itu karena keadaan cuaca disana, dan teriknya matahari (terutama untuk yang berjalan di tengah gurun perlu pakaian spt ini untuk melindungi mereka dari badai pasir juga)sebagai buktinya, bukan hanya para wanita saja yang berpakaian seperti itu, tapi para lelakinya juga memakai tutup kepala, dan baju panjang sampai ke mata kaki.
wassalam.
Apa kamu sudah gak sadar? Masya allah! :(
DeleteTerima kasih penjelasan dan pendapatnya @Anonymous
ReplyDeleteSaya tidak sependapat.
Ini adalah hal yang didasari niat baik... saya setuju. Berseru kepada kebaikan sangat dicintai Tuhanmu. Yang sebaiknya kita tak setujui adalah ketika banyak propaganda westernisasi yang berusaha membuat wanita2 menjadi telanjang... tetap semangat Mas Benny dan teman-teman...
ReplyDelete@Anonymous Memakai jilbab itu wajib bagi perempuan muslim,,kalau bagi non muslim mngkin berbeda lagi hukumnya,,, kalau mnurut sya buku2 anak yg islami justru menginspirasi dan mendidik, mngajarkan anak2 untuk mnutup auratnya, jika memang bnyak org2 indonesia bnyak mmlih buku bcaan yg islami wajar saja krna sebagian pnduduk indonesia beragama islam...
ReplyDelete@anonymous, lalu menurut Anda menutup aurat itu seperti apa? Karena menurut saya, jilbab adalah sarana yang paling indah untuk menutup aurat. Wanita makin terlihat cantik dan anggun ketika memakai jilbab.
ReplyDeleteMengenai keprihatinan Anda tentang buku ini sebagai doktrin ke-Islam-an, kita harus lebih prihatin dengan doktrin westernisasi di mana-mana dan jauh lebih dahsyat. Pakaian minim, seks bebas, hedonis merupakan bagian doktrin westernisasi tersebut. Islam merupakan agama yang tepat untuk membentengi budaya jahiliyah itu.