Sunday, May 22, 2016

Dalam Islam, Dianjurkan Bicara Saat Makan Bersama

Ajeng Raviando, Psikolog Anak dan Keluarga,mengangkat
tema
 Ciptakan Kembali Tradisi Bersantap di Rumah


Saya dulu paling takut bicara di meja makan saat makan bersama nenek saya. Kata Nenek, bicara di meja makan itu pamali. Ibu saya meluruskan, sebaiknya memang tidak bicara saat mulut mengunyah makanan karena khawatir menyembur. Kalau mau bicara boleh saja, tapi tunggu mulut tidak terisi makanan.

Kenangan di  meja makan punya cerita pada masa lalu itu terlintas saat saya datang ke acara peluncuran produk Petite Blossom dari Tupperware di South Quarter Tower A, Jakarta, Jumat, 20 Mei 2016. Di acara ini, Ajeng Raviando, Psikolog Anak dan Keluarga,mengangkat tema Ciptakan Kembali Tradisi Bersantap di Rumah. Tentu saja bersantap bersama keluarga di meja makan.

Menurut Mbak Ajeng ini, tradisi makan bersama di rumah sembari mendengarkan cerita anggota keluarga lainnya sudah menghilang lambat laun karena masing-masing anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing. 

Psikolog Ajeng juga melihat gejala budaya media sosial yang orang membuat malas makan di rumah karena tampilan makanan yang kurang menarik sehingga tak bisa diunggah ke Instagram, misalnya. "Bahkan sekarang kalau pun makan bersama, masing-masing sibuk dengan gadgetnya," ujar  Mbak Ajeng yang langsung bikin saya merasa disindir.

Kadang di meja makan malah sibuk dengan gadget.

Hilangnya tradisi makan bersama di rumah ini, imbuh Ajeng,  punya pengaruh buruk bagi perkembangan hubungan antar anggota keluarga. Pasalnya, bersantap di meja makan bisa jadi ajang komunikasi antar anggota keluarga. "Soalnya kan bersantap di rumah lebih santai ketimbang di ruang publik. Komunikasi bisa lebih erat dan setiap anggota bisa mengekspresikan pikirannya," tambah Ajeng.

Di sinilah saya mulai teringat masa kecil saya dulu yang takut bicara di meja makan karena Nenek menganggap pamali. Jika melihat manfaatnya, mengapa hal itu jadi pamali ya? Apakah makan di meja makan melanggar syariat agama Islam sehingga pamali?

Menurut hadits riwayat Muslim, Sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma menceritakan, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah meminta istrinya untuk diambilkan lauk. Namun isterinya berkata, "Kami tidak punya lauk apapun selain cuka."

Beliau tetap minta diambilkan cuka, dan makan dengan lauk cuka dan mengatakan, "Sebaik-baik lauk adalah cuka… sebaik-baik lauk adalah cuka… " (HR. Muslim 2052)

Dianjurkan bicara ketika makan agar suasana akrab.

Lantas, An Nawawi menjelaskan, di dalam hadis ini terdapat anjuran untuk berbicara ketika makan, untuk membuat suasana akrab bagi orang-orang yang ikut makan. (Syarh Shahih Muslim, 7/14).

Dalam al-Adzkar, Imam Nawawi mengatakan, “Dianjurkan berbicara ketika makan. Berkenaan dengan ini terdapat sebuah hadits yang dibawakan oleh Jabir radhiyallahu ‘anhu sebagaimana yang telah kami kemukakan dalam  bab memuji makanan”. Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab al-Ihya mengatakan bahwa termasuk etika makan ialah membicarakan hal-hal yang baik sambil makan, membicarakan kisah orang-orang yang shalih saat makan.” (al-Adzkar hal 602)

Orangtua saya pun tidak pernah melarang dengan tegas bicara saat makan. Malah biasanya orangtua saya menjelaskan manfaat dan kandungan vitamin yang ada di dalam hidangan di atas meja makan. Biasanya juga, usai makan kami ditanya soal nilai ulangan sekolah.

Saya termasuk senang dengan acara makan bersama keluarga di rumah terutama saat makan malam. Soalnya Ayah saya seorang tentara, dan sering tidak sempat makan di rumah karena kesibukannya. Dan biasanya, kalau Ayah saya ikut malam bersama, Ibu saya memasak lebih spesial. Maklum deh anak tentara jaman dulu, masih jarang ketemu daging ayam.

Petite Blossom 


Agar keluarga tetap tertarik makan di rumah, tentunya harus disiapkan trik khusus, kan? Terutama anak-anak. Selain menunya, yang bisa memengaruhi adalah peralatan makan yang dipakai.

Rina Sudiana, Product Manager Marketing Department, Tupperware Indonesia, menjelaskan tentang produk baru berlabel Petite Blossom. Rangkaian produk saji terbaru dari Tupperware ini cocok digunakan untuk sajian harian. "Produk ini akan menjadikan setiap momen makan bersama kelurga di rumah makin ceria dan hangat," ujar Mbak Rina.

Menurut saya, peralatan makan yang lengkap ini layak saya miliki di rumah untuk menyambut bulan Ramadan.  Selain warnanya yang membuat makanan tampak lebih segar di meja makan, juga ukurannya yang pas untuk keluarga kecil kami yang hanya bertiga.

Tampilan cantik produk baru Tupperware Indonesia yang
diberi nama 'Petite Blossom'
Foto-foto: Benny Rhamdani

referensi: 
muslim.or.id/49-adab-adab-makan-seorang-muslim-6.html
konsultasisyariah.com/24088-hukum-makan-sambil-bicara.html


0 komentar:

Post a Comment