Thursday, November 12, 2015

Curhat Lima Anggota Brimob, Dari Dilempar Batu Sampai Terjebak Lumpur



Brigade Mobil atau sering disingkat Brimob adalah unit (Korps) tertua di dalam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) karena mengawali pembentukan kepolisian Indonesia pada tahun 1945. Korps ini dikenal  pula sebagai Korps Baret Biru Tua.

Brimob termasuk satuan elit (pasukan khusus) dalam jajaran kesatuan Polri, Brimob juga tergolong ke dalam sebuah unit paramiliter ditinjau dari tanggung jawab dan lingkup tugas kepolisian. Pada 14 November 1946 Perdana Menteri Sutan Sjahrir membentuk Mobile Brigade (Mobrig) sebagai ganti Pasukan Polisi Istimewa. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari jadi Korps Baret Biru.

Memasuki usia ke-70,  tentu saja serangkai acara serta upacara sudah dilakukan dan disiapkan. Nah, bagaimana kesan-kesan dari para anggota Brimob itu sendiri?

Bripda Asep Setiawan:  Renang Laut

Pria kelahiran Ciamis, 19 September 1992 ini masuk menjadi anggota Brimob setelah lulus seleksi dan pendidikan pada tahun 2012. Akhirnya  dengan pangkat Bripda, pria yang biasa disapa Spidey dinas di Brimob Polda Kepulauan Riau.

“Saya sendiri sebenarnya dari keluarga TNI. Tapi begitu lulus SMA saya malah ingin jadi polisi. Alasannya biar seragamnya berbeda dengan anggota keluarga lainnya,” ucap kolektor pernak-pernik Spiderman ini.




Banyak hal berkesan ketika pemilik akun instagram @zevvspider mulai jadi anggota Brimob. “Salah satunya ketika harus melakukan renang laut selama tiga jam tanpa pelampung,” kata pria asal Cimahi, Jawa barat ini.

Kegiatan yang bernama Latganda (Latihan Berganda) itu dilakoninya pada Desember 2012 di Laut Situbondo, Jawa Timur.  “Saya berenang dari tengah laut hingga ke pantai pasir putih. Seru dan menegangkan karena sebelumnya saya belum pernah melakkan ini.  Terlebih jaraknya sangat jauh.  Tapi menyenangkan karena dilakukan bersama-sama  banyak teman baru dari seluruh Indonesia. Sempat juga khatir ada ikan hiu,” jelas pemegang posisi jajaran Sepripim Ajudan Kaden Gegana ini.

Pada peringatan HUT Brimob ke-70, Spidey berharap kesatuannya makin Berjaya. “Semoga Brimob jaya selalu dan tetap menjadi Indonesian Special Polisce Force kebanggan negara,” tukasnya.

Bripda Rika Gustika:  Operator Water Canon

Pernah melihat aksi demo yang berbau kekerasan lalu diantispasi dengan water canon. Ssst, salah satu operatornya ternyata seorang wanita polisi anggota  Brimob.  Namanya Riska Gustika dan biasa disapa Icha.

Srikandi Brimob ini mengaku tak punya inspirator saat masuk jadi anggota bRimob pada 28 November 2012. . “ Tidak ada yang mengisnpirasi saya. Saat amsuk polisi lalu saya ditugaskan  untuk berdinas di Brimob, ya saya lakukan,” kata wanita kelahiran  17 Agustus 1993.




Meskipun demikian, Icha mengaku sangat berkesan ketika menempuh jalur pendidikan Brimob di Watukosek. Saat ini di tempatnya  di Satbrimob Polda  Kepulauan Riau belum banyak kegiatan operasi yang spesifik. “ Anggotanya hanya dua. Jadi untuk kegiatan yang menyangkut dinas dan rutinitas Brimob seperti latihan menembak,  scuba diving, antianarkhis, dan lainnya polwan lainnya dikutseratakan,” jelas pemilik akun instagram @Riska_Hariyanto ini.

Khusus di HUT Brimob ke-70 Icha akan tampil di acara khusus untuk peragaan menjadi operator water canon dalam tim anti anakhis.

Bripda Handy Azis Haekhal: Bawa Bendera

Pria satu ini boleh disebut sebagai ‘artis Brimob’ saat ini. Karena kepiawaiannya main sulap, sudah dua kali dia masuk televisi. Tapi khusus memperingati HUT Brimob ke-70, Handy Aziz Haekhal tidak akan main sulap. Dia didapuk membawa bendera  batalyon korps Brimob Polda Metro Jaya pada puncak upacara Sabtu, 14 November, di lapangan mulitifungsi Korps Brimob Polri, Cikeas.

“Sungguh saya bersyukur dipercaya oleh kesatuan.  Kesannya bangga banget walau awalnya deg-degan, kata pria kelahiran 13 Oktober 1993 ini.




Saat gladi resik, Handy sangat sadar bahwa posisinya sangat strategis di lapangan upacara. “Saya berada pas di belakang komandan batalyon. Di belakang saya ada para komandan kompi, komandan pleton, dan pasukan Brimob,” katanya antusias.

Pemilik akun instagram @handyazizhaekhal yakin upacara yang akan dijalaninya akan berjalan lancar. “ Saat latihan satuan kami sudah mendapat pujian dari para pimpinan karena katanya kompak sekali devilenya,” tandas Handy.

Bripda Febriyanto Rantetasak:  Batu dan Kaca

Keinginan  Febriyanto Rantetasak menjadi anggota Brimob karena memang cita-citanya sejak kecil menjadi polisi. Itu sebabnya, pria kelahiran Makasar 17 Februari 1995 ini bangga sekali saat menjadi anggota Brimob pada 31 Desember 2013.

“Membantu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat merupakan suatu tugas yang sangat mulia di mata saya. Dan sebagai anak muda, seharusnya itulah yang disebut keren,” ujar anggota Brimob yang dinas di Kabupaten Bone  Satbrimobda Sulsel ini.




Hampir dua tahun menjalani tugasnya, Febri mengaku memiliki banyak pengalaman berkesan. “Tapi yang paling berkesan  yakni saat pengamanan  perubahan harga BBM dan pengamanan Pemilu. Kami harus siap di lokasi mulai pukul lima pagi. Kami harus sabar menunggu pesan-pesan yang ingin disampaikan pendemo. Kadang kepanasan, ditambah lagi peralatan berat. Untung latihan selama ini menopang tugas kami,” tutur pemilik akun instagram @rianrantetasak ini.


Terkadang ujung demonstrasi tidak bisa diuga. “Kalau akhirnya tidak baik, kami harus siap terkena lemparan batu, kaca, kayu, ocehan makian dari oknum yang tidak bertanggungjawab. Tidak jarang ada teman yang terkuka parah. Dan kami harus tetap di lapangan sampai situasi kondusif. Ya, kadang kami harus istirahat di pinggir jalan seadanya. Tapi itulah tugas kami,” lanjut Febri yang  mengaku memiliki mental lebih besar setelah jadi angota Brimob.

 Bripda Rizky Wahyu Kusuma:  Lumpur Hidup

Anggota Brimob bernama Rizky Wahyu Kusuma Yudha mengaku bangga menjadi Brimob, apalgi tahun ini Bapak Brimob Komjen Polisi Purnawirawan Moehammad Yasin diakui menjadi pahlawan nasional.  “Keteladanan beliau juga menjadi contoh bagi kami,” kata pria kelahiran 3 Agustus 1994 ini.

Lulusan Pendidikan Brimob pada tanggal 28 februari 2013  dan kini dinas di satuan brimob Polda Kalimantan Selatan ini pun memiliki banyak pengalaman berkesan. Salah satunya adalah ketika ikut turun memadamkan kebakaran hutan dan lahan.




“Saat itu saya tugas di daerah Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Saat melaksanakan patrol menemukan lahan yang terbakar. Akses jalan masuk pun agak susah. Dan ternyata saya melewati area semacam lumpur hidup. Jadi saat saya melangkah langsung terhisap hampir setengah badan. Untunglah teman-teman saya menolong dengan menarik memakai kayu panjang,” kata Rizky.

Pada peringatan HUT Brimob ke-70 ini Rizky  akan melaksanakan parade upacara bersama  Satbrimobda Kalsel . Selain itu juga ada syukuran dan peragaan yang menojolkan kesenian daerah di kalsel ini,” tutup pemilik akun instagram @rizkywahyukusuma ini.  


0 komentar:

Post a Comment