Kesibukan polisi satu ini di luar dinas lumayan numpuk. Mulai dari olahraga agar badan tetap bugar, menyanyi, siaran, dan masak. Ya, masak. Dan Brigadir Heru bukan hanya sekadar masak mi instan atau air, melainkan masak layaknya chef restoran.
"Sejak umur 12 tahun saya sudah mulai suka masak. Keluarga saya punya usaha masakan, jadi setiap hari saya melihat proses masak memasak. Ibu sayalah yang paling memotivasi saya hingga menyukai dunia masak-memasak," tutur pria lajang kelahiran Jakarta, 24 Maret 1986 ini.
Heru kemudian memperdalam secara otodidak keterampilannya memasak. "Setelah gabung menjadi polisi saya terpilih menjadi koki di pasukan FPU VIIII Garuda Bhayangkara Indonesia, lalu saya memperdalam ilmu memasak di hotel Le Meridien Jakarta. Saya belajar berbagai macam masakan, dari western food sampai asian food. Tapi saya sendiri lebih suka asian food," ujar anggota Polda Banten ini.
Pemilik akun instagram @HERUDREGS ini mengaku memiliki pengalaman berkesan di bidang memasak ini ketika bertugas menjadi anggota pasukan perdamaian di Sudan. "Saya menjadi salah satu koki yang dipilih dari sekitar 1.3000 polisi yang mendaftar. Di kontingen saya memiliki tugas khusus menyiapkan makanan untuk 140 orang dari Indonesia," tambah kontestan 48 besar acara teve Indonesia Mencari Bakat ini.
Tentu saja bukan perkara mudah menangani perut 140 orang yang terkadang seleranya berbeda. "Komplain dari mereka pasti ada. Apalagi kontingen ini datang dari Sabang sampai Merauke, selera makan pun pasti bebeda. Ada yang suka manis, asin, pedas. Kalau ada komplain masakan saya, paling saya tampung dulu sebagai masukan dan ilmu," ujar Heru.
Ke depannya, Heru berharap bisa segera mendirikan cafe sendiri agar keahliannya memasak terus terasah. "Saya ingin membuat cafe kecil-kecilan buat nongkrong semua kalangan di tempat saya tinggal," harapnya.
0 komentar:
Post a Comment