Indonesia dengan populasi penduduknya
yang menjadi peringkat ke-4 di dunia, ternyata juga mencatat jumlah blogger yang
relatif tinggi. Seperti diungkap Wakil Presiden ASEAN Blogger Chapter Indonesia
Amril Taufik Gobel, jika pada 2008 tercatat hanya ada 500 ribu blogger aktif,
maka per akhir 2011 melonjak menjadi 5 juta blogger. Bahkan pada 2014-2015 direncanakan Indonesia
sudah memiliki tol broadband yang akan memperlancar akses internet. Bisa
dipastikan jumlah blogger akan semakin meningkat.
Jumlah tersebut sangat efektif bila diberdayakan dengan optimal untuk kepentingan banyak orang. Saya lihat beberapa blogger Indonesia sudah tak lagi bermain di wacana lokal, tapi sudah di tingkat nasional kendati berada di daerah-daerah terpencil. Sebagian lagi bahkan sudah beranjak ke teritorial Asia, bahkan mendunia. Tentu semua akan terkait dengan minat masing-masing blogger, keterampilan berbahasa dan kemampuan mengisi konten blognya.
Kiprah ASEAN
Sejak didirikan pada 8 Agustus 1976, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) terus mengalami perkembangaan yang signifikan. Bahkan, ASEAN dianggap sebagai organisasi kerja sama regional yang paling terintegrasi setelah Uni Eropa. Prioritas awal berdirinya ASEAN menciptakan perdamaian kawasan telah tercapai melalui pendekatan diplomatik ketika konflik antarnegara muncul. Politik tidak ikut campur sesama negara ASEAN yang mengalami konflik internal juga terbukti ampuh. Pada akhirnya, ASEAN bisa beralih menyiapkan diri menjadi kekuatan ekonomi dunia.
Data pertumbuhan ekonomi membuat ASEAN menjadi kawasan yang tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Pada 2011 GDP (Gross Domestic product) keseluruhan negara ASEAN lebih dari US$ 2.178 triliun atau 4,2 persen dari GWP (Gross World Product) dan pendapatan perkapita (PPP/Purchasing Power Parity) US$ 3.334.
Tak heran jika tiga negara kuat
di Asia, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan terus melakukan pendekatan forum ASEAN Plus Three sejak
1997. Bahkan China China bertindak
agresif dengan membangun zona perdagangan bebas bersama ASEAN melalui ACFTA
yang dimulai sejak 1 Januari 2010.
Akhirnya, para pemimpin negara anggota ASEAN kemudian membentuk ASEAN Community pada saat Deklarasi Bali Concord II Tahun 2003. Rencana awalnya, pembentukan ASEAN Community akan dimulai pada tahun 2020 tetapi kemudian dipercepat lima tahun. Terbentuknya ASEAN Community ditopang oleh tiga pilar utama: ASEAN Political-Security Community (APSC), ASEAN Economic Community (AEC), dan ASEAN Socio-Cultural Community (APSC).
Dengan adanya pilar keamanan (ASPC), penerapan prinsip-prinsip non-interference tidak lagi secara kaku seperti sebelumnya mengingat adanya kesamaan persepsi ancaman, baik ancaman. Komunitas Keamanan ASEAN bertujuan memperkuat ketahanan kawasan dan mendukung penyelesaian konflik secara damai melalui forum konsultasi bersama. Semoga nantinya tak ada lagi konflik muncul karena masalah perbatasan.
Bagaimana dengan Pilar ekonomi (AEC)? Tentunya akan mengarah ke penciptaaan integrasi perekonomian seluruh negara anggota ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan basis produksi yang memiliki iklim ekonomi kompetitif, pembangunan ekonomi merata, dan berintegrasi dengan perekonomian global. Satu kekhawatiran saya bahwa nanti ASEAN tidak mengalamai krisi ekonomi seperti yang dialami Uni Eropa akibat terjadinya kesenjangan kemajuan ekonomi anggota negaranya
Sedangkan pilar sosial-budaya (ASPC) akan focus untuk terciptanya pemberdayaan kerjasa di masyarakat ASEAN. Kerjasam ini mencakup bidang kepemudaan, wanita, kepegawaian, penerangan, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, penganggulangan bencana alam, kesehatan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, dan ketenagakerjaan.
Blogger Indonesia
sebagai Panutan ASEAN
Posisi Indonesia di mata ASEAN Community sangatlah penting. Luas wilayah dan jumlah penduduk di atas negara lainnya. Populasi terbesar ini membuat bahasa Indonesia akan menjadi bahasa resmi ASEAN yang mulai berlaku pada saat ASEAN Community 2015.
Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan kekuatan militer yang disegani di dunia, bahkan tahun ini Indonesia menduduki peringkat ke-15 dunia. Posisinya di atas negara ASEAN lainnya atau bahkan Jepang dan Australia.
Jika negara Indonesia sudah menampati posisi penting, selayaknya blogger Indonesia yang jumlahnya mencapai 5 juta orang itu mengambil posisi penting pula di kiprah ASEAN. Bersyukurlah blogger Indonesia telah menggagas satu wadah bernama ASEAN Blogger Community yang telah menggelar ASEAN Blogger Festival Indonesia (ABFI) 2013 pada Mei lalu di Solo, Jawa Tengah.
Perhelatan tersebut membuktikan bahwa blogger Indonesia merupakan bagian masyarakat ASEAN yang bisa diandalkan untuk mendukung eksistensi Komunitas ASEAN 2015. Blogger Indonesia juga bisa menjadi panutan blogger lainnya di ASEAN. Walaupun saya tidak bisa hadir, tapi saya bersyukur ajang besar tersebut tidak sebagai kongkow-kongkow semata, tapi menghasilkan program kerja selama tiga tahun untuk kepentingan ASEAN kendati masih normatif.
Tentunya, saya berharap bisa melihat rencana langkah-langkah kerja yang lebih nyata, sehingga walaupun bukan peserta ABFI 2013 saya dan banyak lagi blogger di Indonesia bisa berpartisipasi dengan optimal mendukung kiprah Komunitas ASEAN 2015. Karena saya yakin, masih banyak yang bisa dilakukan blogger Indonesia untuk ASEAN sebelum 2015, di luar mengikuti lomba ngeblog yang digelar ASEAN BloggerCommunity. Sehingga gaung menuju masyarakat ASEAN yang lebih baik dapat diinformasikan secara berkesinambungan.
OOooOO
0 komentar:
Post a Comment