Di kota asalnya, tentu saja sate padang bertebaran di berbagai sudut. Tapi beberapa teman pecinta kuliner di Padang, Suamtera Barat, merekomendasikan saya mencicipi sate paang di Kedai sate Cipta Rasa di Jalan Simpang Kalumbuk.
Dari hotel saya menginap saya harus bergerak ke arah perkampusan Andalas, lalu belok ke jalan kecil tapi ramai dilalui truk pasir. Daerah ini memang dekat sungai yang pasirnya banyak digali.
Akhirnya saya tiba di pondok sate yang penampilannya sederhana, tapi jumlah kendaraan yang parkirnya lumayan padat. Tanda pondok sate ini memang banyak pelanggannya. aya yang datang berdua, langsung memesan dua porsi sate padang.
Sambil menunggu saya melihat dapur pondok sate ini. Semua peralatannya sedehana khas kuliner tradsional. Ditambah penggunaan arang untuk pembakaran dan penghangatan. Apalagi ketika sate disajikan dengan alas daun pisang.
Saya mencoba mencicipi sate daging sapi yang pipih. Tekstur dagingnya sangat ramah dengan gigi seumuran saya. Yang paling jura adalah bumbu satenya yang meruntuhkan anggapan saya tentang bumbu-bumbu sate padang yang enak di Jakarta dan Bandung. Rasa jahe, lengkuas, kunyit dan cabenya terasa menyebar di semua bagian lidah saya. Diseruput bumbunya saja pun enak.
Ketupat pelengkap sate pun pulen, enak dicampur dengan bumbunya.Apalagi sate ini disajikan dengan bawang goreng yang gurih dan renyah. Top markotop.
Konon, pondok sate ini merupakan langganan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno sejak lama. Maklum, kediaman orangtua Pak Gubernur tak jauh dari pondok sate ini. Sayangnya akses jalan tidak dibenahi ya. Padahal dekat dengan kediaman orangtua Gubernur yang jalannya lebih rapi.
(Tulisan dan Foto: Benny Rhamdani)
0 komentar:
Post a Comment