Saturday, October 25, 2014

Pilih Abuba Steak atau Hakata Ikkousha?




Pilih mana?


Di Bandung walaupun setiap hari kita cicipi lokasi kuliner satu per satu seakan tak  ada habisnya. Dari yang murah sampai yang mahal sama saja banyaknya. Saya dan keluarga biasanya sengaja melakukan wisata kuliner di Bandung karena penasaran dengan popularitasnya.

Abuba Steak cabang Bandung (foto: Benny)
Misalnya saja Abuba Steak di Jalan Prabu Dimuntur Bandung. Ketika saya jelaskan bahwa Abuba di Jakarta sangat terkenal, isteri saya tertarik mendatanginya. Saya memang pernah menyantap steak di Abuba Cilandak Jakarta karena dulu kantor pusat saya kerja di dekat sana.

Lokasi Abuba Bandung strategis di pusat kota dekat jembatan Pasopati. Parkir mobil pun tak sulit kendati sedang padat pengunjung. Setelah duduk, kami pun mulai memesan. Saya memilih steak T Bone New Zealand kesukaan saya. Isteri  dan putera kami memilih tenderloin dan chicken steak.  Tentu saja bersama minumnya.

Sebenarnya saya ingin mencicipi wagyu steak yang sedang  program promo. Tapi saya pernah lihat proses steak wagyu di tv pakai alkohol saya jadi ragu. Ya, walaupun belum tentu benar, saya batalkan.



 Ketika pesanan datang, kami pun menyantap pesanan masing-masing. Dan, mau tahu rasanya stak Tbone saya? Lezat karena masih ada sedikit lemaknya. Matangnya juga pas. Yang jelas nggak bikin gii saya kepayahan mengunyah. Soalnya saya pernah juga makan steak di tempat lain di Bandung, tapi hanya separuhnya yang bisa saya kunyah.

Isteri dan anak kami pun puas dengan pesanan masing-masing. Berapa kami bayar? Rp300.00 lebih. Worth it untuk makanan di kelasnya.

Ramen Ayam Tam Tam

Selain Abuba, satu tempat kuliner yang kami sambangi karena popuaritasnya adalah Hakata Ikkousha di Jalan Laks. R.E Martadinata bawah.  Beken di kalangan anak muda tentunya karena kuliner satu ini mengimpor menu Jepang. Spesialisasinya adalah ramen.

Saya dan isteri memesan menu yang sama kali ini, yakni ramen ayam tamtam. Putra kami memesan kesukaannya Chicken katsu. Sambi menunggu saya amati suasana interior yang Jepang banget dan tak seberapa luas. Tapi memang pengunjungnya kebayakan anak muda.
Icip-icip di Hakata Ikkousha (Foto: Benny)

Menu yang kami pesan pun datang. Wow, ternyata ramen di sini punya kekhasan menggunakan telur rebus dengan bagian merah setegah matang. Sungguh menantang untuk menghabisiya.

Saya pun menikmati ramen Ikkousha termasuk menyantap kuahnya yang sedikit pedas. Saya pun mencoba mencicipi chicken katsu yang ternyata lebih renyah ketimbang di tempat lain.

Berapa kami harus bayar? Hampir Rp.300,000.  Yang penting rasa penasaran kami sudah lunas.

Kalau kamu lebih suka yang mana?

0 komentar:

Post a Comment