Akhir pekan lalu saya sekeluarga berakhir pekan di Jakarta. Saya mengajak anak dan isteri berkunjung ke Indonesia Internasional Motor Show 2014 dan Kompas Travel Fair 2014. Dari Bandung saya belum sempat booking hotel.
Saat di KTF 2014 yang digelar di Jakarta Convention Centre, saya melihat ada beberapa stand hotel. Sampai mata saya melihat stand hotel Le Grandeur. Sebelumnya saya sudah pernah browsing dan memang ingin menginap di sana, tapi belum sempat booked. Alasan utama mengincar Le Grandeur, karena isteri ingin belanja di kawasan ITC Mangga Dua, saya juga ingin membeli beberapa perlengkapan kamera di mall samping hotel ini.
Di stand itu kebetulan dikasih harga promosi yang lumayan jauh dari dari rate publish mereka. Belum lagi bonus soto betawi untuk dua orang. Jika dibandingkan dengan harga online selisih di atas sedikit sekitar RP50.000an. Tapi itu di online kan belum termasuk tax dan lain-lain, yang ujung-ujungnya sering kali jatuhnya nggak seperti yang tecantum.
Saya pun check in untuk kamar Superior King Size di stand La Grandeur tersebut. Kemudian saya masih harus jalan-jalan lagi. Magrib, kami sampai di hotel dan langsung menyerahkan receipt ke petugas check in. Tidak pakai lama kamar pun beres. tapi saya tetap harus menyimpan deposit sebesar Rp300.000.
Isteri dan anak saya senang ketika masuk ke kamar. Hehehe, biasanya kalo menginap di hotel menginapnya di hotel minimalis. Tapi kalo dipikir-pikir mestinya sih dengan nambah Rp200.000-an kalo bisa dapat yang sekeren ini, ya mungkin nanti pilih ini saja. Terutama kalau dapat harga promo.
Beberapa jam kemudian kami menagih bonus dua soto Betawi. Tapi sepertinya ada miskomunikasi. Untunglah kemudian beres, dan dua soto betawi pun diantar ke kamar dalam keadaan hangat. Isteri dan anak saya menyantap soto betawi itu dengan lahapnya.
Keesokan paginya kami berangkat dari hotel ke Pasar Pagi Asemka, Jembatan Lima. Mencari mainan untuk putra saya, dan sekaligus memborong banyak mainan untuk kado ulang tahun kalau-kalau teman putra saya ada yan berulangtahun. Soalnya kalau beli borongan kan lebih murah.
Selesai dari Asemka kami menuju ITC Mangga Dua. Kali ini giliran isteri saya yang belanja. Sekaligus juga membeli barang titipan kerabat. Dan dari ITC Mangga Dua ke Mall Mangga Dua di seberangnya kami tak mengalami kesulitan karena ada skywalk penghubung. Begitu juga menuju hotel. Jadi nggak perlu panas-panasan.
Kembali ke hotel kami tidak perlu berpeluh. Dan siap untk check out. Isteri dan putra saya mengaku senang menginap di La Grandeur. "Strategi untuk belanja. Nggak perlu susah cari parkir mobil dulu," kata isteri saya, Titin Hartini.
Yup Betul sekali. Kalau menginap di hotel lainnya (sebelum ini) saya ke ITC Mangga Dua tetap harus membawa mobil. Ribeut bangeut cari parkir mobilnya. Belum lagi bayar parkirnya. Tau sendiri kalau belanja nggak mungkin satu jam. Sementara dengan tinggal di Le Grandeur, mobil tetap saya tinggalkan di hotel. Dan selama menginap di hotel, kita bebas biaya parkir.
Saya juga lihat banyak tamu di hotel ini yang memiliki kepentingan bisnis di kawasan Mangga Dua. Termasuk tamu-tamu dari negara-negara tetangga.
Keesokan paginya kami berangkat dari hotel ke Pasar Pagi Asemka, Jembatan Lima. Mencari mainan untuk putra saya, dan sekaligus memborong banyak mainan untuk kado ulang tahun kalau-kalau teman putra saya ada yan berulangtahun. Soalnya kalau beli borongan kan lebih murah.
Selesai dari Asemka kami menuju ITC Mangga Dua. Kali ini giliran isteri saya yang belanja. Sekaligus juga membeli barang titipan kerabat. Dan dari ITC Mangga Dua ke Mall Mangga Dua di seberangnya kami tak mengalami kesulitan karena ada skywalk penghubung. Begitu juga menuju hotel. Jadi nggak perlu panas-panasan.
Kembali ke hotel kami tidak perlu berpeluh. Dan siap untk check out. Isteri dan putra saya mengaku senang menginap di La Grandeur. "Strategi untuk belanja. Nggak perlu susah cari parkir mobil dulu," kata isteri saya, Titin Hartini.
Yup Betul sekali. Kalau menginap di hotel lainnya (sebelum ini) saya ke ITC Mangga Dua tetap harus membawa mobil. Ribeut bangeut cari parkir mobilnya. Belum lagi bayar parkirnya. Tau sendiri kalau belanja nggak mungkin satu jam. Sementara dengan tinggal di Le Grandeur, mobil tetap saya tinggalkan di hotel. Dan selama menginap di hotel, kita bebas biaya parkir.
Saya juga lihat banyak tamu di hotel ini yang memiliki kepentingan bisnis di kawasan Mangga Dua. Termasuk tamu-tamu dari negara-negara tetangga.
Saya sendiri menilai hotel yang dulunya bernama Dusit Thai ini sangat nyaman untuk stay. Selain itu tempat parkirnya relatif aman dan tidak menyulitkan. Sayang saya tidak sempat menikmati fasilitas hotel lainnya. Mungkin di lain waktu.
Satu-satunya kekurangan hotel ini adalah WIFI yang kurang manteng. Untuk pengguna gadget dan blogger seperti saya hal tersebut adalah hal paling penting ketika tinggal di hotel. Apalagi sedang dikejar-kejar deadline beberapa lomba blog. Semoga ke depannya bisa lebih ditingkatkan.
Saat check out uang deposito dikembalikan. tapi saya harus mebayar air putih kemasan 1 liter sebesar Rp.8.500. Tak ada masalah. Karena isteri dan anak saya mengaku senang. Kalau mereka happy, saya juga happy dong.
*_*
Satu-satunya kekurangan hotel ini adalah WIFI yang kurang manteng. Untuk pengguna gadget dan blogger seperti saya hal tersebut adalah hal paling penting ketika tinggal di hotel. Apalagi sedang dikejar-kejar deadline beberapa lomba blog. Semoga ke depannya bisa lebih ditingkatkan.
Saat check out uang deposito dikembalikan. tapi saya harus mebayar air putih kemasan 1 liter sebesar Rp.8.500. Tak ada masalah. Karena isteri dan anak saya mengaku senang. Kalau mereka happy, saya juga happy dong.
*_*
0 komentar:
Post a Comment