Pastinya, ada diskusi produktif ketika para kepala negara/pemerintahan negara ASEAN, berkumpul di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam dalam forum KTT ASEAN ke-22 pada 24-25 April 2013. Apalagi sebuah tema sudah digenggam, “Our People, Our Future Together”, dengan penekanan pada peran masyarakat dalam upaya membangun Komunitas ASEAN 2015. Sudah semestinya semua menyadari pentingnya mewujudkan dengan sungguh-sungguh arti ‘people centered’ ASEAN sebagai elemen utama saat berlakunya Komunitas ASEAN 2015.
Tentunya, para pemimpin ASEAN harus lebih mengintensifkan kerjanya untuk mewujudkan Komunitas ASEAN yang terpadu
secara politis, terintegrasi secara ekonomi dan memiliki tanggung jawab sosial
dalam rangka mengambil manfaat pada masa
kini dan membuka peluang pada masa depan, dan efektif merespon
tantangan-tantangan regional dan internasional.
Dorongan kepada semua badan ASEAN untuk terus bekerja sama
dalam menangani isu lintas sektoral juga
perlu diberikan oleh semua kepala negara ASEAN. Termasuk menugaskan menteri-menteri terkait
untuk melakukan evaluasi jangka menengah sehingga dapat mengidentifikasi cara-cara yang
tepat agar dapat bergerak maju dalam fase kedua (2013-2015) menjelang Komunitas
ASEAN 2015.
Cara lain yang dapat dilakukan
setiap pemerintah negara ASEAN adalah mengakui pentingnya berbagai organ ASEAN
dalam membantu negara-negara anggota ASEAN
menjalani komitmen mereka untuk mewujudkan Komunitas ASEAN 2015.
Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (APSC)
Sebuah komunitas kemasyarakatan
baru bisa tumbuh jika perdamaian tercipta. Dan ASEAN menyadari pentingnya upaya
untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan di kawasan, sehingga dibentuklah Komunitas Politik-Kemanan ASEAN( APSC) .
Upaya tersebut sebenarnya sudah
bisa dilihat dengan ditandatanganinya Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di
Asia Tenggara (TAC) sebagai kode etik yang mengatur hubungan antar negara di
kawasan dan landasan untuk pemeliharaan perdamaian dan stabilitas regional.
ASPC memiliki beberapa wadah untuk mewujudkan
visinya, antara lain:
1. ASEAN Defence Ministers 'Meeting-Plus
(ADMM-Plus), sebuah wadah di tingkat menteri pertahanan dan angkatan bersenjata
untuk meningkatkan perdamaian dan
keamanan regional. ASMMM-Plus telah menggelar latihan bersama Penanggulangan Bencana dan Kedokteran Militer di Brunei Darussalam sebagai
kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan pembangunan kepercayaan dan
kapasitas daerah dalam mengatasi tantangan keamanan non-tradisional,
2. SEANWZ yang berperan menjaga Asia
Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir dan bebas dari semua senjata
pemusnah massal lainnya.
3. ASEAN Ministerial Meeting on
Transnational Crime (AMMTC) yang
berperan memperkuat kerjasama dalam menangani masalah terorisme dan kejahatan
transnasional di wilayah tersebut.
4. Rencana Aksi Pemberantasan Perdagangan Manusia
(RPA) dan Konvensi ASEAN tentang Perdagangan Manusia (ACTIP).
5. ASEAN Maritime Forum (AMF) sebuah wadah kerjasama regional dalam keamanan
maritim melalui, peningkatan kapasitas, bertukar pengalaman dan berbagi praktek
terbaik dengan memanfaatkan kerangka kerja ASEAN, karena keamanan maritim,
termasuk keselamatan maritim, sangat penting untuk hidup, damai, stabil dan
tangguh Asia Tenggara,
6. ASEAN Institute for Peace and
Reconciliation (AIPR) akan mempromosikan kegiatan penelitian tentang
perdamaian, manajemen konflik dan resolusi konflik di wilayah tersebut.
7. Deklarasi Hak Asasi Manusia
ASEAN (AHRD) sebagai tonggak penting dalam upaya ASEAN dalam promosi dan
perlindungan hak asasi manusia di wilayah tersebut dan mendorong Komisi
Antar-Pemerintah ASEAN tentang Hak Asasi Manusia (AICHR) untuk meningkatkan
kegiatan, termasuk pelaksanaan AHRD, dalam koordinasi yang erat dengan berbagai
badan sektoral ASEAN.
Masih banyak lagi wadah yang
sudah disusun ASPC sesuai dengan lingkup tugasnya. Dengan beberapa wadah serta
agenda kegiatan tersebut, saya yakin bukan hal sulit menjadikan ASEAN sebagai
wilayah paling damai di dunia.
Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC)
Sejak penerapan AEC Blueprint
pada bulan November 2007, pendapatan per kapita di wilayah ASEAN telah
meningkat dari US $ 2.267 menjadi US $ 3.759 pada tahun 2012. Total perdagangan
ASEAN tumbuh sebesar 16,8%, dari US $ 2,05 triliun pada 2010 menjadi US $ 2,4
triliun pada 2011, karena perdagangan intra-ASEAN mencapai US $ 598.000.000.000
dari US $ 520 miliar, meningkat 15,1%, dibandingkan periode yang sama. ASEAN
juga terus menarik investor asing, menghasilkan rekor US $ 114.000.000.000 FDI
yang masuk pada 2011, meningkat 23% dari US $ 92 miliar pada 2010.
Jadi, tidak ada yang diragukan
lagi dengan pentingnya AEC ini. Sejumlah rencana menuju Komunitas ASEAN 2015
pun sudah disiapkan karena kondisi perekonomian regional dan global menuntut peningkatkan
daya saing ASEAN . Untuk perdagangan dan fasilitasi investasi termasuk
pengembangan sudah dirancang ASEAN Non Tarif
(NTMs), ASEAN Single Window, ASEAN Customs Transit System, pengembangan Kartu
Perjalanan Bisnis ASEAN untuk memudahkan pergerakan orang bisnis dan investor.
Untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM), yang dapat menciptakan
lapangan kerja dan mempromosikan jaring pengaman sosial, para Menteri yang relevan diharapkan memberdayakan
UKM, terutama di sektor prioritas Integrasi, melalui pelatihan, dukungan dan nasehat
keuangan,
Di sektor pariwisata telah
dilakukan upaya bersama dari sektor publik dan swasta untuk memfasilitasi dan
meningkatkan pengalaman perjalanan wisatawan, seperti penandatanganan ASEAN
Mutual Recognition Arrangement (MRA) tentang Pariwisata Profesional dan
pembentukan Sekretariat Regional untuk ASEAN Tourism Professionals. Pembentukan bebas visa perjalanan di
negara-negara ASEAN untuk warga negara ASEAN, dan jalur imigrasi ASEAN. Selain
itu, ASEAN Common Visa untuk warga negara non-ASEAN yang akan memfasilitasi
mobilitas bisnis dan pariwisata.
Dan masih banyak langkah-langkah
yang telah disiapkan AEC guna mendukung terlaksananya dengan baik Komunitas ASEAN
2015.
Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (ASCC)
Perlunya membentuk identitas ASEAN bersama, serta
membangun kepedulian dan masyarakat berbagi, membuat Komunitas ASEAN mau tak mau harus berbasis kerakyatan dan tanggung jawab sosial
yang mencapai solidaritas abadi dan persatuan di antara semua bangsa di Asia
Tenggara.
Salah satu unsur masyarakat yang
paling penting adalah generasi muda. Para profesional muda berada dalam posisi yang
unik untuk meningkatkan solidaritas ASEAN dengan menawarkan layanan masyarakat
secara sukarela di berbagai bidang seperti pembangunan pedesaan, bantuan
bencana, kesehatan, pendidikan dan lingkungan serta mendukung kelompok rentan,
termasuk orang-orang yang berbeda-keterbatasan, dan mendorong keterampilan
kewirausahaan.
Peran penting pemuda dalam
mempromosikan pembangunan ekonomi juga diperlukan. Dengan demikian, sektor
swasta sebisa mungkin melibatkan pengusaha muda dalam meningkatkan kesadaran
ASEAN.
Selain pemuda sebagai pelaku, hal
yang menyangkut kemasyarakatan adalah bidang olahraga. Tidak hanya tentang gaya
hidup sehat menuju Komunitas ASEAN 2015 tetapi juga lebih berkontribusi untuk
membangun identitas regional yang kuat.
Kontribusi perempuan terhadap pembangunan masyarakat ASEAN secara keseluruhan
juga diperlukan, termasuk untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menghentikan
kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Masih banyak rencana dan potensi
yang bisa dikembangkan. Dari rencana kerja pilar ASCC ini, saya yakin semua
akan mendukung Komunitas ASEAN 2015 yang lebih baik dan selalu berpegang teguh
kepada potensi dan kepentingan masyarakat.
Kesadaran Bersama
Sebuah PR besar akhirnya menjadi
tanggung jawab ASEAN, bagaimana mempromosikan kesadaran yang lebih besar bagi
masyarakat luas dalam rangka menghubungkan satu sama lain, untuk menjembatani
kesenjangan budaya, dan mengartikulasikan manfaat dari integrasi regional. Ini
bukan tugas Dewan Komunitas ASEAN semata tapi semuanya yang terkait.
Pentingnya pengkomunikasian dalam
sosisalisasi jadi begitu penting. Termasuk melalui penggunaan berbagai media,
baik media mainstream dan maupun media baru. Dari sinilah kita bisa menerawang
ke masa depan, dan menyampaikannya ke masyarakat, lalu menjadikannya sebagai
langkah awal membentuk rencana langkah-langkah ke depan yang sudah pasti
diimpikan lebih baik, melalui Pembangunan Badan Persatuan ASEAN yang harus
dirampungkan sebelum 31 Desember 2015.
Saya pribadi sebagai blogger yang
juga menjadi bagian masyarakat, akan berupaya terus mendukung terbentuknya
Komunitas ASEAN 2015 semampunya. Karena saya yakin, manfaatnya akan kembali
kepada masyarakat. Tidak hanya masa sekarang, tapi generasi, anak, cucu, dan
cicit saya.
OOooOO
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba #10daysforASEAN
0 komentar:
Post a Comment