Beberapa waktu lalu di Cianjur, Jawa Barat, terjadi tanah longsor hingga jatuh korban nyawa.
Sejumlah titik menuju lokasi bencana di Kecamatan Cidahu terhalang sehingga makin sulit bagi tim bantuan untuk masuk.
Termasuk salah satunya adalah Bripda Andy Akhmadiputra dari Polres Cianjur.
“Keterlibatan saya di sana karena saya anggota polisi
Cianjur, dan musibahnya di Cianjur. Jadi
sudah menjadi tugas saya sebagai polisi
yang harus melindungi mengayomi dan melayani masyarakat,” kata anggota polisi yang bergabung di Polda Jabar sejak 1 januari 2014 ini.
Saat mendatangi wilayah longsor itulah polisi ganteng yang mirip aktor Korea ini melihat sebuah
sekolah dasar yang kondisinya memprihatinkan. “Di sana kami melihat kondisi sebuah sekolah yang kurang layak untuk belajar, bahkan bisa
dinilai mirip kandang sapi,” tutur anggota d Dit Sabhara Dalmas Polres Cianjur
ini.
Keprihatin Andy muncul
saat mengetahui mereka pun ingin sekolah layaknya anak-anak di kota.
“Mereka
terhalang oleh tempat tinggal yang jauh
dari perkotaan.Bahkan masih jarang desa yang dialiri listrik jadi mereka belajar
malam hari memakai lampu semprong,” papar penyuka kuliner Sunda dan seafood ini.
“Kami kemudian tergerak untuk membangun sekolah tersebut. Kami ingin melihat anak anak
bersekolah di tempat yang layak agar
mereka bisa belajar dengan nyaman. Apalagi
murid-muridnya tidak sedikit yang datang
dari jauh. Mereka harus melewati beberapa desa sebelum sampai ke sekolah. Kira
Kira di dalam dua sampai tiga desa, hanya ada satu sekolah dengan jarak antar desa itu sangat jauh
sekali,” kata penyuka olahraga basket dan renang ini.
Andy dan rekan-rekannya kemudian dengan membuat kotak amal .
“Untuk menggalang dana bantuan, awalnya
kami membuat kotak amal di sekitar polres dengan memasang banner tentang
keadaan sekolah di sana. Bantuan lainnya
kami mengumpulkan bahan bnagunan untuk sekolah entah pasir, batu,genteng, dan
sebagainya. Dan kami juga memberikan perlengkapan sekolah,” kata pemilik akun
instagram @KICKANDY ini.
“Lumayan lama karena untuk mengumpulkan dana yang besar,”
ucap anggota Paskibraka Cihami tahun 2009 ini. Dia sendiri mengaku harus berbagi
pikiran dan tenaga karena harus membantu musibah lainnya di Kabupaten Cianjur yang sangat luas.
Proses pembangunan pascabencana dan membangun sekolah tak hanya dilakukan
Andy dan rekan-rekan kepolisian. Banyak instansi yang terlibat. Yang membuat
Andy terkesan, warga yang tertimpa bencana pun ikut membangun.
“Bahkan anak anak sekolah juga membantu dari awal
pembangunan tersebut. Saat melihat melihat mereka, saya merasa terharu tapi
juga terhibur dengan kepolosannya,”papar polisi yang merasa terinspirasi dengan
sosok seniornya Aiptu Zaini, polisi Cianjur yang mengajar secara gratis dan
mendirikan sekolah di desa terpencil.
Oleh karenanya, Andy merasa senang begitu akhirnya sekolah
itu berhasil dibangun.“Masyarakat di sana sangat senang sekali. Bisa terlihat
dari dari raut mukanya. Semangat mereka
pun bangkit lagi,” kenang Andy yang kini menjabat sebagai ajudan Kapolres
Cianjur.
Aksi sosial Andy tak sebatas membantu korban longsor. Pernah
pula dia ikut merehabilitasi rumah warga yang tidak layak huni, membuat perahu
agar warga bisa menyebrang antar kecamatan lantaran arus sungai yang deras,
sampai yang sangat rutin yakni donor darah.
“Sesuai tugas, saya juga memberikan pendidikan lantas ke
sekolah-sekolah bagar mereka mengerti tentang lalu lintas sejak dini,” katanya
tersenyum.
Wah, semoga terus bisa memberi tindak nyata untuk masyarakat
ya. Biar semakin banyak yang terinspirasi untuk menolong sesama.
^-^
0 komentar:
Post a Comment