Kebakaran hutan dan lahan yang melanda di enam provinsi di Indonesia,
menjadi sorotan pemberitaan karena
dampak yang ditimbulkan. Bahkan asap yang ditimbulkan sampai juga ke negara tetangga, Malaysia. Ada yang hanya teriak-teriak saja menyalahkan
pemerintah, tak sedikit pula yang beraksi membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Di Kalimantan, sejumlah polisi turun langsung memadamkan
kebakaran hutan dan lahan, juga mengantisipasi dampak buruk asap kepada masyarakat. Saya
berhasil mewawancarai tiga polisi yang aktif di lapangan tersebut. Saya
menyebut mereka sebagai ‘Pahlawan Asap’
Indonesia.
Briptu Andika Putra
Polisi dari Satuan Lalu LIntas Polres Ketapang Kalimantan
Barat ini semestinya bertugas di jalan raya. Namun sebuah program yang
dinamakan Satgas Karhutla melibatkannya mengantisipasi kebakaran hutan di
Ketapang. “Satgas ini di bentuk guna mengantisipasi membesarnya kebakaran lahan
yang terjadi di daerah Ketapang,” jelas Andika Putra yang biasa disapa Dika.
Pria yang menjadi polisi sejak tahu 2007 ini menyebutkan operasi
yang membuatnya harus ikut memadamkan api sudah dilakukan sejak awal bulan September. “Saya tak sendirian.
Operasi ini melibatkan sekitar 200an anggota Polres Ketapang termasuk juga
Kapolres. Batas waktunya tidak bisa
ditentukan. Kapan pun terjadi kebakaran lahan kami langsung turun membantu
warga memadamkan api,” kata pria kelahiran 24 Juli 1989 ini.
“Bencana kebakaran di Kalimantan hampir setiap tahun terjadi di saat
musim kemarau seperti ini. Sampai-sampai penerbangan di daerah Ketapang dua hari ditiadakan. Korbanya ya kita semua
warga Indonesia,” jelas pemilik akun instagram @dika_ntd ini menjelaskan.
Tak hanya mengatasi kebakaran, Dika pun turut ke
sekolah-sekolah membagikan masker gratis untuk murid-murid di Ketapang. “Mereka
kelihatan senang bisa mendapatkan masker gratis. Kasihan kalau mereka sekolah
tak pakai masker,” ucap Dika prihatin.
Bripda Rizky W. Kusumayudha
Polisi bernama Rizky Wahyu Kusuma Yudha ini juga aktif ke
lapangan memadamkan lahan yang terbakar di daerah Kalimantan Selatan. “Setiap
tahun rutin terjadi karena musim krmarau . Ada dua kemungkinan, yaitu faktor
alam dan unsur ke sengajaan manusia yang ingin membuka lahan dengan modal yg
murah,” papar pria kelahiran 3 Agustus
1994 ini.
“Banyak kerugian yg terjadi akibat kebakaran. Salah satunya
penyakit ispa yangg mulai terjangkit kepada masyarakat akibat asap yg ditimbulkan
dari kebakaran lahan ini,” tutur lulusan
Pendidikan Brimob pada tanggal 28 februari 2013 dan kini dinas di satuan brimob Polda
Kalimantan Selatan ini.
Bripda yang memiliki akun instagram @rizkywahyukusuma ini
sangat menyayangkan oknum-oknum tertentu yang membakar hutan. “
Indonesia merupakan paru-paru dunia.
Para pembakar lahan tidak berpikir panjang akibat dari tindakan yang mereka
lakukan. Mereka hanya berpikir tentang keuntungan dari membuka lahan dengan
cara membakar hutan yang tidak membutuhkan energi dan modal yang besar,” ujar
Rizky.
"Kami dari pihak kepolisian bersama dengan TNI dan Damkar selalu melaksanakan patroli ke titik rawan api dan dengan sigap memadamkan api sebelm terjadi semakin besar," katanya menyatakan kesigapannya.
"Kami dari pihak kepolisian bersama dengan TNI dan Damkar selalu melaksanakan patroli ke titik rawan api dan dengan sigap memadamkan api sebelm terjadi semakin besar," katanya menyatakan kesigapannya.
Bripda Nonrya Hakim
Kebakaran hutan dan lahan berdampak menjadi kabut asap yang menyelimuti
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kondisi ini membuat anggota Polres Kapuas Hulu
melakukan aksi sosial bagi-bagi masker dan mengingatkan pengendara untuk tetap
menyalakan lampu kendaraan guna antisipasi kecelakaan lalulintas. Termasuk
Bripda Nonrya Hakim yang di jejaring sosial terkenal karena aksi dubsmash
lucunya.
“Kami melaksanakan kegiatan
bagi masker dengan turun ke lapangan, khususnya jalan raya pada waktu warga
pulang kantor dan pulang sekolah,” jelas jelas pemilik akun instagram
@nonrya_hakim ini. Dalam sehari, Nonrya bersama rekan-rekannya membagikan lebih dari 100 kotak masker.
Bagaimana komentarnya tentang kebakaran lahan dan hutan di
Kalimantan?
“Menurut saya kejadian ini seperti teguran kepada kita agar
berhati hati dalam pembakaran hutan atau lahan karena akibatnya merugikan
banyak orang. Ya, seperti timbulnya asap
kabut akhir-akhir ini yang menelan korban, juga membahayakan kesehatan, juga menghambat penerbangan pesawat maupun
rutinitas masyarakat yang lain,”
katanya.
0 komentar:
Post a Comment