Pada Hari HUT TNI ke 70 ini,
sebagian besar tentara memperingatinya di Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten.
Tapi Tentara Indonesia yang tergabung di Kontingen Garuda XXIII-I tetap harus siaga menjaga perdamaian
di kawasan Lebanon. Salah satu di antaranya adalah Sersan satu (Sertu) Muhammad Shidiq Prasetiya.
Shidiq tetap melakukan tugasnya
hari ini sebagai staf operasional atau technical operation centre (otc). “Tugas saya menerima jadwal dan melaporkan
kegiatan sehari-hari, dan tentu saja patroli. Saya bersama tim kebagian patroli
sektor timur (east),” kata tentara ganteng dari Yonif 403/WP Yogyakarta ini.
Tugas keseluruhan Shidiq dan para penjaga perdamaian dari PBB lainnya
adalah menjaga stabilitas keamanan di Lebanon agar tidak terjadi lagi perang
seperti pada Juni 2006 lalu. “Juga menjaga
batas negara antara Lebanon dan Israel agar tidak terjadi pelanggaran di garis
perbatasan, “ tambah pria kelahiran 15 Agustus 1986 ini.
Di sela-sela tugas utama patrol selama
24 jam, Shidiq juga masih menyempatkan diri bertugas langsung di masyarakat
Lebanon. “Kami juga mengadakan penggobatan massal gratis. Harga obat-obatan di
sini sangat mahal. Jadi mereka sangat antusias. Kami juga turut membantu
sekolah mengadakan perpustakaan keliling, bahkan saat 17 Agustus lalu kami
mengajak anak-anak di sini mengikuti lomba balap kerupuk dan balap karung
seperti di Indonesia,” papar lulusan Secaba 2007 ini.
Masih ada lagi tugas yang diemban
Shidiq di Lebanon. “Di sektor budaya
juga mempertunjukkan kesenian dari Indonesia kepada masyarakat Lebanon. Boleh dibilang kami tuh Duta Budaya dan
Pariwisata Indonesia. Sambutan
masyarakat di sini sangat hangat kepada tentara Indonesia dibandingkan
negara-negara lain. Setiap kami
melambaikan tangan ke masyarakat di sini, mereka langsung teriak, Garuda!
Soalnya kami punya motto, senyum, sapa dan salam,” papar Shidiq.
Shidiq datang bertugas ke Lebanon
pada Desember 2014. Saat itu Lebanon sedang musim dingin. “Kulit dan bibir
langsung pecah-pecah karena udaranya kering. Suhu udara antara 8-13 derajat.
Beda jauh dengan suhu di Indonesia yang hangat. Tapi semua terbayar ketika
untuk pertama kalinya saya melihat salju. Bukan main, saya selama ini hanya
bisa melihat salju di teve, bisa melihat dan merasakan salju langsung di bawah
udara minus tiga derajat,” kenang pemilik
akun instagram @prasetiya2186 ini.
Shidiq tak terlalu lama untuk
bisa beradaptasi. Bahkan dengan makanan juga. “Walau pada awalnya terasa aneh
kebab di sini dengan di Indonesia,” kata pria yang mengisi waktu luangnya di Lebanon
dengan olahraga sepakbola dan voli.
Pada Desember 2015 ini, Shidiq
akan kembali ke tanah air melanjutkan tugasnya yang lain. “Saya kangen sama
orangtua, kampung, dan masakan Indonesia … hahaha,” tutup pria yang sempat
menunaikan ibadah umroh di masa cutinya ini.
Selamat HUT TNI, Sertu Shidiq.
0 komentar:
Post a Comment