Bukan hanya polisi saja rupanya
yang fotonya kerap dipakai penipu abal-abal di social media. Para praja IPDN
pun kerap jadi korban oleh oknum tak bertanggungjawab. Tidak heran jika mereka
kerap kena getahnya.
Tidak ada salahnya jika sebelum mengikuti
seseorang berwajah ganteng, para wanita mencari tahu lebih dulu kebenaran akun
tersebut. Inilah tiga praja IPDN yang berhasil saya wawancarai.
Yurio Kevin Koto
Pria yang biasa dipanggil Kevin
ini tengah sibuk menyusun laporan akhir di IPDN Jatinangor. Dia tidak ingin
perjuangannya masuk IPDN sia-sia. “Masuk IPDN itu kan susah. Harus bersaing
dengan ribuan orang. Banyak persiapan yang saya lakukan menegnai undang-undang,
wawasan nusantara, dan pengetahuan umum.
Kalau fisik karena saya atlet daerah, jadi sudah siap,” jelas kelahiran
18 November 1995 ini.
Kevin sempat pula sedikit gentar
karena pemberitaaan soal kekerasan fisik di IPD. “ Awalnya iya saya takut. Tapi
Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kekerasan di IPDN,” kata cowok yang
tidak pernah merokok sama sekali ini.
Anggota band dan tim basket IPDN
ini malah merasa istimewa bisa mengikuti pendidikan di IPDN. “Saya jadi bisa
mengenal teman dari Aceh sampai Papua Menjadikan saya lebih terarah, disiplin,
lebih tahu sopan santun. Ditambah lagi, setelah lulus saya sudah siap bekerja
dengan status Pegawai egeri Sipil golongan 3A,” kata penabuh drum di Band
Khatulistiwa IPDN (angkatan 23) ini.
Karena foto-foto keren di
instagramnya @yuriokevin, tidak heran jika banyak wanita yang mengaguminya. “Facebook
saya pernah sampai dihack dan dipakai
minta yang aneh-aneh ke wanita-wanita. . Ada juga yang ngaku-ngaku jadi saya di
BBM, padahal itu bukan saya. Jadi saya minta para wanita agar lebihj cermat
lagi kalau follow akun seseorang. Jangan sampai ditipu apalagi diminta transfer
uang,” ujar pria asal Sumatera Barat ini.
Putut Kristiawan
Saat melihat-lihat akun instagramnya
di @pututkristiawan23 rasanya sosok ini lebih cocok jadi seorang model
ketimbang Praja IPDN. Nyatanya, pria kelahiran 25 April 1992 ini memang Praja
tingkat 4( Wasana Praja) di IPDN. “Saya
sedang sibuk menyusun usulan penelitian untuk laporan akhir, sambil
mengembangkan hobby fitness dan nge-dance,” ujar Putut.
Putut mengaku masuk IPDN karena
karena ingin melayani masyarakat. “Saya ingin jadi abdi negara yang melayani
masyrakat. Selain itu setelah lulus bekerja di pusat dan pengembangkan karir
juga di luar sebagai PNS,” ucap cowok yang ternyata memang punya job sebagai
model juga di Bandung.
Tak heran jika foto-fotonya yang
keren itu kerap dimanfaatkan orang-orang iseng. “Jujur saja foto-foto saya juga
pernah dbajak dan rasanya tidak enak.
Hal itu membuat saya lebih berhati-hati menggunakan social media. Saya tidak
akan memosting hal yang kurang mendidik. Sebisa mungkin malah berguna buat
orang lain atau menginspirasi. Saya menyarankan agar masyarakat menggunakan
social media seperlunya. Setting akunnya jadi privacy untuk mencegah
pembajakan,” pesan Putut.
Edwar Pratama
Pria kelahiran Lubuk Basung ini
baru saja menamatkan pendidikannya di IPDN dan sedang menajalni tugas sebagai
calon Pembina di IPDN. “Saya dulu masuk masuk IPDN karena kami dibentuk mental
dan sikap sebagai kader pemimpin dan pelayan masyarakat,” jelasnya.
Purna praja ini memberi tips
kepada mereka yang ingin masuk IPDN. “Selalu latihan untuk syarat tes dan
perhatikan selalu kesehatan sebagai syarat utama,” kata pria yang lahir pada 23
Maret 1992 ini. “Masuk di sini itu istimewa karena bisa berkumpul dengan
teman-teman dari 34 provinsi.”
Ihwal pembajakan foto, pemilik
akun instagram @edwar_pratama23 ini mengaku pernah mengalaminya. “Foto-foto
saya juga pernah dibajak. Tapi selagi nggak merugikan saya dan lembaga, saya
nggak pernah urus,” tandasnya.
Nah, pesan saya sih, harus cerdas bersocialmedia ya!
0 komentar:
Post a Comment