Di Indonesia jenis beladiri
Yongmoodo belum sepopuler taekwondo, meskipun sama-sama dari Korea Selatan.
Namun beladiri yang masuk ke Indonesia pada 2002 ini menjadi beladiri wajib wajib
di TNI Angkatan Darat sejak 2008. Salah satu prajurit TNI AD yang menekuni
Yongmoodo adalah Alfianto Nugroho dari Bekangdam VI Mulawarman, Kalimantan
Timur.
“Saya menekuni yongmoodo sejak
pendidikan pertama saya sebagai militer pada tahun 2012. Yongmoodo menjadi
bagian kurikulum saat saya masuk,” jelas tentara berpangkat Sersan Dua (Serda)
ini.
Alfian mengaku sebelumnya pernah
sama sekali menekuni beladiri. “Saya lebih senang olahraga biasa sebenarnya.
Tapi ini memang tuntutan setiap prajurit harus mampu dan bisa beladiri
yongmoodo, mau tidak mau saya ikuti,” ujar pemilik akun instagram
@alfianto.nugroho ini.
Dari awal perkenalannya, Alfian
langsung merasa tertarik. “Ternyata yongmoodo merupakan gabungan berbagai
macam beladiri yang dikombinasikan dari
gerakan taekwondo, hapkido, kumbo, judo, gulat dan jujitsu. Pokoknya komplet,”
tutur pria yang masuk tentara karena semasa kecil senang nonton film perang dan
pelajaran sejarah ini.
Tidak heran jika kemudian pria kelahiran 29
Agustus 1994 ini akhirnya memutuskan untuk menekuni seni beladiri yongmoodo. “Saya
memang belum pernah mengikuti kompetisi yongmoodo. Tapi beberapa waktu lalu
sata dipercaya satuan untuk mengikuti pendidikan beladiri militer yongmoodo
selama tiga bulan di rindam VI/Mulawarman. Ke depannya, saya diharapkan bisa
jadi pelatih di satuan saya. Karena target akhir tahun ini semua prajurit TNI
AD wajib sudah menyandang ban hitam,”
kata penggemar traveling ini.
Menurut Alfian, Yongmoodo
membutuhkan fisik dan stamina kuat untuk menekuninya. “Badan bisa sakit semua,
pegal semua. Beladiri yonmoodo ini banyak materi bantingan dan kuncian,”
jelasnya rinci. Namun hal itu tak membuatnya surut menekuni yongmoondo. “Saya
ingin menimba ilmu beladiri yongmoodo ini ke Pusdik jasmani AD di Cimahi untuk
menempuh tingkat Dan 2. Bahkan kalau bisa sampai berangkat ke Korea untuk
langsung menilmba ilmu di sana.”
Sekadar tambahan informasi, sejak didirikannya Federasi Yongmoodo
Indonesia (FYI), seni beladiri asal Korea ini pun mulai disosialisasikan kepada
masyarakat umum di tahun 2012 ini. Sosialisasi berupa roadshow ke sejumlah kota
besar di Indonesia. Dalam sosialiasi tersebut, diperagakan sejumlah jurus yang
dilakukan oleh atlet Yongmoodo.
Tidak hanya untuk Angkatan Darat,
juga disosilaisasikan ke seluruh masyarakat
Indonesia. Beladiri Yongmoodo dikembangkan
ke seluruh Indonesia lantaran diharapkan dapat mewujudkan sifat maupun watak
patriotisme. Seni beladiri Yongmoodo sendiri mengandalkan
ketepatan, kecepatan dan kekuatan dalam duel jarak dekat.
Awal perkenalan TNI AD dengan
beladiri Yongmoodo dimulai jelang HUT TNI 2008. Berawal dari kebutuhan TNI
Angkatan Darat memeriahkan HUT TNI pada 2008 yang digelar di Surabaya. Yongmoodo
sendiri memiliki tujuan positif melatih keberanian serta patriotisme kepada
para prajurit sebagai garda terdepan pengamanan terhadap NKRI. Spesifiknya
adalah olahraga gabungan dari beladiri perkelahian jarak dekat.
Dengan perkembangan pesat
Yongmoodo dalam rentang empat tahun, banyak yang berharap seni beladiri ini dapat
segera masuk sebagai cabang olahraga KONI. Apalagi Yongmoodo Indonesia telah
berprestasi menyabet juara kedua Championship di Korea Selatan pada 2011 dengan
torehan 2 emas, 1 perak dan 2 perunggu.
0 komentar:
Post a Comment