Santai sambail berayun di atas hammock sedang ngetrend di Indonesia. (Foto : Dhio Arif) |
Pernah melihat tempat tidur gantung di
antara dua pohon? Ya itulah hammock. Jelasnya, hammock
yaitu suatu tempat tidur gantung yang terbuat dari selembar kain ataupun
terbuat dari rajutan tali yang dipasang / dibentangkan diantara dua batang
pohon atau tiang.
Saat
ini Hammocking semakin populer sebagai pengganti tenda, dan di beberapa negara,
seperti USA dan Canada. Fanatisme berhammocking ria sedemikian besar terutama
setelah filosofi "Leave No Trace"
diperkenalkan sebagai etika dalam berkegiatan outdoor.
“Popularitas
hammock juga terjadi di Indonesia. Hal ini dikarenakan para pecinta alam maupun para
pendaki sedang berkeinginan menggunakan perlengkapan out door
yang serba ringan,” jelas Hendy Eko Aryanto, aktivis komunitas Hammock
Indonesia.
Walaupun hammocking kebanyakan menggunakan dua batang pohon atau tiang, banyak
pula yang memanfaatkan media lainnya seperti tebing dan batu besar.
Hammock
dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti kain parasut kusut, kain micro, terpal, tali
rajut nilon dan lainnya. Setiap bahan mengandung plus minus. Jika ingin membeli
disarankan memilih bahan yang berkualitas, lembut dan kuat, sehingga tidak
mudah sobek. Ketahanan hammock juga tergantung cara perawatan.
Hebatnya lagi, hammock bisa digunakan dengan
mudah mulai dari anak-anak sampai orangtua.
Menara Hammock. Tebak ada berapa susun? (Foto: Hammockers Indonesia) |
Pantangan Saat Hammocking
1. JANGAN MEMASANG HAMMOCK DEKAT API
Para
hammocker saat camping dan bermalam pasti tidak lepas dari masak dan api unggun.
Banyak hammocker yang kadang meremehkan bahayanya api yang di nyalakan dekat
dengan Hammock, bahkan ada juga yang memasak di bawah Hammock. Hal ini sangat
berbahaya, apalagi pada saat angin bertiup, karena jilatan api dapat dengan
mudah menyambar dan membakar hammock.
2.
JANGAN MENGANTONGI BENDA TAJAM
Misalnya
: Pisau masak, pisau lipat, sangkur, peniti, paku dsb.
Benda
tajam tersebut bisa dengan mudah merobek kain hammock, bahkan reslueting celana
pun bisa merobek kain Hammock.
3.
JANGAN MEMASANG HAMMOCK TERLALU RENDAH DENGAN PERMUKAAN TANAH
Hammock
yang terpasang terlalu rendah dengan tanah, apabila Hammock tersebut kita naiki
bisa dipastikan hammock tersebut akan menyentuh tanah, hal ini rentan dengan rusaknya
hammock. Tidak menutup kemungkinan tanah di bawah hammock terdapat batu kerikil
yang permukaannya tajam, ranting dan sebagainya.
Batas
minimal Hammock pada waktu dinaiki kurang lebih 0,5 meter.
Hammocking di antara tebing. Berani? (Foto: Sul Gembeel) |
4.
JANGAN MEROKOK
Banyak hammocker yang mengabaikan masalah ini,
bahkan dengan santainya merokok pada saat menaiki hammocknya. Padahal percikan
api rokok bisa melubangi hammock.
5. Pada
saat duduk / tidur di Hammock jangan melebihi batas maximal beban yang telah di
rekomendasikan oleh produsen (BEBAN JANGAN OVER LOUD).
Hammockers Indonesia
Santai di atas air duduk di hammock. (Foto: Ruby) |
Jika tertarik berhammocker tidak
ada salah bergabung dengan komunitas Hammockers Indonesia. Komunitas Komunitas ini
bertujuan untuk menampung dan mewadahi para pecinta Hammock seluruh Indonesia
Kegiatan Hammockers Indonesia,
disamping kegiatan out door, yaitu menyambung tali silahturahmi, menyatukan dan
mewadahi antar sesama penggiat/pecinta kegiatan outdoor, saling bertukar
pikiran dan pengalaman masalah dunia per Hammockan serta bertukar pikiran dan pengalaman masalah kegiatan pendakian gunung,
climbing, mounthenering.
“Disamping kegiatan out door di
atas, Hammockers Indonesia juga berpartisipasi pada kegiatan Sosial. Misalnya anjangsana ke panti asuhan,” kata Hendy yang
juga produsen hammock berlabel ‘Jingga Hammock’ ini.
Nyantai di hammock dewa. (Foto: HIngga Hammock) |
Thanks for sharing.. Butuh bahan untuk membuat hammock berkualitas dengan harga murah?.. Kunjungi toko kain online kami dan dapatkan penawaran menarik lainnya.. Regards : Fitinline..
ReplyDelete