Monday, July 13, 2015

Berburu Tujuh Kuliner Borneo Bersama New Daihatsu Terios



Setiap kali Viva.co.id menggelar ajang Terios 7 Wonders, saya selalu menelan air liur karena berharap bisa menjadi tim blogger yang terpilih. Tapi beberapa kali, keinginan itu hanya cukup sampai di mimpi. Selalu gagal. Tapi itu tak berarti memupus impian saya.

Kali ini dengan tema Borneo Wild Adventure, saya berharap bisa lolos audisi. Mengapa?  Sudah setahun terakhir ini saya mulai mengulik dunia kuliner nusantara, menulisnya di blog. Tapi sejauh ini saya belum pernah bersentuhan dengan kuliner khas Kalimantan.

Berdasarkan rekomendasi beberapa teman sesama food blogger  dan teman yang tinggal di Kalimantan, inilah tujuh kuliner yang harus diburu selama perjalanan dari Palangkaraya hingga Maratua. saya tak hanya ingin mencicipinya, sebisa mngkin saya ingin ikut mrmasak ke dapurnya.

Ikan Jelawat Bakar

Ini dia  sasaran saya kalau berada di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yakni kuliner ikan jelawat bakar. Karena saya paling suka mencicipi ikan yang hanya berada di kawasan tertentu,  misalnya ikan jelawat ini yang hanya hidup di  perairan di Semenanjung Malaya dan Pulau Kalimantan. Ukurannya cukup besar, dapat mencapai 60 cm dan merupakan bahan pangan yang cukup populer dan dihargai di Asia Tenggara.

Bentuk ikan jelawat pipih dengan sisik besar. Sepintas lalu, orang akan mengira ikan ini adalah ikan arwana.


Berdasarkan beberapa referensi, ikan jelawat bakar yang terkenal di Palangkaraya dijual di rumah makan Samba dan menggunakan bumbu khas kuliner Dayak.  Rasanya gurih. Apalagi jika disantap dengan sayur rotan muda. Saya membayangkannya disantap pula dengan sambal tomat. Selain dibakar, saya juga ingin mencicipi ikan jelawat goreng. Kabarnya, sisik ikannya juga tebilang lezat disantap. Boleh tuh.

Ikan Jelawat Bakar RM Samba (foto: Keratonpedia)


Lontong Orari

Kota tujuan berikutnya Borneo Wild Adventure adalah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kota ini memiliki kuliner yang sangat terkenal hingga kalangan selebritis, yakni Lontong Orari. Biar tidak salah alamat, datanglah ke gang kecil Jalan Seberang Mesjid dekat Pasar Lama Banjarmasin. Hanya ada dua pilihan lontong,  menggunakan ayam atau ikan haruan. 

Lontong Orari ini sangat unik, dua buah lontong besar  berbentuk segi tiga diguyur dengan kuah nangka muda berkuah kental. Lontong Orari menggunakan bahan dasar beras ladang yang pera. Rasanya,  sedikit pedas, dan manis. Taburan bawang goreng yang segera larut dalam santan menambah gurihnya sajian itu. Ikan haruan yang dimasak habang (masak merah dengan sejumlah bumbu, di antaranya cabai kering, gula, garam, bawang merah, bawang putih) bertekstur lembut dengan bau khas ikan asap.

Usai suapan pertama, kita bisa rasakan aroma harum kayu manis dan pedasnya serai berbalur kemiri.Hmmm, nendang banget... Oh iya, dinamakan Orari karena dulunya tempat ini jadi tempat ngumpul para breaker radio amatir.

Lontong Orari. (foto: wikimedia)



Itik Panggang 



Itik panggang Tanpa Tulang khas Amuntai. (Foto: hymunk)
Target berikutnya adalah Amuntai. Begitu yang diagendakan. Amuntai adalah ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Pada zaman Hindia Belanda dahulu dipakai sebagai nama kawedanan/Distrik Amuntai (Amoenthaij) dan juga pernah dipakai sebagai nama kabupatennya yaitu Kabupaten Amuntai. Dahulu kota Amuntai adalah sebuah kecamatan utuh hingga dimekarkan menjadi 3 kecamatan, yakni Amuntai Selatan, Amuntai Tengah dan Amuntai Utara 

Dikota ini terdapat hewan khas, yaitu “itik mamar” (di kenal dengan sebutan itik alabio) dan ”Kerbau Rawa”. Keduanya dijadikan maskot kota amuntai, bahkan di kota amuntai terdapat dua ekor patung itik yang sangat besar dan dua ekor patung kerbau

Satu lagi kalau kita berkunjung ke kota ini, jangan lupa menyantap itik panggang . Itik panggang merupakan makanan favorit di Amuntai. Tidak jarang orang dari luar kota berkunjung hanya unuk menyantap itik panggang khas kota Amuntai.  Walaupun di daerah lain terdapat rumah makan yang menyediakan itik panggang, namun rasa itik panggang kota Amuntai lebih lezat. Pengen mencoba juga, kan?


Bonting

Abon Kepiting Balikpapan. (foto: travelicious.co.id)
Jalan-jalan nggak pakai makan, seperti sayur tanpa garam. Begitu juga kalau ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Nggak bakal komplit kalo ke kota ini tanpa mencicipi hidangan lautnya, terutama kepiting. Saatnya tim Borneo Wild Adventure makan kepiting dulu di Balikpapan.

Aneka olahan kepiting bakau (kepiting Soka) yang lezat dapat ditemukan di beberapa restoran di Jalan Marsma Iswahyudi. Menu kepiting lada hitam, kepiting saos spesial, kepiting saus tiram, kepiting tauco, hingga kepiting goreng mentega  pokoknya tinggal sebut saja, pasti ada.

Kepiting Soka yang gemuk dan banyak dagingnya akan makin lezat bila dibubuhi saus dan lada hitam yang pedas. Untuk dijadikan oleh-oleh,  makanan ini juga sudah dikemas sehingga  praktis dijinjing. 

Olahan kepiting lainnya yang lebih awet adalah bonting alias abon kepiting yang banyak dijual diminimarket ataupun toko-toko penjual oleh-oleh khas Balikpapan. Tinggal pilih mau rasa original atau berbumbu.

Oh iya, saya juga penasaran nih pengen lihat langsung kepiting soka di habitat aslinya. Bisa nggak ya?

Nasi Kuning Samarinda

Terus terang, jika tim Borneo Wild Adventure tiba di Samarinda, Kalimantan Timur, saya penasaran ingin mencicipi nasi kuningnya. Apakah sama dengan nasi kuning di Bandung? Soalnya, teman saya orang Samarinda bilang, nasi kuning itu aslinya dari Samarinda. Tentu saja saya tidak percaya. Menurut saya, nasi kuning berasal dari Jawa. Tapi dulu kan banyak transmigrasi dari Jawa ke Kalimantan jadi seolah asli Samarinda.

Saking populernya nasi kuning di Samarinda, samapai ada Kampung nasi Kuning di Jalan Lambung Mangkurat. Keren banget. Menurut sahabat saya,  nasi kuning Samarinda berbeda dengan umumnya yang  menggunakan bahan campuran abon, telur dadar, orak arik tempe, kacang tanah, bawang merah goreng, ayam goreng dan lain sebagainya, nasi kuning di Samarinda bisa memilih lauk pauk yang disajikan.

Menu nasi kuning ini dipadu dengan lauk pauk yang dapat dipilih sendiri mulai dari telur balado, ati ampela sambal goreng, usus ayam, daging, ayam goreng, tumis kikil, ikan gabus balado, dan lain sebagainya. Penasaran, kan?

Nasi kuning samarinda (Foto: SatuHatiKaltim)

Gence Ruan

Masih di Kalimantan Timur, tim Borneo Wild Adventure bakal ke Tanjung Kutai. bagaimana kalau kita cicipi makanan khas Kutai? Yang namanya unik, Gence Ruan.

Gence ruan memang nama masakan yang sedikit asing . Masakan ini berbahan utama ikan haruan atau ikan gabus yang dimasak menggunakan bumbu-bumbu dasar. Rasanya lezat dan bikin ketagihan. Tahu sendiri kan, ikan gabus berdaging tebal dan gurih. Kalo bisa, pas di di Kutai saya pengen juga menangkap ikan gabusnya langsung.


Gence Ruan khas Kutai. (Foto: Budaya-Indonesia)
Ikan Woku

Maratua sebenarnya masih berada di Kalimantan Timur, tapi jangan kaget jika menemukan kuliner khas Manado di sana.  Ya, Woku merupakan bumbu makanan  Manado  dari berbagai macam rempah-rempah dan biasanya digunakan untuk memasak daging di Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara. Masakan woku mendapatkan namanya dari daun woka. Daun woka adalah semacam daun kelapa muda yang biasa digunakan untuk membungkus nasi. 

Terdapat dua jenis woku, yang pertama woku balanga, yaitu woku yang dimasak dengan belanga atau panci atau kuali. Kedua adalah woku daun, yaitu woku yang dibungkus dengan daun woka, sebelum dipanggang atau dikukus.

Berbagai hidangan laut dapat dimasak dengan bumbu woku. Hidangan laut yang biasa digunakan untuk dimasak bersama woku antara lain ikan nila, ikan mas, karapu, kakap, kepiting, dan udang. Di luar hidangan laut, seperti bebek dan ayam juga dapat dimasak dengan bumbu woku. Jangan kaget ya jika woku dibawa dan diperkenalkan ke Pulau Maratua sebagai wilayah pesisir Kalimantan Timur penghasil ikan.

Ikan Woku hadir juga di Maratua. (Foto: Tersedap.com)


Kalau sampai saya bisa mendapatkan ketujuh makanan tersebut di destinasi Terios 7 Wonders kali ini, banggalah saya sebagai food blogger dan rakyat Indonesia.


Nah, biar pas jalan-jalannya, perlu juga tahu nih tiga keunggulan jalan-jalan pakai New Terios:

Keamanan

Power window saat ini dilenkapi dengan window jam protection, untuk melindungi risiko terjepit saat kaca dinaikkan. Biasalah kalo blogger kan suka nongol-nongol di jendela atau kamera juga. Kemudian immobilizer memberi rasa aman dari tindakan pencurian lalu side impact beam, yang berfungsi melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan samping, apalagi kalau lewat alam liar di kalimantan. Jalannya kan nggak selalu mulus.

Kenyamanan

Setir kemudi dilengkapi  dengan audio steering switch, untuk memudahkan kontrol audio dan berkesan modern. Lalu one touch tumble pada kursi baris kedua, memudahkan akses keluar-masuk penumpang dibaris ketiga. Siapa tahu kan mau uwel-uwelan di dalam mobil.

Eksterior dan Interior


Desain bumper, kap mesin dan grill baru memberikan penampilan para  yang segar dan terkesan macho. Maklum kan namanya ke alam Kalimantan, masa mau gemulai sih, cyiiin.   Sedangkan  projector headlamp dengan LED positioning lamp dan LED rear combi lamp menguatkan unsur stylish dan modern. Masih ada lagi,  ornamen warna hitam pada kursi dan dashboard memberi kesan elegan, sporty dan macho.

.




^_^









0 komentar:

Post a Comment