Di video yang diupload di akun
instagramnya, Rima Yulia tampak gemulai menari bersama rekan-rekannya. Siapa
sangka jika mojang priangan satu ini adalah seorang polisi wanita di Polsek
Cigasong, Majalengka unit Intelkam.
“Sebetulanya hobi saya menyanyi.
Tapi saya kadang ikut latihan menari di Sanggar Sunda Rancage. Kebetulan saat
itu saya diminta tampil menari bareng polwan lainnya dalam rangka pisah sambut
Kapolres kami yang baru,” ujar pemilik akun instagram @rimayull ini.
Rima mengaku tak banyak menguasai
tarian. “Tarian daerah yang pasti saya kuasai ya Jaipong. Selebihnya tari
kreasi atau modern dance. Soalnya, dulu sewaktu SMA sempat ikut modern dance
juga,” tutur gadis yang saat SMP pernah menyabut juara 1 FLS2N tingkat SMP
se-Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Toh Rima mengaku tak sulit jika
memang harus menguasai banyak tarian. “Untuk
satu tarian, saya bisa menguasainya dalam lima hari,” kata Puteri Pariwisata Majalengka tingkat SMP ini pada tahun 2010.
Kini, setelah menjadi polwan,
Rima harus menyeimbangkan gerak tubuhnya. “Jadi polisi kami dididik keras dan
tegas di lapangan, tapi kami juga bisa lembut. Selain dengan olahraga, ya
dengan senam yang ada gerak tariannya seperti aerobik bisa membuat kita tidak
kaku,” kata juara 1 LKKBI (Paskira) tingkat SMP se Indonesia pada tahun 2010
ini.
Selain menari, menyanyi,
paskibra, Rima juga pernah menyabet prestasi di bidang modeling dan pariwisata.
Buktinya, dia pernah pula menjadi juara 2 Mojang Jajaka (seperti Abang None di Jakarta)
tingkat kabupaten. Belum cukup sampai di sana, Rima pun mewakili Kabupaten Majalengka
ke tingkat provinsi menjadi Duta Generasi remaja (Genre) pada 2013.
Untuk apa banyak prestasi? “Prestasi
itu pada akhirnya akan menujang karir kita. Pada saat mendaftar jadi polisi,
saya lampirkan semua sertifikat kejuaraan yang saya punya. Oleh panitia
pendaftaran itu bisa jadi nilai plus jika memiliki ekmampuan di bidang seni,
organisasi, dan juga akademik,” jelas dara kelahiran 13 Maret 1996 ini.
Oleh karena itu, Rima paling
geregetan kalau melihat anak-anak muda yang hanya mengisi waktu dengan
main-main nggak jelas, apalagi yang sampai melakukan tindak kriminalitas. “Saya
merasa sedih kalao ada anak muda yang sebaya saya sampai melanggar hukum. Jika
putus sekolah, masih bisa kok cari pekerjaan halal. Karena anak muda itu punya
fisik yang kuat,” ujar Puteri Yamaha 2012 ini.
Ngomong-ngomong soal jadi Polwan,
apa saja sih tantangannya?
“Saat melakukan operasi tilang,
masih saja ada masyarakat yang minta tidak ditilang sambil memberi uang. Ada
juga yang beranggapan masuk polisi biayanya mahal sampai ratusan juta.
Tantangan bagi kami sebagai polisi selain sebagai penegak hukum dan pengayom masyarkat, harus bisa mengembalikan citra baik polisi
di masyarakat,” katanya.
Hingga akhirnya, Rima pun selalu turun tangan dengan
kesatuannya melalui program ngariung bareng masyarakat. dari sinilah Rima bisa mengajak masyarakat mengerti tugas polisi dan melibatkan masyarakat juga menjaga ekamana.
0 komentar:
Post a Comment