Beberapa hari lalu saya berkesempatan berbuka di Morning Glory Cafe, Jalan Bahureksa, Bandung. Cafe ini ada di sayap hotel minimalis di Bandung. Hampir empat kali saya bertandang untuk meeting sekaligus makan, dan bisa saya simpulkan salah satu menu yang layak dicoba, apalagi di bulan Ramadhan adalah salmon goreng dengan kentang tumbuknya yang lezat.
Sayang, ketika saya datang kali ini kentang tumbuknya tidak bisa disajikan karena kematengan. Saya ditarai kentang goreng, tapi kami ubah dengan kentang goreng wedges. Kesannya emak-emak banget pakai wedges, Tapi memang kentang dengan kulit dan putungan gede-gede itu terlihat lebih sehat ketimbang kentang goreng alias french fries.
Kelezatan ikan salmonnya terasa karena dimasak dengan pas. Bahkan kita bisa membuka kulitnya dengan baik bagi yang tidak suka. Tapi saya sih suka. Apalagi saya biasanya menyisipkan saus barbequenya di sana.
Yang bikin hidangan salmon ini menjadi segar adalah topping kecambah yang segar dan irisan nanas yang bercampur di saus. Oh iya, itu kecambah apa ya namanya? Rasanya mirip-mirip selada air.
Morning Glory Cafe sejatinya adalah tempat ngopi karena terkenal dengan racikan kopinya. Tapi karena perut saya kerap bermasalah dengan kopi, biasanya saya malah memesa macha latte yang tentu saja rasanya nedeuuus banget.
Makan salmon di sini benar-benar khusyu karena tempatnya yang cozy dan retro style. Sesuatu yang sangat saya suka untuk duduk-duduk smabil makan dan ngobrol.
Manfaat Salmon
Salmon with salad. |
Oh iya, mengapa saya memilih salmon di cafe ini? Sebab saya tahu salmon memiliki kandungan protein yang tinggi, sangat baik untuk energi tubuh yang biasanya lemah saat puasa, dan protein penting bagi metabolisme tuh. Tahu sendiri kan kalo metabolisme tubuh saat puasa ini sedikit berubah.
Ikan salmon juga memiliki kandungan asam amino yang baik untuk menstabilkan gula dalam darah. Untuk pria seusia saya, kudu berhati-hati dengan makanan manis di kala buka. Dan asam amino di salamon ini akan membantunya.
Masih banyak manfaat lain dari salmon. Cuman ya karena harganya mahal, mungkin saya tidak bisa megonsumsinya setiap hari. Hehehehe.
Foto-foto: Benny Rhamdani
0 komentar:
Post a Comment