Saking panasnya, Mandi di air mancur juga dilakoni di India. (Foto: Benny Rhamdani) |
Saat saya ke New Delhi, India, pada akhir musim dingin belum lama ini,
udaranya terasa sejuk membuat betah. Tapi saat ini lebih dari 800 orang
meninggal karena hawa panas di India dengan temperatur tertinggi mencapai 47,7'
Celcius di kota Allahabad, negara bagian Uttar Pradesh.
“Kalau musim panas di sini,
jauh lebih panas dari Jakarta. Kalau nggak penting-penting amat kami
tidak keluar rumah,” ucap Profesor Iwan Pranoto, Atase Pendidikan di KBRI di
New Delhi kepada saya.
Pemerintah India memang di musim panas nan menyengat selalu menghimbau warganya agar berlindung
dari sinar matahari dan minum banyak air.
Berita terakhir malah, peemrintah meminta supir taksi di Kalkuta dianjurkan
untuk tidak bekerja pada jam-jam dengan cuaca panas setelah seorang supir
meninggal karena kepanasan di dalam taksinya.
Selain di Uttar Pradesh, cuaca yang amat panas juga
menyerang di negara bagian Telangana, Andhra Pradesh, dan ibukota Delhi.
"Sebagian besar korban adalah orang yang terkena
matahari secara langsung, biasanya berusia 50 tahun ke atas dan dari kelas
pekerja," jelas P Tulsi Rani, komisaris departemen penanganan bencana di
Andhra Pradesh, kepada kantor berita AFP.
Di negara bagian ini, tercatat 246 orang tewas akibat
serangan hawa panas dalam waktu sepekan sejak Senin 18 Mei lalu. Diperlukan
cuaca panas akan berlangsung hingga akhir bulan ini.
Jumlah korban jiwa diperkirakan masih akan bertambah, dan diperkirakan lebih
tinggi dari bencana panas serupa tahun 2010 lalu yang menyerang selama beberapa
bulan.
Tips Bertahan di Gelombang Panas
Beruntunglah di Indonesia yang belum sampai mencapai suhu
panas lebih dari 45 derajat. Tapi semisal Anda seorang traveler dan berada di
kota yang sedang memiliki suhu panas-panasnya, coba lakukan ini:
1. 1. Gunakan kipas angin, baik yang portable maupun di
langit-langit untuk mengatur sirkulasi
udara rumah Anda. Saat malam, buka semua jendela agar banyak sirkulasi udara. Ketika matahari
terbit, tutup semua pintu dan jendela, pastikan untuk menutup tirai dan kerai
juga.
2. Isi ember atau baskom dan rendam kaki Anda. Ginakan handuk basah dan bandana agar mendapat efek pendinginan di bahu atau kepala. Pertimbangkan membawa botol semprot berisi air dingin.
3. Hentikan sumber panas yang tak perlu. Bola lampu pijar dapat menghasilkan panas yang tidak perlu, seperti dapat komputer atau peralatan kiri berjalan. Makan makanan segar itu tidak harus menyalakan oven atau kompor.
4. Ingatlah agar terhindar dari dehidrasi. Konsumsilah air lebih dari biasanya.
5. Hindari minuman beralkohol dan kafein , karena kedua zat ini dapat bertindak sebagai diuretik dan mengundang dehidrasi.
6. Cobalah untuk mengunjungi bangunan umum dengan AC konsisten, semisal perpustakaan, pusat perbelanjaan, dan bioskop semua bisa menjadi tempat yang baik untuk mendinginkan tubuh.
7. Jangan makan besar, protein dapat mengundang panas metabolik dan menghangatkan tubuh.
8. Kenali gejala penyakit yang berhubungan dengan panas dan keadaan darurat panas (kram panas, ruam panas, panas kelelahan, dan stroke).
9. Gunakan penutup kepala (topi) atau payung agar tak terkena cahaya matahari langsung jika benar-benar harus keluar rumah. Jangan lupa memakai sunglasses.
2. Isi ember atau baskom dan rendam kaki Anda. Ginakan handuk basah dan bandana agar mendapat efek pendinginan di bahu atau kepala. Pertimbangkan membawa botol semprot berisi air dingin.
3. Hentikan sumber panas yang tak perlu. Bola lampu pijar dapat menghasilkan panas yang tidak perlu, seperti dapat komputer atau peralatan kiri berjalan. Makan makanan segar itu tidak harus menyalakan oven atau kompor.
4. Ingatlah agar terhindar dari dehidrasi. Konsumsilah air lebih dari biasanya.
5. Hindari minuman beralkohol dan kafein , karena kedua zat ini dapat bertindak sebagai diuretik dan mengundang dehidrasi.
6. Cobalah untuk mengunjungi bangunan umum dengan AC konsisten, semisal perpustakaan, pusat perbelanjaan, dan bioskop semua bisa menjadi tempat yang baik untuk mendinginkan tubuh.
7. Jangan makan besar, protein dapat mengundang panas metabolik dan menghangatkan tubuh.
8. Kenali gejala penyakit yang berhubungan dengan panas dan keadaan darurat panas (kram panas, ruam panas, panas kelelahan, dan stroke).
9. Gunakan penutup kepala (topi) atau payung agar tak terkena cahaya matahari langsung jika benar-benar harus keluar rumah. Jangan lupa memakai sunglasses.
I
Semoga bisa bertahan di cuaca yang menyengat sekalipun.
Semoga bisa bertahan di cuaca yang menyengat sekalipun.
0 komentar:
Post a Comment