Pasir Berbisik karya Barry Kusuma. |
Paling enak memang hobi yang
dibayar. Misalnya, hobi motret panorama sambil jalan-jalan. Tapi bagaimana ya
cara menjual foto-foto hasil traveling? Untunglah saya bisa mendapat tips
langsung dari Barry Kusuma, seorang travel
photographer papan atas di Indonesia, ketika datang ke acara Mister Aladin.
Yang dimaksud travel photography tak sebatas foto landscape alam dan makanan, melainkan juga mencakup budaya dan arsitektur yang menjadi satu
kesatuan foto sehingga bisa bercerita tentang daerah tersebut.
Menurut Barry, dengan
perkembangan teknologi serta hadirnya jenis kamera mirrorless, siapapun bisa jadi seorang travel photographer. Bahkan dengan manfaatkan social media, bisa dengan mudah menjual karya mereka. “Limabelas
tahun lalu, seorang travel photographer
menjual karyanya dengan membuat buku dan postcard,”
jelas pria jebolan Universitas Trisaksi jurusan Ekonomi Pembangunan ini.
Barry Kusuma berbagi ilmu travel photography. (foto: Benny) |
Meskipun mudah, bukan berarti
gampang menjadi travel photographer. “Membutuhkan
proses yang panjang, sama seperti bisnis lainnya. Awalnya, saya perlu modal
sendiri untuk melakukan traveling,” kata Barry yang baru merasa stabil setelah
melewati sepuluh tahun melewati proses.
Untuk yang baru berminat, Barry
menyarankan untuk melengkapi kamera dengan lensa 7mm dan tele 100-300mm. “Perbanyak traveling untuk
memperbanyak foto. Juallah foto jika minimal sudah mengunjungi 12 provinsi,”
imbuhnya.
Mengapa minimal 12 provinsi?
Karena biasanya pembeli menggunakan untuk kalender dan di kalender ada 12
bulan, jelas Barry.
Promosikan Karya Dulu
Hari gini, dengan kecanggihan
Internet, menjual karya foto tak harus melalui agen. Seorang travel
photographer bisa melakukan berbagai cara lewat internet.
“Buatlah website
pribadi untuk memuat karya yang dihasilkan,” pesan mantan redaktur majalah
Tamasya ini.
Tentu ada tips khusus untuk
memajang karya foto. Usahakan untuk meresize foto menjadi 700pixel. Simpan
dalam photoshop hingga kualitas 70%.
Resize pula menjadi 72dpi dari ukuran 300dpi. Dan yang paling penting adalah memberi
watermark. Mengapa watermark ini penting sekali?
“Agar konten yang kita pasang
tidak mudah dicuri orang,” jelas Barry.
Barry juga menyarankan seorang
travel photographer aktif di social media
karena merupakan media promosi paling murah dan efektif. Khusus untuk di Twitter,
Barry memberi tips untuk promosi.
Social media paling efektif dan murah untuk promosi. |
“Saat ngetwit jangan lupa mention
account terkenal agar bertambah follower,” katanya. Barry juga menyarankan
untuk menggunakan hastag tertentu yang dikenal pengguna social media.
Dan yang tak kalah keren dari
Barry adalah, dia juga membuat blog untuk menuliskan catatan perjalanannya.
Inilah yang mungkin sulit dilakukan fotografer. Maklum, terbiasa dengan hal-hal
visual, giliran mengasah kemampuan menulis terabaikan.
Barry juga menyarankan agar
travel photographer menyusun buku karena bisa mendorong nilai jual karyanya.
Dan tentu saja yang paling tak boleh ditinggalkan adalah mengikuti lomba-lomba
foto untuk mengasah keterampilan memotret.
Menjual Foto
Apakah dengan mempromosikan begitu kita bisa menjual stok foto? Ya, tentu saja. Tapi jika ingin memasarakan lebih luas ke seluruh dunia, ada cara yang paling ampuh, yakni melalui agen stok foto professional.
Ada dua jenis agen stok foto,
yakni macrostock dan microstock. Contoh macrostock adalah Corbys, Getty Images,
dan Alamy.
Sedangkan microstock contohnya
adalah Shutterstock, Fotolia, dan Istockphoto.
Umumnya microstock menjual foto sangat murah dari 1 USD hingga 10 USD per foto.
“Jika ingin serius menjadi
fotografer, hindari microstock karena rawan pembajakan,” Barry Mengingatkan.
Barry sendiri merupakan salah satu kontributor Getty Image
dari Indonesia. Hasilnya pun sudah bisa
ia nikmati. Saat ini foto Barry sudah mencapai 3.200 foto yang kebanyakan tentang
Indonesia. Untuk setiap foto yang
‘terjual’, ia akan mendapat royalti. Satu
foto berharga 150 sampai ribuan dolar.
Royaltinya antara 30 sampai 40 persen per foto.
Hasilnya? Hanya dari Getty Images, setahun penjualan Barry bisa membeli mobil.
Tentu saja penghasilannya bertambah dari acara-acara workshop di mana Barry kerap diminta sebagai pemateri.
Termasuk di acara Kongkow Bareng Food
& Travel Blogger di Kota Tua, Jakarta, 23 April lalu, Saya merasa acara ini sangat bermanfaat untuk travel blogger seperti saya. Selama ini saya memanfaatkan alias menjual foto satu paket sama tulisan untuk surat kabar dan majalah nasional saja.
Selain informasi tentang travel photopraphy, acara ini juga memperkenalkan situs online booking travel baru yang berkantor pusat di Jakarta, MisterAladin.com. Situs ini menjual beragam pilihan hotel domestik dan internasional. Mister Aladin juga menyediakan berbagai travel deals yang amat menarik, mulai dari aktivitas tur, pemesanan tiket masuk, restoran, spa, hingga sewa mobil dengan diskon hingga 90%.
Buat travel photographer yang nggak mau ribet urus tiket dan segala macamnya karena keterbatasan waktu, cocok banget.
Selain informasi tentang travel photopraphy, acara ini juga memperkenalkan situs online booking travel baru yang berkantor pusat di Jakarta, MisterAladin.com. Situs ini menjual beragam pilihan hotel domestik dan internasional. Mister Aladin juga menyediakan berbagai travel deals yang amat menarik, mulai dari aktivitas tur, pemesanan tiket masuk, restoran, spa, hingga sewa mobil dengan diskon hingga 90%.
Buat travel photographer yang nggak mau ribet urus tiket dan segala macamnya karena keterbatasan waktu, cocok banget.
^_^
0 komentar:
Post a Comment