Banyak penulis baru alias newbie yang bertanya kepada saya, apakah yang sebaiknya dilakukan
agar mereka bisa menjadi penulis. Saya tidak bisa menjawab secara sepsifik,
karena setiap individu berbeda kebutuhannya. Ada yang butuh motivasi saja, ada
yang butuh peningkatan keterampilan.
Baiklah, saya coba susun setidaknya 10 hal yang harus
dilakukan penulis baru agar semakin lancar proses kreatif menulisnya.
1. Nikmati Saja
Sebagai penulis kita
terkadang harus siap menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis, menulis ulang, dan menulis
lagi. Alhasil, kita jadi kekuarangan waktu untuk melakkan ini-itu, termasuk
hangout dengan teman-teman. Karena penulis memang harus menulis, jadi nikmati
saja kesibukan dengan proses penulisan. Kita perlu mengorbankan sesuatu yang
kita anggap tidak begitu penting di dalam skala prioritas agenda kita, kan?
2. Bersabarlah
Cuman siluman mungkin yang bisa menulis buku dalam semalam.
Menulis buku memerlukan jangka waktu yang panjang. Karena itu [perlu pengaturan waktu
yang baik. Rencanakan penulisan untuk satu buku yang akan ditulis dan buku
berikutnya. Sebab penerbit saat ini, mencari penulis yang mampu menulis tidak
satu buku saja. Tidak perlu tergesa-gesa menulis demi sebuah karya yang baik.
Tapi jangan pula terlalu bermalas-malasan.
3. Menulis Sampai Tamat
Ini kendala yang banyak ditemui pada enulis pemula. Menulis tapi
nggak bers-beres. Ada yang baru 1-2 bab, ditinggalkan. Buatlah perencanaan yang
matang sebuah cerita hingga tamat. Agar tak membuang waktu dan energi. Tidak
perlu juga mengulur-ulur sebuah cerita agar terlihat setebal kamus nantinya. Jika
memang sudah harus selesai, ya kasih tanda ‘tamat’ segera.
4. Edit
Tulisan kita belum benar-benar selesai sampai mengetik ‘tamat’.
Harus dibaca ulang, kalau perlu berkali-kali. Jika tidak kuat dengan layar
komputer, dicetak dulu. Bacalah perlahan setiap kata yang sudah diketik. Jangan
ada typo, jangan ada yang tidak logis, dan masih banyak jangan lainnya. Cobalah
membaca dengan jari biar tak ada yang tertinggal. Proses mengedit mungkin bisa
1-2 minggu.
5. Buatlah Ringkasan dengan Baik
Banyak penulis yang masih belum bisa membedakan synopsis dan
blurb. Sinopsis cerita atau prmis ceita adalah ringkasan cerita yang kita
tulis. Biasanya penerbit/editor akan membaca ringakasan ceritanya dulu sebelum
membaca. Didalamnya tergambar jelas penokohan, plot, konflik, hingga endingnya.
Bukan seperti blurb yang ada di belakang buku.
6. Ruang kerja
Penulis memang berhak memiliki ruang kerja. Tapi sebagi
pemula, nggak perlu terlalu muluk-muluk hanya ingin menulis di sisi pantai nan
biru. Menulislah di mana saja. Doronglah diri kita sendiri, bahwa kita adalah
penulis yang gigih untuk menyelesaikan sebuah tulisan, dan tidak tergantung
dengan tempat yang harus nyaman ono-ini.
7. Pengamat
Banyak mengamati keadaan untuk menangkap ide-ide segar.
Penulis yang baik adalah pengamat yang baik pula.
8. Jangan Takut Gagal dan Sukses
Saat masuk proses menulis, jangan berpikir dulu tentang
penerbitan, tentang cek royalti, tentang ulasan di blog si anu, atau jawabn wanacara saat novel kita nanti masuk dalam
daftar buku terlaris. Pikirkan itu
sebelum atau nanti sesudah proses menulis. Dalam masa menyelesaikan satu
tulisan untuk satu buku, fokus saja, menulis yang baik dan nyaman untuk diri
kita.
9. Menulis untuk Kesenangan Diri
Pastikan selama menulis kita benar-benar senang, begitu juga
setelahnya. Kita sebaiknya benar-benar senang dan puas dengan apa yang kita
tulis, edit dan tulis ulang. Itu sebabnya perlu passion dan cinta dalam
menulis. Jika kita senang saat menulis,
semoga menular kepada pembaca.
10. Mood
Jangan tergantung mood. Menulislah dengan disiplin. Kalau
memang kita tergantung mood, maka kita belum bisa menjadi orang yang merdeka.
Oke, jadi penulis baru memang bagian dari proses. Nikmati. Pada saatnya kita akan melampaui hal-hal sulit seperti kurang motivasi, tergantung mood, dan gangguan lainnya.
0 komentar:
Post a Comment